Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan Indonesia

Golongan ahli waris menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijke Wetboek terdiri dari dua jenis yaitu ahli waris ab intestato menurut Undang-Undang dan ahli waris testamentair menurut surat wasiat. 69 1. Suami atau istri duda atau janda dari sipewaris simati. Yang termasuk dalam golongan ahli waris ab intestato ialah: 2. Keluarga-sedarah yang sah dari sipeawaris. 3. Keluarga-sedarah alami dari sipewaris. Keluarga semenda dari sipewaris tidak mewaris berdasarkan Undang-Undang. 70 Sedangkan yang dimaksud dalam ahli waris menurut surat wasiat adalah semua orang yang oleh pewaris diangkat dengan surat wasiat untuk menjadi ahli warisnya. 71

B. Tugas dan Fungsi Badan Pertanahan Indonesia

BPN adalah lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai tugas di bidang pertanahan dengan unit kerja yaitu Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional di Propinsi dan Kantor Pertanahan di KotaKabupaten. 72 BPN RI merupakan lembaga pemerintah setingkat departemen bertanggung jawab langsung kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam menjalankan hak menguasai dari negara dalam mengelola penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber agrarian tanah dalam arti wilayah meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya termasuk tubuh bumi di bawah laut di wilayah NKRI. 69 H. Syahril Sofyan, Beberapa Dasar Teknik Pembuatan Akta Khusus Warisan, Pustaka Bangsa Press, Medan 2011, hal.25 70 M.U. Sembiring, Beberapa Bab Penting Dalam Hukum Waris Menurut Undang-Undang Hukum Perdata, Program Pendidikan Notariat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 1989. Hal.1 71 Ibid Hlm. 2 72 Irawan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arkola, Surabaya 2002, Hal. 157 Universitas Sumatera Utara Untuk melaksanakan kegiatan pendaftaran tanah maka Badan Pendaftaran Nasional mempunyai tugas dalam bidang pertanahan sesuai dengan Pasal 19 UUPA menentukan bahwa pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional BPN. Selain dari pada itu percepatan pendaftaran tanah juga merupakan pelaksanaan dari Agenda BPN-RI, khususnya untuk meningkatkan pelayanan pelaksanaan pendaftaran tanah secara menyeluruh, dan penguatan hak-hak rakyat tanah. Sasaran kerja BPN RI adalah seluruh bidang tanah dalam arti wilayah termasuk laut di wilayah NKRI baik yang telah diberi Hak Atas Tanah Pasal 16 UUPA atau belum seperti Hutan Negara, tanah ulayat, tanah timbul, hasil reklamasi. Yang subyeknya perorangan, kelompok atau badan hukum dapat diberikan sertipikat sebagai tanda bukti hak hingga hak milik, sedangkan yang subyeknya Departemen dalam rangka menjalankan penggunaan dan pemanfataannya cukup diberikan hak pakai. Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Dalam melaksanakan tugas Badan Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi : 1. perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan; 2. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan; 3. koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan; 4. pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan; 5. pelaksanaan pendaf taran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum; 6. pengaturan dan penetapan hak -hak atas tanah; Universitas Sumatera Utara 7. pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah- wilayah khusus; 8. penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai danatau milik negaradaerah bekerjasama dengan Departemen Keuangan; 9. pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah; 10. kerjasama dengan lembaga-lembaga lain; 11. penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan; 12. pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan; 13. pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan; 14. pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan; 15. penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; 16. pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan; 17. pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan; 18. pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan; 19. pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, danatau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku; 20. fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. 73

C. Perlindungan Hukum Terhadap Pihak Yang Beritikad Baik