Pelaksanaan Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN

mempersilahkan kepada peneliti yang melakukan observasi untuk memperkenalkan diri, dalam perkenalan tersebut peneliti menjelaskan tujuan penelitiannya dan beberapa hal yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. Observasi ini dilakukan pada jam pertama dan kedua, oleh karena itu banyak siswa yang datang terlambat. Guru langsung mempersilahkan begitu saja siswa yang datang terlambat. b Guru melanjutkan materi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga, guru terlihat banyak menuntun siswa, kemudian guru memberikan contoh di papan tulis dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan, Tetapi hanya siswa yang duduk di depan saja yang terlihat aktif bertanya, siswa yang lain banyak yang ribut dan mengobrol dengan temannya. Setelah itu guru memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan. c Pada saat mengerjakan latihan banyak siswa yang saling berdiskusi untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru. Ada juga beberapa siswa yang bertanya kepada guru saat guru berkeliling melihat pekerjaan siswa. Guru aktif membantu siswa yang mengalami kesulitan. d Diakhir pertemuan guru membahas beberapa soal yang dijadikan tugas dan menarik kesimpulan dari pelajaran pada hari itu. Sedangkan observasi kedua XA dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013, peneliti mencatat hal-hal sebagai berikut: a Sebelum guru memasuki kelas, siswa cukup ramai di kelas karena pergantian jam dan observasi ini dilakukan pada jam terakhir sehingga kelas sudah tidak kondusif. Setelah guru masuk dan memberi salam, keadaan kelas mulai sedikit tenang. Kemudian guru mempersilahkan kepada peneliti yang melakukan observasi untuk memperkenalkan diri, dalam perkenalan tersebut peneliti menjelaskan tujuan penelitiannya dan beberapa hal yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. b Seperti pada observasi pertama di kelas XB guru melanjutkan materi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga, guru terlihat banyak menuntun siswa, kemudian guru memberikan contoh di papan tulis dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan, setelah itu guru memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan. c Pada saat proses mengerjakan tugas yang diberikan guru, terlihat beberapa siswa yang belum memahami materi bertanya kepada guru, saat guru berkeliling melihat pekerjaan siswa. Guru aktif membantu jika ada siswa yang mengalami kesulitan. Tetapi ada juga siswa yang justru mengobrol dan rebut dengan temannya. d Diakhir pertemuan guru membahas beberapa soal yang dijadikan tugas dan menarik kesimpulan dari pelajaran pada hari itu. c. Tes Kemampuan Awal Tes Diagnostik Tes kemampuan awal tes diagnostik ini dilakukan di kelas XB pada tanggal 5 April 2013 dan pada kelas XA pada tanggal 6 April 2013 dengan 6 soal dalam waktu 45 menit. Soal tes kemampuan awal ini menggunakan validitas uji pakar baik guru matematika kelas X maupun kepada dosen pembimbing. lampiran A.6.Tes kemampuan awal merupakan tahapan dari pengajaran remedial alternatif tindakan M. Entang, 1984:31. Tes kemampuan awal siswa ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga yang telah diterima siswa dari guru dan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa. Kesulitan-kesulitan yang muncul dari tes kemampuan awal siswa inilah yang akan dijadikan landasan untuk menyusun model pembelajaran yang lebih baik oleh peneliti agar tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun data nilai tes kemampuan awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.2 Nilai Tes Kemampuan Awal No. Kelas XA Kelas XB Nama TKA Nama TKA 1 A1 64 B1 69 2 A2 - B2 57 3 A3 75 B3 45 4 A4 46 B4 77 5 A5 52 B5 39 6 A6 99 B6 81 7 A7 61 B7 58 8 A8 67 B8 58 9 A9 52 B9 54 10 A10 53 B10 68 No Kelas XA Kelas XB Nama TKA Nama TKA 11 A11 90 B11 49 12 A12 32 B12 63 13 A13 75 B13 57 14 A14 - B14 49 15 A15 49 B15 76 16 A16 55 B16 - 17 A17 60 B17 78 18 A18 66 B18 - 19 A19 40 B19 50 20 A20 - B20 73 21 A21 44 B21 54 22 A22 90 B22 45 23 A23 57 B23 - 24 A24 56 B24 32 25 A25 98 B25 68 26 A26 41 B26 53 27 A27 58 B27 74 28 A28 47 B28 77 29 A29 63 B29 59 30 A30 66 B30 92 31 A31 51 B31 85 32 A32 49 B32 42 33 A33 52 B33 92 34 A34 92 B34 76 Jumlah 1900 Jumlah 1950 Rata-rata 61,29 Rata-rata 62,90 Persentase Ketuntasan 22,58 Persentase Ketuntasan 25,81 Keterangan: A1 : Siswa XA dengan nomor absen 1 A2: Siswa XA dengan nomor absen 2, dst. B1 : Siswa XB dengan nomor absen 1 B2 : Siswa XB dengan nomor absen 2, dst. Pengujian Selisih Dua Rata-rata tes kemampuan awal 1. H o : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata – rata nilai test awal kelas penelitian dan kelas pembanding, atau dirumuskan dengan H 1 : ada perbedaan yang signifikan antara rata – rata nilai test awal kelas penelitian dan kelas pembanding, atau dirumuskan dengan 2. Taraf signifikansi 3. Uji statistik adalah uji z n 30 uji dua ekor atau , yaitu : atau 4. Perhitungan : = = Z hitung 1,96, yaitu 1,96 5. Terima H o , artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara rata – rata nilai kelas penelitian dan kelas pembanding. Berdasarkan rata-rata dan jumlah siswa yang tuntas KKM serta nilai siswa yang dibawah KKM seperti data pada Tabel 4.2 kolom berwarna kuning merupakan siswa yang tuntas KKM, maka peneliti menganggap dua kelas tersebut sebanding dan layak untuk dijadikan subjek penelitian. Dari hasil observasi, nilai yang didapatkan dari tes kemampuan awal, dan pengujian selisih dua rata-rata menggunakan data statistika dapat dikatakan kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama. Selain itu peneliti menentukan pembelajaran remedial dengan menggunakan Program Cabri 3D pada kelas XA dan pembelajaran remedial secara konvensional pada kelas XB. Hal ini dikarenakan rata-rata kelas XA lebih rendah dari kelas XB, maka peneliti ingin meningkatkan hasil belajar kelas XA dengan menggunakan Program Cabri 3D. d. Persiapan Pembelajaran Sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran remedial baik menggunakan Program Cabri 3D maupun pembelajaran konvensional banyak hal-hal yang dipersiapkan antara lain: 1 mempersiapkan Program Cabri 3D untuk menjelaskan materi mengenai kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga, 2 mempersiapkan soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi atau lembar kerja siswa LKS 3 mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP lampiran A.2 dan A.3, 4 tes kemampuan akhir tes kemampuan akhir siswa beserta kunci jawaban yang sudah dikonsultasikan kepada guru dan dosen pembimbing lampiran A.8, dan 5 mempersiapkan kuesioner lampiran A.10 yang disusun berdasarkan kisi-kisi angket tabel 3.4 yang nantinya digunakan untuk melihat apakah program Cabri 3D membantu atau tidak dalam proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan pada dua kelas yaitu kelas XA yang menggunakan Program Cabri 3D dan kelas XB pembelajaran secara konvensional dengan total pertemuan sebanyak 4 pertemuan, 2 kali pada kelas XA dan 2 kali pada kelas XB yang dilaksanakan berdasarkan skenario pembelajaran sesuai fomat RPP lampiran A.2 dan A.3 . Pengajaran remedial ini merupakan tahapan alternatif tindakan yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa M. Entang, 1984:31. Adapun kedua pembelajaran tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut: a. Pembelajaran Remedial Dengan Program Cabri 3D pada Kelas XA Pembelajaran remedial dengan menggunakan Program Cabri 3D dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan total waktu pertemuan sebanyak 4 JP: 1 Pembelajaran Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 jam pertama dan kedua yang diikuti oleh 34 siswa. Pembelajaran remedial dilakukan di ruang kelas XA dengan bantuan media pembelajaran LCD Viewer . Pada pertemuan pertama ini, pembelajaran bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa Program Cabri 3D yang dapat membantu menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Program Cabri 3D diberikan melalui presentasi guru kemudian siswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi secara lisan. Para siswa sangat antusias memperhatikan penjelasan dari peneliti. Peneliti mengarahkan siswa untuk menjawab bersama-sama soal yang diberikan berkaitan dengan materi. Antusias siswa juga terlihat dari keaktifan siswa yang bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami. Gambar 4.1 Suasana kelas XA saat pembelajaran dengan Program Cabri 3D Pada pertemuan ini materi yang dapat dibahas mengenai kedudukan titik terhadap garis, kedudukan titik pada bidang, dan kedudukan garis pada garis. Peneliti menjelaskan materi dengan bantuan dari power point dan diperjelas dengan Program Cabri 3D. Seusai penjelasan materi siswa diberi LKS lembar kerja siswa yang digunakan untuk latihan soal-soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kemudian dilakukan pembahasan pada soal yang telah selesai dikerjakan, namun belum semua soal dapat diselesaikan. Sehingga dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya ketika saat jam pelajaran akan selesai guru memberikan pekerjaan rumah dengan soal yang ada pada LKS dan akan dibahas pada materi berikutnya. Gambar 4.2 Materi kedudukan titik, garis, dan bidang dalam power point Gambar 4.3 Materi kedudukan titik, garis, dan bidang dengan program Cabri 3D 2 Pembelajaran Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013 jam pelajaran pertama dan kedua dengan diikuti 32 siswa. Pada pertemuan kedua ini jam pertama digunakan untuk melanjutkan materi mengenai kedudukan garis terhadap bidang dan kedudukan bidang terhadap bidang. Selain itu pada pertemuan kedua ini membahas soal-soal yang berkaitan dengan materi pada LKS lembar kerja siswa. Gambar 4.4 Guru menanggapi pertanyaan pada siswa yang kurang memahami materi Selanjutnya pada akhir pelajaran kurang lebih 45 menit atau jam kedua, siswa mengerjakan tes kemampuan akhir tes kemampuan akhir. Soal tes kemampuan akhir ini hampir sama dengan tes kemampuan awal dan terdiri dari enam soal. Tes kemampuan akhir ini berlangsung tertib, kemudian setelah selesai mengerjakan tes kemampuan akhir siswa diminta untuk mengisi lembar kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan selama 10 menit Gambar 4.5 Siswa megerjakan tes kemampuan akhir dengan tenang b. Pembelajaran Remedial Konvensional pada kelas XB Pembelajaran remedial secara konvensional dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan total waktu pertemuan sebanyak 4 JP: 1 Pembelajaran Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 9 April 2013 jam ketiga dan keempat yang diikuti oleh 31 siswa. Pada pertemuan pertama ini, pembelajaran bertujuan untuk memahami lebih dalam dan membantu siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Gambar 4.6 suasana pembelajaran konvensional di kelas XB Pembelajaran hanya menggunakan media papan tulis untuk menjelaskan materi kepada siswa. Materi yang dapat dibahas pada pertemuan ini meliputi kedudukan titik terhadap garis, kedudukan titik terhadap bidang, dan kedudukan garis terhadap garis. Siswa diberi LKS lembar kerja siswa agar mempermudah siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi. Contoh soal yang dibahas hanya beberapa karena waktu yang terbatas. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya, bahkan ada beberapa siswa yang terlihat justru mengobrol dengan temannya. Pada akhir pertemuan guru memberikan pekerjaan rumah dari LKS siswa sebagai latihan siswa tentang materi yang sudah didapat pada pertemuan pertama. Gambar 4.7 beberapa siswa terlihat tidak antiusias mengikuti pembelajaran 2 Pembelajaran Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013 jam pelajaran ketiga dan keempat dengan diikuti 33 siswa. Pada pertemuan kedua ini jam pelajaran ketiga digunakan untuk melanjutkan materi mengenai kedudukan garis terhadap bidang dan kedudukan bidang terhadap bidang. Selain itu pada pertemuan kedua ini membahas soal- soal yang berkaitan dengan materi dari LKSlembar kerja siswa hingga bel istirahat berbunyi. Selanjutnya seusai istirahat pertama atau jam pelajaran keempat, siswa mengerjakan tes kemampuan akhir tes kemampuan akhir. Soal tes kemampuan akhir hampir sama dengan tes kemampuan awal dan terdiri dari enam soal. Tes kemampuan akhir ini berlangsung tertib. Waktu mengerjakan soal tes kemampuan akhir 45 menit. Gambar 4.8 suasana mengerjakan tes kemampuan akhir di kelas XB

B. Penyajian Data

Setelah melaksanakan penelitian, peneliti mendapatkan data–data yang akan dianalisis. Adapun data tersebut adalah : 1. Data Pembelajaran Data pembelajaran berupa data pengamatan yang diisi oleh observer setiap proses pembelajaran. Data pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada lampiran B. 7 untuk kelas XA dan lampiran B.8 untuk kelas XB. 2. Data Hasil Tes Kemampuan Akhir Tes kemampuan akhir Siswa Tes kemampuan akhir siswa kelas XA dilakukan pada hari Sabtu, 20 April 2013. Tes kemampuan akhir siswa ini dianalisis menurut nilainya dan pemahaman siswa akan pokok bahasan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga dengan memanfaatkan Program Cabri 3D berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah secara berturut-berturut yaitu 100 dan 72 dengan rata-rata kelas 91,81 serta persentase KKM pada kelas XA sebesar 93,54 . Siswa kelas XA yang mengikuti tes kemampuan awal 31 orang sedangkan siswa yang mengikuti tes kemampuan akhir 32 orang, oleh karena itu siswa yang layak dijadikan subjek penelitian hanya 31 orang. Adapun rincian nilai tes kemampuan akhir siswa dari kelas XA sebanyak 31 orang adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Daftar Nilai Tes kemampuan akhir Siswa Kelas XA No. Nama Skor Nilai Ketuntasan No 1 10 No 2 10 No 3 20 No 4 20 No 5 20 No 6 20 Total Skor 100 1 A1 10 10 16 20 20 20 96 96 Tuntas 2 A3 10 10 16 20 20 10 86 86 Tuntas 3 A4 10 10 16 20 20 15 91 91 Tuntas 4 A5 10 10 16 20 20 20 96 96 Tuntas 5 A6 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 6 A7 10 8 12 20 20 15 85 85 Tuntas 7 A8 10 10 20 15 20 20 95 95 Tuntas 8 A9 10 10 12 20 20 20 92 92 Tuntas 9 A10 10 20 15 20 20 85 85 Tuntas 10 A11 10 10 20 20 20 15 95 95 Tuntas 11 A12 10 10 12 20 20 20 92 92 Tuntas 12 A13 10 8 4 10 20 20 72 72 Tidak Tuntas 13 A15 10 10 12 20 20 20 92 92 Tuntas 14 A16 10 10 16 20 20 20 96 96 Tuntas 15 A17 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 16 A18 10 10 16 20 20 10 86 86 Tuntas 17 A19 10 10 12 20 20 20 92 92 Tuntas 18 A21 10 10 4 15 14 20 73 73 Tidak Tuntas 19 A22 10 10 20 20 20 10 90 90 Tuntas 20 A23 8 10 18 20 20 20 96 96 Tuntas 21 A24 10 10 16 12 20 20 88 88 Tuntas 22 A25 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 23 A26 10 10 20 14 20 20 94 94 Tuntas 24 A27 10 10 20 20 16 20 96 96 Tuntas 25 A28 6 10 20 20 20 20 96 96 Tuntas 26 A29 10 10 12 15 20 20 87 87 Tuntas 27 A30 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 28 A31 10 10 16 20 20 20 96 96 Tuntas 29 A32 10 10 12 20 20 20 92 92 Tuntas 30 A33 10 10 15 20 20 15 90 90 Tuntas 31 A34 10 10 20 20 17 20 97 97 Tuntas Jumlah 294 306 493 576 607 570 2846 2846 Persentase Ketuntasan 93,54 Rata-rata 9,48 9,87 15,90 18,58 19,58 18,39 91,81 91,81 Standar Deviasi 6,82 Keterangan: A1 : Siswa XA dengan nomor absen 1 A2: Siswa XA dengan nomor absen 2, dst. . Sedangkan tes kemampuan akhir siswa di kelas XB kelas konvensional dilakukan pada Selasa, 23 April 2013. Data hasil tes kemampuan akhir siswa ini dianalisis menurut perolehan nilainya dan pemahaman siswa akan pokok bahasan Kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga setelah dilakukan pembelajaran secara konvensional. Adapun hasil tes kemampuan akhir diperoleh nilai tertinggi dan terendah yaitu 100 dan 65 dengan rata-rata kelas 89,58 serta persentase KKM pada kelas XB sebesar 87.09. Siswa kelas XB yang mengikuti tes kemampuan awal 31 orang sedangkan siswa yang mengikuti tes kemampuan akhir 33 orang, oleh karena itu siswa yang layak dijadikan subjek penelitian hanya 31 orang. Adapun rincian nilai tes kemampuan akhir siswa dari kelas XA sebanyak 31 orang adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Daftar Nilai Tes kemampuan akhir Siswa Kelas XB No. Nama Skor Nilai Ketuntasan No 1 10 No 2 10 No 3 20 No 4 20 No 5 20 No 6 20 Total Skor 100 1 B1 10 10 20 20 20 15 95 95 Tuntas 2 B2 8 10 10 20 20 10 78 78 Tuntas 3 B3 8 20 20 20 20 88 88 Tuntas 4 B4 10 10 18 20 20 20 98 98 Tuntas 5 B5 10 10 16 15 15 10 76 76 Tuntas 6 B6 10 10 15 20 20 20 95 95 Tuntas 7 B7 10 10 18 20 20 20 98 98 Tuntas 8 B8 10 10 16 15 20 20 91 91 Tuntas 9 B9 10 10 8 20 20 20 88 88 Tuntas 10 B10 8 10 20 20 20 20 98 98 Tuntas 11 B11 10 10 20 20 20 15 95 95 Tuntas 12 B12 10 10 8 20 10 20 78 78 Tuntas 13 B13 10 10 20 15 17 20 92 92 Tuntas 14 B14 10 10 12 20 20 15 87 87 Tuntas 15 B15 10 10 16 20 20 20 96 96 Tuntas 16 B17 8 4 16 20 10 20 78 78 Tuntas 17 B19 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 18 B20 10 10 20 20 20 10 90 90 Tuntas 19 B21 8 8 15 20 3 15 69 69 Tidak Tuntas 20 B22 6 10 12 20 20 5 73 73 Tidak Tuntas 21 B24 10 10 10 20 5 10 65 65 Tidak Tuntas 22 B25 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 23 B26 10 10 10 20 13 10 73 73 Tidak Tuntas 24 B27 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 25 B28 10 10 18 20 20 20 98 98 Tuntas 26 B29 10 10 10 14 13 15 72 72 Tidak Tuntas 27 B30 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 28 B31 10 10 20 15 20 20 95 95 Tuntas 29 B32 10 4 18 20 17 10 79 79 Tuntas 30 B33 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas 31 B34 10 10 20 20 20 20 100 100 Tuntas Jumlah 288 294 506 594 543 520 2745 2745 Persentase Ketuntasan 83,87 Rata-rata 9,29 9,48 16,32 19,16 17,52 16,77 88,55 88,55 Standar Deviasi 11,05 Keterangan: B1 : Siswa XB dengan nomor absen 1 B2 : Siswa XB dengan nomor absen 2, dst. Berikut ini disajikan cara penghitungan nilai rata-rata kelas dan persentase kriteria ketuntasan minimum KKM tiap kelas : Ketrengan : = Rata-rata kelas N = Jumlah nilai siswa S = Jumlah siswa T = Jumlas siswa tuntas KKM Persentase siswa tuntas KKM P Berikut ini disajikan cara penghitungan pengujian selisih dua rata – rata Tes Kemampuan Akhir: 1. H o : rata – rata nilai test akhir kelas penelitian lebih kecil sama dengan kelas pembanding, atau dirumuskan dengan H 1 : rata – rata nilai test akhir kelas penelitian lebih tinggi dari kelas pembanding, atau dirumuskan dengan 2. Taraf signifikansi 3. Uji statistik adalah uji z n 30 Daerah kritis : , yaitu X X = N S x 100 P = T S x 100

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten.

0 0 225

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

1 5 147

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program CABRI 3D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 11

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten

8 48 223

B. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS DAN BIDANG - Geometri Dalam Ruang 3D

1 1 12

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK JARAK GARIS DENGAN BIDANG DALAM BANGUN RUANG KELAS X SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

0 0 183

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan menentukan besar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga di kelas X semester II SMA Marsudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 163

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X-A SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 SUBMATERI KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA

0 0 212