VCO merupakan minyak yang tidak mengiritasi kulit, dan telah dikenal di kalangan peneliti maupun masyarakat karena manfaatnya bagi
kesehatan tubuh Sanjeewani and Sakeena, 2013. Asam laurat yang terkandung dalam VCO memiliki manfaat sebagai pemberi asupan vitamin,
serta memiliki aktivitas sebagai anti mikroba dan anti virus. VCO dapat digunakan dalam produk makanan maupun produk kosmetik dan farmasi
Mansor, Che, Shuhaimi, Abdul, and Ku, 2012. VCO dapat diaplikasikan sebagai fase minyak dalam pembuatan sediaan nanokrim Al-Edresi and Baie,
2010.
4. Aquadest
Aquadest digunakan sebagai pelarut dan pembawa pada formulasi farmasetika. Pada aplikasi farmasi, air dimurnikan dengan cara destilasi,
pertukaran ion, reverse osmosis RO, atau beberapa proses lain yang sesuai untuk menghasilkan aquadest. Karakteristik aquadest adalah cairan jernih,
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa Rowe et al., 2009.
G. Landasan Teori
KAD memiliki sifat sebagai antioxidant scavenger yang baik. Sifat liposoluble yang dimiliki oleh KAD membuat KAD dapat diformulasikan dalam
bentuk sediaan nanokrim. Nanokrim adalah sediaan nanoemulsi yang berbentuk semisolid. Kelebihan sistem nanoemulsi sebagai sediaan topikal yaitu adanya
peningkatan kapasitas kelarutan zat aktif sehingga membuat aktivitas termodinamik zat aktif pada kulit juga meningkat, serta peningkatan laju permeasi dan flux zat
aktif karena adanya efek sinergis dari berbagai komponen yang dapat membantu proses penghantaran zat aktif yang melewati kulit.
Nanoemulsi dapat dibuat dengan metode energi rendah maupun metode energi tinggi. Penelitian Al-Eldresi dan Baie 2010 telah memformulasikan
nanokrim KAD dengan metode energi rendah jenis EIP dengan alat pengaduk magnetik termodifikasi elektroda. Kelemahan pada metode tersebut terletak pada
kerumitan alat dan kestabilan suhu yang harus terjaga, karenanya diperlukan penelitian mengenai pembuatan nanokrim KAD yang stabil secara fisik dengan alat
yang lebih sederhana. Penelitian Abdulkarim et al. 2010a telah membuktikan penggunaan metode energi tinggi dalam membuat nanokrim menggunakan alat
sederhana yaitu propeller dengan sistem high-shear stirring. Mixer merupakan alat yang bersistem sama dengan propeller, sehingga pembuatan nanokrim KAD juga
dapat dilakukan dengan mixer. Nanokrim KAD dibuat dengan menggunakan surfaktan dan kosurfaktan Tween 80 dan PEG 400. Pemilihan surfaktan Tween 80
dan kosurfaktan PEG 400 mengacu pada penelitian pembuatan nanoemulsi yang dilakukan Suciati et al. 2010.
Pengujian stabilitas nanokrim dapat dilakukan dengan pengujian stabilitas dipercepat yang dilakukan pada suhu 40 ± 2°C dengan RH sebesar 75 ± 5 selama
30 hari, dengan parameter uji berupa sifat fisik seperti sifat organoleptis, homogenitas, pH, tipe nanokrim, ukuran droplet, viskositas, daya sebar, dan daya
lekat. Nanokrim dikatakan stabil secara fisik jika tidak terjadi pemisahan fase dan atau hasil analisa statistik menunjukkan perbedaan tidak bermakna antara sifat fisik
sebelum dan setelah penyimpanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Hipotesis