23
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Self Assessment
Waluyo 2008:17 menjelaskan bahwa, Sistem self assessment adalah sebuah sistem pemungutan pajak
dimana Wajib Pajak WP diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan meleporkan
sendiri pajak yang terutang. Sistem self assessment diberlakukan sampai sekarang karena sistem official assessment dinilai tidak
efisien, dan menimbulkan kecenderungan Wajib Pajak kurang bertanggungjawab, dan sering terjadi perlawanan pajak dengan cara
menghindar dari kewajiban perpajakannya.
Dalam sistem self assessment pemberdayaan masyarakat empowering people adalah hal yang pokok, dimana prinsip itikad baik good faith merupakan
tuntutan moral menyelenggarakan pembukuan untuk keperluan pajak. Berdasarkan sistem ini perlu setiap wajib pajak diwajibkan:
1. Mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak untuk dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus mendapatkan nomor pokok
wajib pajak. 2. Kewajiban memahami peraturan perpajakan yang berlaku.
3.Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan untuk keperluan administrasi pajak dengan disertai oleh moral dan etika yang bertanggung jawab. Dalam
pelaksanaan penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, selain dalam bentuk tax
evasion dapat juga terjadi karena kelalaian memenuhi kewajiban perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
Mardiasmo 2002:15 menjelaskan bahwa, Kelalaian memenuhi kewajiban perpajakan dapat disebabkan oleh:
ketidaktahuan ignorance yaitu wajib pajak tidak sadar atau tidak tahu akan adanya ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, kesalahan error yaitu wajib pajak paham dan mengerti mengenai peraturan perundang-undangan perpajakan tetapi salah
dalam menerapkan dan penghitungan datanya, kesalahpahaman misunderstanding yaitu wajib pajak salah menafsirkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan,
dan kealfaan negligence yaitu wajib pajak alfa untuk menyimpan buku beserta
bukti-buktinya secara lengkap. Sistem self assessment juga mengandung hal yang penting, yang
diharapkan ada dalam diri wajib pajak yaitu: 1. Kesadaran Wajib Pajak Tax consciousness
2. Kejujuran Wajib Pajak 3. Hasrat untuk membayar pajak Tax Mindedness Wajib Pajak
4.Tax Discipline, disiplin Wajib Pajak dalam membayar atau menyetor pajak tepat pada waktunya.
Suandy 2002:95 menjelaskan bahwa, Hal-hal penting yang mempengaruhi keberhasilan sistem self
assessment adalah tingkat kepatuhan wajib pajak. Ciri-ciri sistem pemungutan pajak berdasarkan sistem self assessment yaitu adanya
kepastian hukum, pelaksanaannya mudah, lebih mencerminkan azas keadilan dan merata, memperkecil kemungkinan Wajib Pajak tidak
mampu bayar pajak akibat perhitungan yang terlalu besar. Dalam rangka pengawasan atas sistem self assessment, Direktur Jenderal
Pajak berwenang melakukan tindakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil tindakan pemeriksaan dalam 3 tahun terakhir yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Hasil Pemeriksaan Kantor Pelayanan Madya Medan
Wajib Pajak Tahun Pemeriksaan
2011 2012
2013
Orang Pribadi -
- -
Badan Usaha 1178
1359 1359
Total 1178
1359 1359
Sumber : KPP Madya Medan April 2014
Tabel 3.1 merupakan tabel hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas pemeriksaan terhadap wajib pajak dalam hal ini Badan Usaha selama 3 tahun
terakhir. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan pada tahun 2011 sebesar 1.178 badan usaha, sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 sebesar
1.359 badan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penyelewengan, kelalaian, kesenjangan ataupun ketidakpatuhan wajib pajak dalam melaporkan
maupun memenuhi kewajiban perpajakannya masih tinggi sehingga dapat menghambat bahkan merugikan negara.
Dengan bertambahnya wajib pajak setiap tahun, maka semakin tinggi aktivitas pemeriksaan yang dilakukan oleh kpp madya medan. Tindakan
pemeriksaan ini secara teratur dilakukan setiap tahun terhadap wajib pajak. Dengan terstrukturnya aktivitas pemeriksaan, diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran dalam perpajakan demi terciptanya kelancaran pembangunan negara dimana dalam hal ini pajak merupakan salah satu sumber utama untuk membiayai
pembangunan nasional.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Ketentuan Umum Seputar Pemeriksaan Pajak