Analisis hasil METODE PENELITIAN

10. Perhitungan prosentase respon daya anti – inflamasi

Dari hasil penimbangan berat kedua kaki belakang hewan uji untuk masing-masing peringkat dosis dapat dicari prosentase respon daya anti – inflamasi. Adapun rumus menurut Langford dkk 1972 adalah sebagai berikut: Prosentase respon daya anti – inflamasi = 100 x D D U − = 100 1 x D U ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − Karena prosentase respon anti-inflamasi dihitung dari pengurangan bobot udema, maka rumus di atas diubah menjadi : Prosentase respon daya anti – inflamasi = 100 x U D U − = 100 1 x U D ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − Keterangan : U = bobot kaki terinduksi karagenin – bobot kaki normal D = bobot kaki perlakuan – bobot kaki normal

11. Perhitungan prosentase daya anti – inflamasi

Prosentase daya anti – inflamasi = 100 x RAnd RAbs Keterangan : RAbs = respon anti inflamasi kelompok perlakuan sediaan ekstrak Boswellia serrata RAnd = respon anti inflamasi kelompok natrium diklofenak

F. Analisis hasil

Data yang telah diperoleh dianalisis secara non parametric dengan uji Kolmogorov – Smirnov satu sample untuk mengetahui pola distribusi data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Apabila sudah terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas variansi. Jika data yang diperoleh diketahui terdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan uji analysis of variance ANOVA one way taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui adanya perbedaan pada kelompok perlakuan. Setelah itu, untuk menguji perbedaan hasil tersebut bermakna atau tidak bermakna secara statistik, maka dilanjutkan dengan uji Scheffe. Secara statistik, perbedaan tersebut bermakna jika hasil yang diperoleh memiliki nilai signifikansi p0,05. Namun, jika signifikansi p0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik. Apabila data yang sudah terdistribusi normal tersebut dilanjutkan dengan uji homogenitas itu menghasilkan data yang variansinya tidak homogen, maka tidak dapat dilanjutkan dengan uji Anova satu arah. Namun analisis data dapat dilanjutkan dengan uji non-parametrik Kruskal Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara statistik dan untuk menguji perbedaan hasil tersebut berbeda bermakna atau tidak bermakna secara statistik, maka dapat dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Perbedaan tersebut bermakna secara statistik jika nilai signifikansi p0,05 dan tidak bermakna jika nilai signifikansi p0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian kali ini dilakukan dua uji pendahuluan yaitu uji penetapan selang waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 dan selang waktu pemberian natrium diklofenak sebelum pemberian injeksi karagenin 1. Uji pendahuluan dosis efektif natrium diklofenak tidak dilakukan karena penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yaitu penelitian Noni dkk 2003 dan Rosiana 2007, yang menghasilkan dosis efektif natrium diklofenak sebesar 4,48 mgkg BB. Uji pendahuluan ini dimaksudkan agar metode uji yang digunakan valid dan dapat digunakan secara maksimal oleh peneliti sehingga dapat diperoleh hasil yang sebenarnya, valid, dan dapat diterima.

A. Hasil Uji Pendahuluan 1.

Uji penetapan selang waktu pemotongan kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 Tujuan dilakukan uji penetapan selang waktu pemotongan kaki adalah untuk menentukan berapa waktu yang tepat 1, 2, 3, atau 4 jam setelah injeksi karagenin 1, dimana akan dihasilkan bobot kaki mencit yang paling besar dan untuk selanjutnya selang waktu dengan bobot yang paling besar akan digunakan pada perlakuan berikutnya setelah injeksi karagenin 1. Menurut Jain cit., Rosiana, 2003, karagenin 1 berguna sebagai zat peradang yang sering digunakan karena merupakan salah satu pilihan dari berbagai zat peradang yang tidak menimbulkan kerusakan pada jaringan, tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI