kesusilaan, dan merendahkan aspek fisik ataupun non fisik, juga berita atau artikel yang menyesatkan, menyebarkan permusuhan berkaitan dengan suku, agama, dan
ras SARA, kekerasan, hal pembajakan hak kekayaan intelektual tanpa izin, dan privasi orang lain. Namun, Rancangan Peraturan Menteri tentang Konten
Multimedia yang menjadi ide dari Menteri Komunikasi dan Informasi, dinilai sebagai satu dilema besar atas kebebasan publik dalam penggunaan Internet.
2.4 Pengertian Remaja
Remaja dalam masa kini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu. Masa remaja ditandai dengan
berkembangnya sikap independen kepada orang tua kearah independen, minat seksual dan kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri,
nilai-nilai etika dan isu-isu moral Yusuf,2001:71. Masa usia sekolah menengah adalah bertepatan dengan masa remaja. Masa
remaja dalam usia sekolah menengah dibagi dalam tiga masa,yaitu: masa praremaja remaja awal, masa remaja remaja madya dan remaja akhir. Menurut
Konopka dalam Yusuf,2001:184 usia pada remaja awal adalah 12-15 tahun, remaja madya 15-18 tahun dan remaja akhir 19-24 tahun.
Remaja akhir dalam perspektif relasi interpersonal merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam hubungan yang ditandai dengan
berkembangnya minat terhadap lawan jenis atau pengalaman pertama dalam bercinta. Kegagalan dalam hubungan sosial atau bercinta, mungkin akan menjadi
penghambat bagi perkembangan berikutnya, baik dalam persahabatan, pernikahan atau berkeluarga Yusuf,2001:27.
Remaja sebagai obyek penelitian ini yang berumur 15 sampai 24. Mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa
madya. Dilihat segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia ini adalah pemantapan pendirian hidup Yusuf,2001:27.
2.5 Sikap
Sikap dapat didefinisikan sebagai perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek aspek tertentu
dalam lingkungannya. Komponen – komponen sikap adalah pengetahuan, perasaan – perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Lebih mudahnya, sikap
adalah evaluatif terhadap objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap – hadapan dengan objek sikap. Tekanannya pada
kebanyakan peneliti dewasa ini adalah perasaan atau emosi. Dewasa ini banyak psikolog sosial berasumsi bahwa diantara faktor – faktor lain, perilaku
dipengaruhi oleh tujuannya. Tujuan perilaku ini tidak hanya dipengaruhi oleh sikap seseorang, tetapi
juga oleh harapan lingkungan sosialnya terhadap perilaku tersebut, norma – norma subjektif, serta kemampuannya untuk melakukan itu, yakni penilaian perilaku
sendiri Van Den Ban dan Hawkins, 1999 : 106–107 .
Menurut Schfman dan Kanuk 1997 menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan inner feeling, yang mencerminkan apakah senang atau tidak
senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek. Objek yang dimaksud bisa berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu dan lain –
lain, Sedangkan Paul dan Olson 1999 menyatakan bahwa pesan adalah evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Evaluasi adalah
tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan yang relatif rendah.
2.6 Efek Komunikasi Massa