dihasilkan memiliki tipe OW karena nanokrim dapat terdispersi sempurna dalam air, tetapi tidak larut di dalam minyak gambar 9. Tipe nanokrim OW
merupakan tipe nanokrim yang diinginkan, karena dalam tipe ini fase minyak VCO yang mengandung KAD terdispersi menjadi droplet berukuran nano.
Gambar 9. Hasil pengujian tipe nanokrim, a didispersikan dalam aquadest, b didispersikan dalam VCO
Penentuan tipe nanokrim yang diperoleh diperkuat dengan perhitungan
nilai HLB sediaan. Nanokrim KAD memiliki nilai HLB sebesar 14,62. Sediaan dengan nilai HLB 7 akan cenderung membentuk tipe emulsi OW, sehingga
berdasarkan perhitungan nilai HLB maka tipe nanokrim yang dibuat akan memiliki tipe emulsi OW.
3. Uji ukuran droplet
Tujuan dari pengujian ukuran droplet adalah untuk mengetahui ukuran droplet nanokrim KAD. Hasil pengujian ukuran droplet lampiran 6
menunjukkan bahwa ukuran droplet nanokrim KAD memenuhi kriteria sediaan
a b
nanokrim, karena masuk dalam rentang diameter 20-500 nm yang tertera dalam tabel IV.
Tabel IV. Data hasil uji ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya lekat nanokrim
Uji Hasil
Ukuran droplet x̄ ± SD
270,21 ± 66 nm Viskositas 287 rpm
x̄ ± SD 4850,96 ± 730,28 dPa.s
Daya sebar x̄ ± SD
5,98 ± 0,13 cm Daya lekat
x̄ ± SD 1,08 ± 0,34 detik
Gambar 10. Grafik hasil pengukuran droplet
Grafik hasil pengukuran droplet nanokrim KAD gambar10 menunjukkan bahwa nanokrim KAD memiliki beberapa ukuran droplet atau
memiliki bentuk polidispers. Ukuran droplet yang dimiliki nanokrim KAD bervariasi antara 151,57 nm sampai 454,69 nm, sehingga dihasilkan peak yang
lebar dengan nilai deviasi baku SD yang tinggi. SD merupakan indeks nomor yang mengindikasikan rata-rata variabilitas nilai. Dengan kata lain, standar
deviasi menjelaskan jarak, rata-rata nilai dari mean Hamdi and Bahruddin, 2015. Semakin besar jarak antara nilai terhadap mean, semakin besar pula nilai
SD. Sediaan nanokrim yang baik memiliki ukuran droplet yang seragam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
monodispers. Ukuran droplet yang seragam dapat mencegah terjadinya bentuk ketidakstabilan Ostwald ripening.
Distribusi ukuran droplet polidispers dapat disebabkan karena metode pembuatan nanokrim yang tidak optimum Anonim, 2014. Nanoemulsi yang
dibuat dengan melakukan pengulangan siklus pembuatan sebanyak lebih dari lima kali dapat menghasilkan sediaan yang memiliki stabilitas tinggi Affandi,
Julianto, and Majeed, 2011. Nanokrim KAD tidak dibuat dengan melakukan pengulangan siklus, hal ini diduga menjadi penyebab ukuran droplet yang tidak
seragam dan merata. Penyebab lainnya terletak pada proses pengenceran yang dilakukan saat analisis menggunakan PSA dynamic light scattering. Dalam
beberapa kasus, pengenceran dapat mengubah keadaan droplet dan
mempengaruhi distribusi ukuran droplet Anonim, 2014. 4.
Uji viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui viskositas sediaan nanokrim KAD. Hasil uji viskositas nanokrim lampiran 7 yang dilakukan
pada kecepatan 287 rpm tertera dalam tabel IV.
Gambar 11. Grafik rheologi nanokrim KAD
Grafik rheologi nanokrim KAD gambar 11 menunjukkan bahwa sifat rheologi yang dimiliki nanokrim KAD mengikuti aliran non-Newtonian tipe
pseudoplastik. Peningkatan shear stress pada pseudoplastik akan membuat rate of shear meningkat, sehingga bahan dengan tipe ini juga sering disebut shear-
thinning system. Dengan kata lain, peningkatan shear rate akan membuat terjadinya penurunan viskositas nanokrim. Hasil sifat rheologi yang dimiliki
nanokrim sudah sesuai dengan sifat rheologi yang dimiliki sediaan krim yaitu bersifat pseudoplastik Norton, Spyropoulos, and Cox, 2010.
Pada grafik rheologi gambar 11 terlihat bahwa terdapat perbedaan pada data nilai viskositas pada titik pertama yang dimiliki data R3. Data R3
memiliki nilai viskositas titik pertama yang lebih rendah dari nilai viskositas titik kedua, sehingga menunjukkan sifat yang tidak sesuai dengan tipe
pseudoplastik. Hal ini diduga disebabkan karena terdapat rongga pada co-axial cylinders dengan tabung pada tahap pemutaran pertama, tetapi pada saat tahap
Data R3
pemutaran yang kedua rongga telah hilang sehingga hasil viskositas yang dihasilkan sudah menunjukkan rheologi dengan tipe pseudoplastik.
5. Uji daya sebar