Gula Yeast Khamir Soda Kue

4. Gula

Gula yang sering digunakan dalam pembuatan biskuit adalah sukrosa kristal. Penambahan gula terlalu banyak , dapat mengakibatkan adonan meleleh dan hancur selama pemanggangan, karena terbentuknya butiran keras akibat koagulasi pati dan gluten tepung Ketaren,1986. Gula ditambahkan untuk melengkapi karbohidrat yang ada untuk fermentasi dan untuk memberikan rasa lebih manis, selain itu juga mempengaruhi tekstur. Jadi jumlah gula yang tinggi membuat remah gula lebih lunak dan pada biskuit bersifat melunakkan Buckle, 1987.

5. Yeast Khamir

Yeast adalah penghasil gas CO2 yang dalam pengembangan adonan crackers dan penghasil aroma pada saat fermentasi Meyer, 1990. Selanjutnya menurut Buckle 1987, pada saat fermentasi yeast mampu manghasilkan gas CO2 yang diperangkap gluten. Sel-sel khamir menghasilkan enzim maltase yang mengubah maltosa menjadi glukosa Buckle, 1987. Sejumlah kecil sukrosa dari gula yang ditambahkan akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim invertase yang ada dalam yeast , yang kemudian oleh sekumpulan enzim disebut sebagai zymase dipecah menjadi CO2 dan etanol. CO2 yang dibentuk itu akan dilepas pada saat pemanggangan dan berperan terhadap pengembangan crackers Sardjoko, 1991. C 2 H 12 O 6 CO 2 + C 2 H 5 OH Sardjoko, 1991 Fungsi ragi dalam pembuatan kue ialah untuk memperingan adonan dan membangkitkan adonan serta rasa, terutama dalam hal kenyalnya gluten Anonymous, 1981. Jenis ragi yang biasa digunakan dalam pembuatan crackers adalah instant dry yeastragi kering dengan cirri: mengandung kadar air sekitar 7,5, daya tahan baik terhadap keadaan penyimpanan yang buruk.

6. Soda Kue

Bahan pengembang baking soda adalah bahan yang dapat menghasilkan CO2 sehingga dapat mengembangkan adonan hinga mencapai pengembangan yang maksimum selama proses pemanggangan Lowson, 1995. Bahan pengembang roti terdiri atas senyawa-senyawa yang dapat bereaksi mengeluarkan gas dalam adonan pada keadaan suhu dan kelembaban yang cocok. Karbondioksida CO2 adalah gas yang dihasilkan dari bahan pengembang yang umum digunakan yaitu garam-garam karbonat atau bikarbonat. Yang paling umum adalah natrium bikarbonat NaHCO3 sering digunakan dalam pembuatan kue-kue Tranggono, 1990. Fenomena pengembangan disebabkan terlepasnya gel air yang terikat dalam gel pati selama pemanggangan pada selang suhu tertentu. Air ini mula-mula akan mendesak jaringan gel sehingga terjadi pengembangan dan sekaligus terjadi pengosongan yang membentuk kantong udara celles dimana kantong udara akan diisi oleh gas CO2 oleh bahan yang telah digoreng Winarno, 1997. Selain adanya pemuaian dan pendesakan CO2 dan uap air, pengembangan juga dipengaruhi kandungan amilopektin, jika semakin banyak kandungan amilopektinnya maka produk akan mengembang Haryadi, 1993.

G. Proses Pembuatan Crackers