d. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Badan Pertanahan Nasional; 2
Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil penelitian dan karya ilmiah dari
kalangan hukum, yang berkaitan dengan penelitian ini. 3
Bahan tertier adalah bahan pendukung diluar bidang hukum seperti kamus ensiklopedia atau majalah yang dapat digunakan untuk melengkapi atau sebagai
data penunjang dari penelitian ini.
3. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan Library Research. Alat pengumpul data yang dipergunakan
dalam penelitian ini dengan studi dokumen atau studi kepustakaan yang dimaksud adalah memperoleh data dengan mempelajari, meneliti dan
menganalisa data sekunder dengan mengaitkan pada pokok permasalahan yang ada.
4. Analisis data
Universitas Sumatera Utara
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka data tersebut dianalisis secara kualitatif dengan menganalisa dan mengamati makna data yang diperoleh dan
menghubungkan tiap-tiap data yang diperoleh tersebut dengan ketentuan-ketentuan maupun asas-asas hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Metode
kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.
32
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
33
32
Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, Hal 53.
33
Ibid, Hal. 103
Kemudian data tersebut diolah dianalisis secara kualitatif dan sistematis untuk selanjutnya ditarik
kesimpulan dengan menggunakan metode pendekatan deduktif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK YANG BERASAL DARI ALAS
HAK SURAT PERNYATAAN DIBAWAH TANGAN E. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah Hak Milik
Dalam rangka penyelenggarakan pendaftaran tanah sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Dasar Pokok-Pokok Agraria telah
diterbitkan peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagai Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 tentang Pendaftaran
tanah. Tujuan ditetapkannya Undang-Undang Dasar pokok Agraria adalah:
1. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang akan
merupakan alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan rakyat tani, Dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.
2. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-
hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya. 3.
Meletakkn dasar-dasar untuk memeberikan kepastian hukum mengenai hak- hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
34
Hak milik atas tanah adalah bagian dari hak-hak kebendaan yang dijamin dalam konstitusi. Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
sebagai hasil dari amandemen kedua, dinyatakan sebagai berikut : Pasal 28 g 1:
“Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
34
I Wayan Suandra, Hukum Pertanahan Indonesia, Rineka Cipta, 1991, hal. 2
Universitas Sumatera Utara