Manfaat Program Cabri 3D dalam Membantu Meningkatkan Hasil

garis, dan bidang menjadi tidak sulit karena siswa menjadi terbantu membayangkan kedudukan dalam ruang dimensi tiga. Menurut Accacina dan Roggora 2006 dan Mithalal 2009 yang menyatakan bahwa program Cabri 3D dapat melihat dimensi tiga dari berbagai posisi sehingga memudahkan untuk memunculkan daya visual siswa serta memungkinkan siswa mengkonstruksi bentuk ruang sehingga dapat berpengaruh pada penalaran. Pembelajaran menggunakan program Cabri 3D dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga siswa dapat memperoleh nilai yang baik. Hal ini terlihat dengan perbandingan nilai tes kemampuan akhir dan presentase ketuntasan dari kelas XA dan XB, sehingga dapat diketahui bahwa penelitian pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan program Cabri 3D tersebut memberikan hasil yang sejalan dengan teori yang digunakan. Selain itu, setelah dilakukan pembelajaran menggunakan perangkat lunak Cabri 3D pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik dan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Anthony 2006:7; dalam jurnal Cabri 3D Irsadi 2011 bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa Cabri 3D memiliki dasar- dasar yang kuat dan berpotensi mendidik dalam mengajar dan belajar geometri 3D. Akan sangat bermanfaat untuk dipelajari bahwa dengan mengubah sudut pandang dan menggerakkan benda di ruang animasi dapat memfasilitasi sudut pandang siswa tentang arti gambar 2D pada bangun 3D dan konsep-konsep dalam ruang 3D. Bagaimana Cabri 3D membentuk konsep geometrid an cara berpikir siswa dalam ruang 3D juga akan menjadi media yang menjanjikan untuk meransang wawasan, diskusi dan agenda penelitian lebih lanjut.

3. Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D

Dari hasil pengujian selisih dua rata-rata kelas pada tes kemampuan akhir disimpulkan rata-rata kelas penelitian yang menggunakan pembelajaran remedial dengan program Cabri 3D tidak lebih baik dari kelas pembanding yang menggunakan pembelajaran remedial secara konvensional atau rata-rata kelas penelitian dan pembanding tidak jauh berbeda. Menurut Kartika Budi 2001:48, suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari data pengamatan, terjadi situasi pembelajaran yang berbeda antara kedua subyek penelitian. Siswa Kelas XA lebih antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih kurang, siswa masih ramai ketika peneliti masuk kedalam kelas dan terlihat tidak siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun ketika peneliti sudah memulai membuka pembelajaran siswa sudah tenang dan terkendali untuk siap mengikuti pembelajaran. Siswa menerima materi yang diberikan dengan seksama dan memperhatikan tampilan dengan program Cabri 3D. pada saat pembelajaran siswa dengan antusias dan aktif bertanya bila menemui kesulitan. Kemudian siswa mengerjakan LKS, siswa aktif berdiskusi dengan teman dan selalu bertanya kepada guru bila menghadapi kesulitan, siswa tersebut terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu untuk memudahkan siswa dalam menyelesaiakan latihan, peneliti menampilkan program Cabri 3D untuk membantu memahami masalah. Berbeda dengan kelas XB , siswa terlihat kurang aktif. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari peneliti dan tidak begitu antusias dalam bertanya serta berdiskusi antar siswa mengenai materi. Hanya siswa yang duduk di depan yang terlihat memperhatikan, siswa yang duduk di bagian belakang saling ramai dan mengobrol sendiri, bahkan ada siswa yang tidur di dalam kelas. Pada saat pemberian materi dan latihan soal, siswa cenderung hanya menunggu penjelasan dan tampak mengalami kesulitan dalam membayangkan gambar bangun ruang serta konsep kedudukan titik, garis, dan bidang dalam bangun ruang tersebut. Dilihat dari proses pembelajaran program Cabri 3D yang diberikan di kelas XA dengan situasi kelas yang lebih aktif, berakibat siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan. Sehingga hasil tes kemampuan akhir tes kemampuan akhir kelas XA lebih tinggi dari kelas XB, hal tersebut ditunjukan dari perbandingan rata-rata dan persentase KKM dari dua kelas tersebut, dimana rata-rata kelas XA sebesar 91,81 dengan persentase KKM sebesar 93,54 dan kelas XB sebesar 88,55 dengan persentase KKM sebesar 83,87. Dapat dikatakan bahwa program Cabri 3D ini cukup membantu siswa dalam memahami pokok bahasan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.Dari ulasan ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Kartika Budi 2001:48. Hasil kuesioner dari kelas XA yang kegiatan pembelajarannya menggunakan program Cabri 3D terdapat 26 siswa menyatakan program Cabri 3D membantu, 4 siswa menyatakan program Cabri 3D biasa saja tidak terlalu membantu, dan hanya 1 siswa yang menyatakan program Cabri 3D tidak terlalu membantu dalam memahami materi. Berbagai alasan yang diberikan oleh siswa yang menyatakan program Cabri 3D tidak membantu antara lain : a. Program Cabri 3D dapat dilihat dari berbagai arah sehingga beberapa siswa mengalami kesulitan untuk menangkap gambar yang diputar-putar ke berbagai arah tersebut b. . Sebagian siswa tidak mempunyai program Cabri 3D sehingga tidak bisa berlatih di rumah dan kurang mengeksplorasi program tersebut. c. Materi yang dipelajari rumit Dari pernyataan yang diberikan siswa menjadi refleksi bagi peneliti untuk mendesain tampilan program Cabri 3D dengan memperhatikan hal tersebut. Dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bangun ruang berbeda-beda sehingga perlu dibuat pembelajaran dengan program Cabri 3D harus dipersiapkan dengan matang. Selain itu peneliti seharusnya lebih banyak mengajak siswa untuk berlatih dengan program Cabri 3D. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Wina, 2006:162, khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, tetapi juga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Untuk memahami konsep kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, siswa membutuhkan media dalam pembelajaran yang berfungsi membantu membayangkan dan memahami situasi soal. Program Cabri 3D ini dapat membantu siswa dalam memahami soal secara nyata sehingga diharapkan nantinya akan memudahkan pembelajaran, membuat pembelajaran menarik, dan antusias dalam pembelajaran.yang dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan teori Wina 2006:162 yang digunakan oleh peneliti Dari hasil penelitian, dapat disimpilkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D masih kurang efektif dibanding pembelajaran konvensional untuk meningkatkan pemahaman konsep kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu yang digunakan selama proses penelitian sehingga siswa kurang dalam berlatih lebih mendalam dengan program Cabri 3D yang diberikan. Selain itu karena keterbatasan soal yang masih terlalu mudah.

B. Kelemahan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan,antara lain : 1. Kurangnya pendukung media komputer sehingga penyampaian tentang program Cabri 3D tidak maksimal dan siswa kurang dapat bereksplorasi menggunakan program Cabri 3D dengan baik. 2. Kegiatan belajar mengajar dilakukan hanya 2 pertemuan saja, padahal untuk memahami materi dan soal yang peneliti berikan tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang tidak hanya cukup dengan 2 kali pertemuan. 3. Materi soal tes yang terlalu mudah sehingga perbedaan hasil penelitian antara dua kelas tidak terlalu jauh.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten.

0 0 225

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

1 5 147

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program CABRI 3D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 11

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten

8 48 223

B. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS DAN BIDANG - Geometri Dalam Ruang 3D

1 1 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK JARAK GARIS DENGAN BIDANG DALAM BANGUN RUANG KELAS X SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

0 0 183

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan menentukan besar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga di kelas X semester II SMA Marsudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 163

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X-A SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 SUBMATERI KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA

0 0 212