Tween 80 Polietilen glikol PEG 400 Virgin Coconut Oil VCO

F. Pemerian Bahan

1. Tween 80

Gambar 7. Struktur molekul Tween 80 Rowe, Sheskey, and Quinn, 2009 Tween 80 gambar 7 memiliki rumus molekul C 64 H 124 O 26 , bobot molekul 1310 gmol, warna dan bentuk pada suhu 25°C yaitu cairan berminyak warna kuning, dengan HLB sebesar 15, dan viskositas 425 mPas. Tween 80 larut dalam etanol dan air, namun tidak larut dalam mineral oil. Tween 80 bersifat stabil terhadap elektrolit, asam atau basa lemah, tetapi incompatible dengan basa kuat karena dapat menyebabkan terjadinya saponifikasi. Selain itu, dapat terjadi pengendapan atau perubahan warna pada Tween 80 karena adanya senyawa fenol, tanin, dan antimikroba golongan paraben Rowe et al., 2009. Tween 80 dapat berfungsi sebagai surfaktan karena dapat menurunkan tegangan antar muka antara fase minyak dengan fase air dalam pembuatan suatu sistem nanoemulsi Tsai et al., 2014. Tween 80 telah digunakan secara luas di bidang kosmetik maupun farmasetik karena sifatnya yang tidak iritatif dan tidak toksik. Penggunaan Tween 80 pada bidang farmasi selain sebagai surfaktan adalah sebagai solubilizing agent agen pelarut dan wetting agent agen pembasah dalam konsentrasi 0,1 –15 Rowe et al., 2009.

2. Polietilen glikol PEG 400

Gambar 8. Struktur molekul PEG 400 Rowe et al., 2009 PEG 400 gambar 8 merupakan cairan jernih tidak berwarna, dengan nilai viskositas sebesar 105-130 mPas., dan nilai HLB sebesar 13,1. PEG 400 merupakan senyawa tidak toksik dan tidak iritatif yang bersifat hidrofilik, larut dalam air, alkohol, heksan, aseton, dan sedikit larut dalam hidrokarbon alifatik. PEG digunakan dalam formula sediaan farmasi sebagai basis, suspending agent, solubilizing agent dan emulsifier Rowe et al., 2009. Penggunaan PEG 400 sebagai kosurfaktan suatu nanoemulsi berfungsi pada stabilisasi lapisan film pada droplet nanoemulsi dalam konsentrasi 6-19 Suciati et al., 2014.

3. Virgin Coconut Oil VCO

VCO merupakan minyak nabati yang diperoleh dari kelapa Cocos nucifera L., dengan atau tanpa penggunaan panas, dan tanpa proses pemutihan atau penambahan aroma. Beberapa cara dalam ekstraksi minyak kelapa antara lain melalui proses kering mapun basah. VCO yang diperoleh dari proses ekstraksi basah lebih disukai karena tidak memerlukan bahan kimia maupun perlakuan panas yang tinggi Sanjeewani and Sakeena, 2013; Suraweera et al., 2014. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI VCO merupakan minyak yang tidak mengiritasi kulit, dan telah dikenal di kalangan peneliti maupun masyarakat karena manfaatnya bagi kesehatan tubuh Sanjeewani and Sakeena, 2013. Asam laurat yang terkandung dalam VCO memiliki manfaat sebagai pemberi asupan vitamin, serta memiliki aktivitas sebagai anti mikroba dan anti virus. VCO dapat digunakan dalam produk makanan maupun produk kosmetik dan farmasi Mansor, Che, Shuhaimi, Abdul, and Ku, 2012. VCO dapat diaplikasikan sebagai fase minyak dalam pembuatan sediaan nanokrim Al-Edresi and Baie, 2010.

4. Aquadest

Dokumen yang terkait

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA DENGAN KOMBINASI DUA SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISERIL MONOSTEARAT (GMS) ATAU DENGAN LESITIN

5 23 47

FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA SAWIT DALAM AIR MENGGUNAKAN KOMBINASI SURFAKTAN TWEEN 80 DAN GLISEROL MONOSTEARAT ATAU LESITIN

0 11 37

PENGOLAHAN ABU SEKAM PADI DENGAN SURFAKTAN POLIETILEN GLIKOL MENJADI NANO PARTIKEL.

0 4 72

UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80 UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 80.

0 0 7

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan span 80 menggunakan mixer.

4 50 88

Pembuatan nanokrim kojic acid dipalmitate dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan propilen glikol menggunakan mixer.

4 20 81

EFEK PERBANDINGAN SURFAKTAN DAN KOSURFAKTAN PADA MIKROEMULSI OVALBUMIN TIPE WO DENGAN MINYAK KEDELAI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA (Mikroemulsi WO dengan Surfaktan Span 80 –Tween 80 : Kosurfaktan Etanol 96= 5:1; 6:1 dan 7:1)

0 0 130

SURFAKTAN TWEEN 80 DAN KOSURFAKTAN PEG 400 MENGGUNAKAN METODE SNEDDS (SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM)

1 5 18

Pengaruh perbandingan Surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400 dalam formulasi sediaan mikroemulsi askorbil palmitat dan alfa tokoferol untuk antiaging - USD Repository

0 1 158