Natrium Diklofenak Landasan Teori

Enzim lipooksigenase Enzim siklooksigenase Gambar 5. Mekanisme kerja obat anti inflamasi Wilmana, 1995; Katzung dkk, 2002. Keterangan : : menghambat

E. Natrium Diklofenak

Diklofenak merupakan turunan sederhana dari asam fenilasetat yang mirip baik dengan flurbiprofen dan meklofenamat. Diklofenak berpotensi sebagai penghambat siklooksigenase. Obat ini dianjurkan untuk inflamasi kronis seperti arthritis reumatik, osteoarthritis, dan untuk pengobatan pada nyeri akut musculoskeletal Katzung, 1995. Traumaluka pada sel Gangguan pada membrane sel Asam Arakidonat Hidroperoksid Fosfolipid Enzim fosfolipase A2 Kortikosteroid Enderoperoksid PGG 2 PGH AINS Leukotrien m PGE2, PGF2, PGD2 Tromboks an A 2 Prostasiklin Reseptor zileuton zafirlukast PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Absorbsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. Obat ini terikat 99 pada protein plasma dan mengalami efek lintas pertama sebesar 40-50. Walaupun waktu paruhnya singkat yaitu 1-3 jam, diklofenak diakumulasi di cairan sinovia yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obet tersebut Wilmana, 1995. Efek samping terjadi pada pada pasien kira-kira 20 dan meliputi bahaya pada lambung, pendarahan lambung, dan ulserasi lambung Katzung, 1995, sehingga pemakaian obat ini harus hati-hati pada penderita tukak lambung Wilmana, 1995. Selain itu, efek samping lain antara lain mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala Wilmana, 1995. Struktur Natrium diklofenak dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Struktur natrium diklofenak Hanson, 2000.

F. Metode Uji Daya Anti-inflamasi

Ada beberapa uji in-vivo yang dilakukan untuk menguji daya anti- inflamasi, antara lain sebagai berikut : 1 Uji erythema Hewan uji yang digunakan yaitu marmot galur Pirrbright baik jantan atau betina yang memiliki berat kira-kira 350 gram. Kemudian diberikan NH Cl Cl NaOCCH2 O PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perlakuan barium sulfida dalam bentuk suspensi. Pada hari berikutnya, senyawa uji yang dilarutkan dalam pembawa yang sesuai dan setengah dosis dari senyawa tersebut diberikan dengan gavage pada 10 mlkg 30 menit sebelum penyinaran UV. Kotrol diberikan perlakuan pembawa saja. Empat hewan digunakan untuk setiap kelompok perlakuan dan kontrol. Mermot tersebut diletakkan pada manset kulit dengan lubang ukuran 1,5x2,5 cm dan dilakukan penyinaran UV. Setelah 2 jam, setengah dosis senyawa uji yang masih tersisa diberikan kembali pada hewan uji dan diamati 2 dan 4 jam setelahnya Vogel, 2002 Uji erythema dengan UV ini dilakukan pada kulit marmot albino dengan bobot rata-rata marmot albino sebesar 350 gram. Penilaian erythema dapat dilakukan sebagai berikut : jika tidak ada inflamasi= 0, erythema ringan= 1, erythema berat= 2, dan erythema sangat beratkuat= 4. Hewan uji dengan nilai 0 atau 1 dianggap terlindungi, sedangkan nilai setelah 2 dan 4 harus diberi indikasi durasi efeknya Vogel, 2002. Keuntungan metode ini adalah sederhana namun membutuhkan latihan bagi pengguna dalam pemakaian fotometer refleksi yang bertujuan untuk menghilangkan penilaian subjektif yang tidak perlu Vogel, 2002. 2 Uji paw edema Diantara beberapa metode yang digunakan untuk skrining obat anti- inflamasi, terdapat satu dari teknik yang biasa digunakan pada kemampuan beberapa bahan uji untuk menghambat produksi udema kaki hewan uji setelah injeksi bahan pembuat radang. Beberapa zat pembuat radang iritan yang telah digunakan seperti brewer’s yeast, formaldehid, dextran, albumin telur, kaolin, aerosol, karagenin, atau naphthoylheparamin. Biasanya ukuran udema kaki hewan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI uji hasil injeksi diukur sebelum dan setelah perlakuan iritan dan ukuran udema kaki tersebut dibandingkan dengan kontrol. Pada metode ini digunakan hewan uji tikus Sprague-Dawley dengan berat 100-150 gram. Unutk memastikan hidrasi, tikus diberikan 5 ml air ke dalam saluran pencernaan kontrol atau bahan uji yang dilarutkan pada volume yang sama. Setelah 30 menit, tikus diberikan secara injeksi subkutan 0,05 ml karagenin 1 pada bagian kaki kiri. Volume udema diukur menggunakan secara plethymographycally setelah injeksi, 3 dan 6 jam dan 24 jam Vogel, 2002. 3 Pleurisy test uji radang selaput dada Radang selaput dada dikenal sebagai fenomena inflamasi eksudatif pada manusia. Pada penelitian radang selaput dada dapat diinduksi dengan beberapa iritan seperti histamine, bradikinin, prostaglandin, degranulator sel mast, dextran, enzyme, antigen, mikroba, dan iritan nonspesifik seperti turpentine dan karagenin. Radang pada tikus yang diinduksi oleh karagenin akan dipertimbangkan sebagi model inflamasi akut yang baik, dimana keluarnya cairan, migrasi leukosit, dan beberapa parameter biokimia yang berkaitan pada respon inflamasi dapat diukur secara mudah dari eksudatnya Vogel, 2002. Model radang selaput dada dapat diterima sebagai metode yang dapat dipercaya untuk mengetahui inflamasi akut dan subakut yang diikuti determinasi beberapa parameter secara bersama-sama Vogel, 2002. Tikus jantan bergalur Sprague-Dawley dengan berat 220-260 gram dapat digunakan dalam metode ini. Sebanyak 0,1 ml karagenin 2 diinjeksikan ke dalam rongga selaput dada. Kemudian 1 jam sebelum injeksi karagenin, 24 jam, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan 48 jam sesudahnya, kelompok yang terdiri dari 10 tikus diberi perlakuan dengan senyawa standar atau senyawa uji melalui oral atau subkutan. Kelompok kontrol hanya diberikan pelarut senyawa uji Vogel, 2002. 4 Tes kantung granuloma Merupakan suatu metode yang menggunakan minyak kroton sebagai iritan. Metode ini sering digunakan untuk memperkirakan potensi dari anti inflamasi kortikosteroid baik setelah pemberian local maupun sistemik. Dengan penyuntikkan dan induksi pada kantung granuloma setelah beberapa interval waktu sampai 4 minggu durasi efek dapat diketahui Vogel, 2002. Pada metode ini digunakan tikus jantan atau betina Sprague-Dawley dengan berat antara 150-200 gram. Hewan uji 10 ekor digunakan unutk kelompok perlakuan dan kontrol. Pada bagian punggunag dicukur dan disinfeksi, kemudian dengan jarum pneumoderma diinjeksikan 20 ml udara dibawah pengaruh anestesi. Kemudian diinjeksikan 0,5 ml larutan minyak kroton. Empat puluh delapan jam kemudian, kantung udara terbentuk Saat pembentukan kantung udara, hewan uji setiap hari diberikan perlakuan senyawa uji atau standar secara oral atau subkutan. Setelah 4 atau 5 hari, hewan uji diberi obat bius, kantung udara dibuka, dan eksudat diletakkan dalam gelas silinder lalu diukur Vogel, 2002 Selain beberapa uji in-vivo di atas, uji daya anti-inflamasi juga dapat dilakukan dengan beberapa uji in-vitro antara lain sebagai berikut :

1. Uji kemotaksis leukosit polimorfonuklear

Akumulasi leukosit merupakan faktor penting pada mekanisme pertahanan tubuh. Faktor kemotaksis menarik leukosit pada darah terinfeksi atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bagian yang terinflamasi. Metode Boyden 1962 digunakan untuk mengukur efek kemotaksis pada leukosit polimorfonuklear. Kecepatan migrasi dihitung sebagai persentase dari jumlah PMNs pada kompartemen rendah atau jumlah penggunaan PMNs pada kompartemen tinggi. Kecepatan migrasi tergantung pada konsentrasi chemoattractant seperti zymosan activated serum. Selain itu, dosisnya tergantung penurunan kecepatan migrasi yang dicapai oleh inhibitor kemotaksis Vogel, 2002.

2. Agregasi leukosit polimorfonuklear yang diinduksi FMLP

Agregasi PMNs dapat diinduksi dengan FMLP formil-L-methionil-L- leucyl-L-fenilalanin. Agregasi dapat dihambat dengan turunan xantin. Suspensi sel PMNs disiapkan dari eksudat peritonial yang diambil 17 jam setelah injeksi intraperitonial 10 ml 6 sodium caseinate terhadap tikus Sprague Dawley. Senyawa uji dan standart pentoxiphylline dilarutkan dalam GBSS Geys- balanced-salt-solution. FMLP dilarutkan dalam DMSO. Dilusi selanjutnya dibuat sampai mencapai konsentrasi 10 -7 mol FMLP dalam GBSS. Sebelum ditambahkan FMLP, suspensi sel diinkubasi awal selama 10 menit dengan obat. Agregasi PMNs masuk ke dalam a Born aggregometer Vogel, 2002.

G. Landasan Teori

Inflamasi merupakan respon jaringan lokal terhadap adanya kerusakan. Peradangan merupakan suatu reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat terlarut dan sel-sel darah yang bersirkulasi ke dalam jaringan–jaringan intertisial pada daerah cedera atau nekrosis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Boswellia serrata merupakan tanaman dimana pada bagian batang tanaman ini dapat dihasilkan getah resin oleoresin yang merupakan bahan ekstrak Boswellia serrata. Dalam tanaman Boswellia serrata terdapat empat asam triterpen pentasiklik dengan asam β- boswelat yang menjadi konstituen utama Boswellia ini. Asam boswelat akan menghambat jalur 5-lipoksigenase yang mengubah asam arakhidonat menjadi leukotrien. Berdasarkan penelitian Sontakke dkk, 2007 diketahui bahwa keamanan, kemanjuran, dan durasi dari ekstrak Boswellia serrata lebih baik jika dibandingkan valdecoxib, dan namun onset pada ekstrak Boswellia serrata lebih lama jika dibandingkan dengan valdecoxib yang merupakan salah satu obat anti- inflamasi non-steroid. Selain itu, ekstrak Boswellia serrata juga dapat meningkatkan kemanjuran pada pengobatan pasien yang menderita osteoarthritis dengan mengkonsumsi 333 mg ekstrak Boswellia serrata 3 kali sehari selama 8 minggu Milot, 2003. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan penelitian secara in- vivo terhadap ekstrak Boswellia serrata dengan menggunakan metode Langford dkk 1972 untuk mengetahui apakah ekstrak Boswellia serrata benar-benar dapat digunakan sebagai anti-inflamasi.

H. Hipotesis