Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE

GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Fransisca Romana Andriyati

NIM : 091414068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE

GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

Fransisca Romana Andriyati

NIM : 091414068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Meski jalan yang kita lalui sulit, itu bukanlah alasan

untuk menyerah. Kemudahan akan datang setelah kesulitan,

percayalah!

Karya ini aku persembahkan untuk : Karya ini aku persembahkan untuk :Karya ini aku persembahkan untuk : Karya ini aku persembahkan untuk :

-

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus

Tuhan Yesus Kristus Sang Juru

Sang Juru

Sang Juru

Sang Juru Selamatku

Selamatku

Selamatku

Selamatku

-

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

Bapakku yang telah bahagia di surga

-

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta

Ibuku tercinta yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

yang selalu mendoakanku

-

Kakak, adik, dan semua keluarga

Kakak, adik, dan semua keluargaku

Kakak, adik, dan semua keluarga

Kakak, adik, dan semua keluarga

ku

ku

ku

-

Sahabat

Sahabat----sahabat dan kekasihku tersayang

Sahabat

Sahabat

sahabat dan kekasihku tersayang

sahabat dan kekasihku tersayang

sahabat dan kekasihku tersayang


(6)

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Fransisca Romana Andriyati

No. Mahasiswa : 091414068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM CABRI 3D TERHADAP

PEMAHAMAN SISWA DALAM MENENTUKAN JARAK TITIK KE GARIS PADA RUANG DIMENSI 3 UNTUK SISWA KELAS X

SMA N 1 JOGONALAN KLATEN

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Agustus 2013 Yang menyatakan,


(8)

vii ABSTRAK

Fransisca Romana Andriyati. 2013. Pengaruh Penggunaan Program Cabri 3D Terhadap Pemahaman Siswa Dalam Menentukan Jarak Titik Ke Garis Pada Ruang Dimensi 3 Untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan program

Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Jogonalan Klaten tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas XG.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif dan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung dikelas, tes kemampuan awal, tes hasil belajar, dan kuesioner. Peneliti memberikan tes kemampuan awal yang berfungsi untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa pada pokok bahasan jarak titik ke garis sehingga pada pertemuan berikutnya, peneliti dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan menggunakan Program Cabri 3D. Kemudian peneliti memberikan tes hasil belajar yang berfungsi untuk melihat seberapa jauh Program Cabri 3D mengatasi kesulitan belajar siswa dan seberapa jauh tingkat pemahaman siswa pada materi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah siswa belum dapat menentukan garis yang saling tegak lurus. Berdasarkan hasil tes dan hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa terbantu dengan adanya program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran ruang dimensi 3. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai dan kemampuan siswa dalam memahami materi jarak titik ke garis. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan

Cabri 3D berpengaruh terhadap pemahaman siswa tentang konsep jarak titik ke garis dalam ruang dimensi 3.

Kata-kata kunci: Pengaruh, Pemahaman Siswa, Jarak Titik ke Garis, Program


(9)

viii ABSTRACT

Fransisca Romana Andriyati. 2013. The Impact of Using Cabri 3D Program Against Students’ Understanding in Determining The Distance Point to a Line on Dimension Space 3 for Student of Class X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aims to know the impact of using Cabri 3D against students’ understanding in determining the distance point to a line on dimension space 3. This research was conducted at SMA N 1 Jogonalan Klaten school year 2012/2013.

The research method is qualitative-descriptive and quantitative research. The data is submitted by direct observation in the class, pretesting, learning outcome test, and questionnaire. The researcher gives pretesting to know the kinds of difficulties faced by the students on the topic of distance point to a line so that on the next meeting, the researcher can help the students to solve the difficulties by using Cabri 3D Program. Next, the researcher gives learning outcome test to see how far Cabri 3D Program can overcome students’ problems in learning and how far students’ level of understanding on the.

The research result shows that students’ problem is that they have not determined yet the mutually perpendicular line. Based on the test result and questionnaire, the students are helped by Cabri 3D Program in overcoming students’ learning problems on dimension 3 space topic. It can be seen from the increased value and students’ ability to understand the material on distance point to a line. Based on the learning outcome, it can be concluded that a learning using

Cabri 3D gives effect against the increase of students’ understanding on the concept of distance point to a line in dimension space 3.

Keywords: Impact, Students’ Understanding, Distance Point to a Line, Cabri 3D


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Program Cabri 3D Terhadap Pemahaman Siswa

Dalam Menentukan Jarak Titik Ke Garis pada Ruang Dimensi 3 untuk Siswa

Kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten” dengan baik dan lancar. BimbinganNya

yang begitu besar dapat penulis rasakan dalam setiap pengerjaan skripsi ini.

Banyak sekali bantuan, nasehat, dukungan, bimbingan, dan motivasi yang

penulis dapatkan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

2. Drs. A. Atmadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma

3. Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika sekaligus Dosen Pembimbing yang telah membimbing

penulis dengan sabar, memberikan nasehat serta saran-saran yang

sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan lancar.

4. Drs. Yohanes Priyono, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1

Jogonalan Klaten yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

5. Prasetyo S.W, S.Pd selaku Guru Bidang Studi Matematika SMA N 1


(11)

x

dan dalam memberikan saran-saran selama peneliti melakukan

penelitian.

6. Siswa-siswi kelas XG SMA N 1 Jogonalan Klaten

7. Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Seluruh Keluarga yang selalu

memberikan dukungan, doa, motivasi, dan semangat dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bernardus Ady Nur Prasetyo yang dengan sabar selalu mendukung dan

memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku : Arni, Putri, Monik, Angel, Yolan, Cepin, Ari,

Ulin, Sangkin, Stepik, Yulius, Helen, Tyas, dan semua

sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk memotivasi penulis dan membantu

penulis baik dalam melakukan penelitian maupun memberikan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman seangkatan 2009.

11.Semua pihak yang telah bersedia membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu

Penulis menyadari masih ada kekurangan pada penyusunan skripsi ini,

oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 30 Agustus 2013


(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Penjelasan Istilah ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Kajian Teoritik ... 8

1. Belajar ... 8

2. Teori Belajar ... 9

3. Kesulitan Belajar Siswa ... 11

4. Pemahaman Siswa ... 15

5. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa ... 16

6. Media Pembelajaran ... 17


(13)

xii

8. Jarak Titik Ke Garis ... 24

9. Program Cabri 3D ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 38

C. Hipotesis ... 39

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 40

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Subyek Penelitian ... 41

C. Objek Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Bentuk Data ... 42

F. Metode Pengumpulan Data ... 42

G. Instrumen Pengumpulan Data ... 44

1. Instrumen Pembelajaran ... 44

2. Instrumen Penelitian ... 44

a. Observasi ... 44

b. Tes Tertulis ... 44

c. Kuesioner ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 46

1. Melakukan scoring ... 46

2. Validitas Butir Soal ... 47

3. Reliabilitas ... 48

4. Menentukan Kriteria Interval ... 49

5. Analisis Tes Kemampuan Awal ... 50

6. Mendiskripsikan Kesulitan Siswa ... 51

7. Analisis Tes Hasil Belajar ... 51

8. Membandingkan TKA dan THB ... 51

9. Analisis Kuesioner ... 51

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 52

1. Tahap Persiapan ... 52

2. Tahap Pelaksanaan ... 53


(14)

xiii

4. Tahap Penarikan Kesimpulan ... 54

BAB IV TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Tahapan Penelitian ... 55

1. Persiapan Penelitian ... 55

a. Observasi ... 55

b. Validitas Butir Soal ... 55

c. Reliabilitas ... 57

2. Pelaksanaan Penelitian ... 57

a. Tes Kemampuan Awal ... 58

b. Proses Pembelajaran ... 59

c. Tes Hasil Belajar ... 69

d. Kuesioner ... 70

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 70

1. Tes Kemampuan Awal ... 70

2. Tes Hasil Belajar ... 78

3. Perbandingan Nilai dan Pemahaman pada TKA dan THB .... 85

4. Hasil Kuesioner ... 93

C. Pembahasan ... 106

1. Kesulitan Belajar yang Dialami oleh Siswa dalam Memahami Materi Jarak Titik ke Garis dalam Bangun Ruang ... 106

2. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Program Cabri 3D ... 110

3. Manfaat Cabri 3D dalam Membantu Pemahaman Siswa ... 112

4. Kelemahan Penelitian ... 115

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... xviii LAMPIRAN


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gb 2.1 Kubus ... 20

Gb 2.2 Balok ... 20

Gb 2.3 Limas ... 20

Gb 2.4 Prisma ... 20

Gb 2.5 Jarak Titik A ke Titik B ... 21

Gb 2.6 Jarak Titik A ke Garis h ... 22

Gb 2.7 Jarak Titik A ke Bidang ... 24

Gb 2.8 Titik A dan B pada garis g ... 25

Gb 2.9 Titik A dan B di luar garis g ... 25

Gb 2.10 Segitiga siku-siku ... 28

Gb 2.11 Kubus Pada Contoh Soal ... 28

Gb 2.12 Jarak Titik C ke Garis FH ... 30

Gb 2.13 Jarak Titik P ke Garis BD ... 32

Gb 2.14 Tampilan Awal Cabri 3D ... 36

Gb 2.15 Toolbar dan Fungsinya pada Cabri 3D ... 36

Gb 4. 1 Jawaban TKA soal no.1 siswa 1 ... 58

Gb 4.2 Jawaban TKA soal no. 1 siswa 2 ... 59

Gb 4.3 Siswa Aktif dalam Pembelajaran ... 59

Gb 4.4 Diagonal AH ... 60

Gb 4.5 Diagonal DF ... 61

Gb 4.6 Jarak Titik A ke Garis DH ... 62

Gb 4.7 Jarak Titik G ke Garis AD ... 62

Gb 4.8 Jarak Titik H ke Garis AC ... 63

Gb 4.9 Jarak Titik Q ke Garis AB atau AG ... 64

Gb 4.10 Limas Segiempat ... 65

Gb 4.11 Siswa Aktif Berdiskusi ... 65

Gb 4.12 Peneliti Membimbing Siswa ... 66

Gb 4.13 Siswa Mempresentasikan Hasil Pekerjaan Kelompok ... 67


(16)

xv

Gb 4.15 Diagonal Sisi Balok ... 68

Gb 4.16 Diagonal Ruang Balok ... 68

Gb 4.17 Jawaban THB soal no.4 ... 69

Gb 4.18 Jawaban TKA analisis a ... 72

Gb 4.19 Jawaban TKA analisis b ... 72

Gb 4.20 Jawaban TKA analisis c ... 72

Gb 4.21 Jawaban TKA analisis d ... 73

Gb 4.22 Jawaban TKA analisis e ... 73

Gb 4.23 Jawaban TKA analisis f ... 74

Gb 4.24 Jawaban TKA analisis g ... 74

Gb 4.25 Jawaban TKA analisis h ... 74

Gb 4.26 Jawaban TKA analisis i ... 75

Gb 4.27 Jawaban TKA analisis j ... 75

Gb 4.28 Jawaban TKA analisis k ... 76

Gb 4.29 Jawaban TKA analisis l ... 76

Gb 4.30 Jawaban TKA analisis m ... 77

Gb 4.31 Jawaban THB siswa S30 ... 80

Gb 4.32 Jawaban THB siswa S34 ... 81


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator ... 24

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar ... 45

Tabel 3.2 Keterangan Penilaian ... 46

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 49

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal ... 56

Tabel 4.2 Pertanyaan Kuesioner ... 70

Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan Awal ... 71

Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar ... 78

Tabel 4.5 Perbandingan TKA dan THB ... 85

Tabel 4.6 Analisis Perbandingan Pemahaman Hasil Tes Kemampuan Awal dengan Tes Hasil Belajar ... 86

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner ... 93

Tabel 4.8 Kesimpulan Hasil Kuesioner ... 105

Tabel 4.9 Hasil TKA siswa S9 ... 110

Tabel 4.10 Hasil THB siswa S9 ... 110


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

1.1 Surat Ijin Penelitian Dari Kampus 1.2 Surat Ijin Penelitian Dari Bappeda 1.3 Surat Telah Melakukan Penelitian 1.4 Soal-Soal Pada Validitas Butir Soal 1.5 Jawaban Pada Validitas Butir Soal

1.6 Rpp

1.7 Materi Ajar

1.8 Lembar Kegiatan Siswa (Lks) 1.9 Soal Tes Kemampuan Awal

1.10 Jawaban Soal Tes Kemampuan Awal 1.11 Soal Tes Hasil Belajar

1.12 Jawaban Tes Hasil Belajar 1.13 Lembar Kuesioner

LAMPIRAN 2

2.1 Perhitungan Validitas Butir Soal 2.2 Perhitungan Reliabilitas

2.3 Jawaban Siswa Pada Tes Kemampuan Awal 2.4 Jawaban Siswa Pada Tes Hasil Belajar 2.5 Jawaban Kuesioner Siswa


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan. Semua yang termuat dalam bab ini yang mendasari adanya penelitian.

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak terlepas dari persoalan matematika,

matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting diajarkan

kepada siswa. Menurut James dan James (1976) Matematika adalah ilmu

tentang logika, bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang

berhubungan satu dengan lainnya. Secara sadar atau tidak sadar, segala

sesuatu yang ada di dunia ini berhubungan erat dengan matematika, seperti

mengukur, menghitung, membeli, dan lain-lain. Namun kenyataannya banyak

siswa yang kurang memahami arti penting matematika dalam kehidupan,

sehingga siswa kurang berminat dan kurang termotivasi dalam mempelajari

matematika. Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya minat siswa

dalam mempelajari matematika, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor

dari luar. Menurut pengalaman dan pengamatan, matematika secara umum

memang sangat sulit dipahami oleh siswa karena matematika memiliki objek

yang sifatnya abstrak dan membutuhkan penalaran yang cukup tinggi untuk


(20)

perlu menerapkan model-model pengajaran yang tepat guna membantu

pemahaman dan penguasaan materi siswa. Mempelajari matematika sangat

berguna khususnya untuk mengasah kemampuan berpikir dan bernalar siswa.

Mempelajari matematika tidak terlepas dari topik bangun ruang.

Bangun ruang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari bahkan

sangat sering dijumpai bentuk bangun ruang disekitar kita. Menurut

pengalaman yang telah dialami peneliti pada saat duduk dibangku sekolah,

peneliti masih kesulitan dalam memahami konsep bangun ruang terlebih pada

saat membayangkan bentuk bangun ruang. Materi bangun ruang ini sudah

dipelajari dari tingkat SD tetapi akan lebih didalami lagi di tingkat SMP dan

SMA. Kebanyakan guru hanya menggunakan metode lama yaitu metode

ceramah, yang aktif hanya guru saja sedangkan siswanya hanya duduk, diam,

mendengarkan, dan mengerjakan perintah guru. Padahal materi bangun ruang

merupakan materi yang cukup sulit dimengerti. Siswa masih sulit

membayangkan bentuk bangun ruang terlebih apabila terdapat banyak titik,

garis, dan bidang di dalam bangun ruang tersebut seperti yang akan dipelajari

di jenjang SMA. Maka seharusnya guru mengajarkan secara lebih mendalam

dan sebisa mungkin menggunakan alat peraga untuk memperjelas materi.

Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini turut memberikan

dampak positif dalam berbagai bidang khususnya pada bidang kependidikan.

Sekarang ini banyak pula sekolah memanfaatkan teknologi, seperti komputer

maupun internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangat


(21)

yang lama pun dapat diubah menjadi model pembelajaran modern. Dalam

pembelajaran matematika media pembelajaran yang dapat digunakan,

misalnya : program Cabri 3D, GeoGebra, Win Plot, dan sebagainya. Menurut

Treffers (1987) ada 5 karakteristik pendidikan matematika yaitu salah satunya

penggunaan konteks, konteks tidak hanya berupa masalah dunia nyata namun

bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain

selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa.

Cabri 3D ini merupakan software yang mempresentasikan matematika secara

geometri. Tidak hanya itu saja, Cabri 3D ini juga dapat digunakan untuk

memperlihatkan bentuk-bentuk yang menyerupai keasliannya karena

objeknya tidak memungkinkan untuk dibawa. Software ini memudahkan

siswa dan guru untuk menggambarkan berbagai bentuk dan model geometri

secara lebih jelas dan lebih nyata. Hasil penelitian Accascina dan Rogora

(2006) menunjukkan bahwa software Cabri 3D sangat efektif untuk

memperkenalkan bentuk geometri dimensi tiga kepada siswa dan

memberikan daya visual yang cukup. Dan menurut Sabandar(2002) Cabri

dapat membuka peluang untuk siswa belajar membangun pengetahuan

geometrinya setelah melakukan observasi, eksplorasi, eksperimen dan

berhipotesis untuk selanjutnya pada pembuktian formal yang akhirnya dapat

diaplikasikan dalam memecahkan permasalahan geometri. Oleh karena itu,

peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan menggunakan program


(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah penelitian ini tertuang dalam rumusan masalah berikut :

1. Bagaimana pemahaman siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan tentang

konsep bangun ruang?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan program Cabri 3D dalam membantu

memahami konsep bangun ruang siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya akan membahas pengaruh penggunaan program

Cabri 3D terhadap pemahaman siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa

kelas XG SMAN 1 Jogonalan Klaten. Materi terbatas hanya pada menentukan

jarak titik ke garis pada bangun ruang sisi datar.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana pemahaman siswa kelas XG SMAN 1

Jogonalan tentang konsep bangun ruang

2. Mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan program Cabri 3D dalam

membantu siswa memahami materi menentukan jarak titik ke garis


(23)

E. Penjelasan Istilah

Berikut ini adalah istilah-istilah yang sering digunakan dalam penelitian ini :

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 849).

2. Cabri 3D adalah perangkat lunak dinamis-geometri yang dapat

digunakan untuk membantu siswa dan guru untuk mengatasi beberapa

kesulitan – kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga

(geometri ruang) menjadi lebih mudah dan lebih menarik (Accascina dan

Rogora, 2006)

3. Pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan,

menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan (Arikunto, 2009: 118).

4. Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh objek

5. Ruang dimensi tiga / Bangun ruang adalah bangun matematika yang

memiliki isi atau volume. Bangun ruang dalam matematika dibagi

menjadi beberapa bagian yakni sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi merupakan

bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang dengan

ruangan di sekitarnya, rusuk merupakan pertemuan dua sisi yang berupa

ruas garis pada bangun ruang sedangkan titik sudut adalah titik dari hasil

pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.


(24)

F. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi :

1. Pihak sekolah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan

dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran termasuk dalam

meningkatkan kemampuan siswa dan prestasi belajar siswa. Serta dapat

memberikan masukan dalam hal melengkapi sarana dan prasarana sekolah

demi kelancaran proses belajar mengajar.

2. Guru matematika

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat menambah variasi

model pembelajaran matematika (misalnya dengan penggunaan alat

peraga). Penelitian ini diharapkan mampu memperluas wawasan dan

pengetahuan guru mengenai model pembelajaran yang tepat dalam upaya

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.

3. Siswa

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah terutama dalam menyelesaikan

permasalahan matematika khususnya dalam materi bangun ruang yang

abstrak dan sulit untuk dibayangkan. Selain itu, sebagai pengalaman baru

bagi siswa dalam belajar matematika menggunakan program Cabri 3D


(25)

4. Penulis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penulis sendiri dapat menambah

wawasan dalam mencari dan menentukan metode pembelajaran yang tepat

sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik.

5. Pembaca

Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi bahan informasi bagi

pembaca yang ingin meneliti lebih lanjut untuk dapat mengembangkan

penelitiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

referensi bagi praktisi pendidikan guna mewujudkan pendidikan yang

bermutu

G. Sistematika Penulisan

Ada 5 bab dalam sistematika penulisan, dan keterangannya sebagai

berikut :

Bab I : Latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah,

mmmanfaat penelitian, dan tujuan penelitian.

Bab II : Landasan teori yang digunakan peneliti dalam penelitian

Bab III : Metode penelitian, jenis penelitian, subyek penelitian, dan

mminstrumen penelitian yang digunakan

Bab IV : Pelaksanaan Penelitian, hasil penelitian, analisis data, dan

pembahasan data penelitian


(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat kajian teoritik, kerangka berpikir, dan hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap tentang

keterangan setiap sub-bab.

A. Kajian Teoritik 1. Belajar

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H Burton (1984)

mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada

diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan

individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu

berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah sebuah proses yang

kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek

tersebut adalah :

a. Bertambahnya jumlah pengetahuan

b. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi

c. Ada penerapan pengetahuan

d. Menyimpulkan makna

Dengan demikian, seseorang dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat

perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai


(27)

fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh

obat-obatan. Drs. Slameto (Djamarah, 2000:13) juga merumuskan

pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Teori Belajar

a. Teori Belajar Menurut J. Bruner

Menurut Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku

seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi

sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah

(Slameto, 2010:11). Di dalam proses belajar Bruner mementingkan

partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya

perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu

lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah

lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi,

penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip

dengan yang sudah diketahui. Menurut J. Bruner (Slameto, 2010:11)

dalam lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa, hal tersebut


(28)

1) Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak

secara langsung terlihat dalam memanipulasi objek.

2) Tahap Ikonik

Dalam tahap ini penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran

internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkain

gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan

dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang

dimanipulasinya.

3) Tahap Simbolik

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak

memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek

tertentu.

b. Teori belajar menurut Piaget

Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada

anak-anak adalah sebagai berikut (Slameto, 2010:12) :

1) Anak memerlukan pelayanan sendiri dalam belajar, karena

struktur mental anak berbeda dengan orang dewasa.

2) Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu,


(29)

3) Tahap-tahap perkembangan mental anak melalui urutan-urutan

tertentu, namun jangka waktu berlatih dari satu tahapan ke

tahapan lain tidak selalu sama pada setiap anak.

4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor : kematangan,

pengalaman, interaksi sosial, dan equilibration (proses dari ketiga

faktor sebelumnya secara bersama-sama untuk membangun dan

memperbaiki struktur mental)

5) Ada 3 tahap perkembangan yaitu : berpikir secara intuitif (± 4 th), beroperasi secara konkret (±7 th), dan beroperasi secara formal (±11 th)

3. Kesulitan Belajar Siswa

Djamarah (2000:235) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah

suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar,

disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.

Muhibbin Syah (Djamarah, 2000:235) meninjau kesulitan belajar siswa

dari dua aspek yaitu dari faktor intern dan faktor ekstern. Dari faktor

intern yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri,

yang meliputi :

a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta) antara lain :

1) Rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi (IQ) anak didik

2) Bakat yang kurang atau tidak sesuai dengan bahan pelajaran


(30)

3) Aktivitas belajar yang kurang

4) Kebiasaan belajar yang kurang baik

5) Ketahanan belajar (lama belajar) tidak sesuai dengan tuntutan

waktu belajarnya

6) Pengetahuan dan keterampilan dasar yang kurang memadai atas

bahan yang dipelajari

7) Tidak ada motivasi dalam belajar

b. Yang bersifat afektif (ranah rasa) antara lain faktor emosional yang

kurang stabil

c. Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) antara lain :

1) Keadaan fisik yang kurang menunjang, misalnya cacat tubuh

2) Kesehatan yang kurang baik, misalnya sakit kepala, sakit perut,

sakit gigi, dan lain-lain

Jika dilihat dari faktor ekstern yaitu faktor yang bersumber dari luar diri

individu, maka penyebab kesulitan belajar siswa meliputi :

a. Lingkungan keluarga, antara lain :

1) Kurangnya kelengkapan alat-alat belajar bagi anak di rumah

2) Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau tinggi yang membuat

anak berlebih-lebihan

3) Kesehatan keluarga yang kurang, misalnya orang tua yang

sakit-sakitan

4) Perhatian orang tua yang tidak memadai


(31)

b. Lingkungan masyarakat, antara lain :

1) Mass Media, seperti bioskop, televisi, radio, surat kabar,

majalah, komik

2) Corak Kehidupan tetangga, seperti orang terpelajar dan

cendekiawan, tetangga yang suka berjudi, pencuri, peminum,

dan sebagainya

c. Lingkungan sekolah, antara lain :

1) Pribadi guru yang kurang baik

2) Cara guru mengajar yang kurang baik

3) Metode pengajaran yang digunakan guru kurang bervariatif

4) Hubungan guru dengan anak didik kurang harmonis

5) Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang

6) Waktu sekolah dan disiplin yang kurang

Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa, salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan pemberian treatment (perlakuan). Perlakuan

disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak didik yang

mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah

direncanakan (Djamarah,2000:253). Misalnya saja pembelajaran dengan

menggunakan metode lain (menggunakan alat peraga, belajar di luar

ruangan,dll). Ketepatan treatment yang diberikan kepada anak didik yang

mengalami kesulitan belajar sangat tergantung kepada ketelitian dalam


(32)

untuk mengetahui apakah treatment yang diberikan berhasil atau tidak.

Artinya, anak terbantu keluar dari kesulitan belajar atau tidak. Berhasil

atau tidaknya treatment yang diberikan dapat diketahui sampai sejauh

mana kebenaran jawaban anak terhadap soal-soal yang diberikan pada tes

hasil belajar (Djamarah,2000:254).

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (Muhibbin

Syah, 1999:197), tujuan evaluasi adalah : mengetahui tingkat kemajuan

yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar

tertentu, mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam

kelompok kelasnya, mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam

belajar, mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan

kecerdasannya, mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode

mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif

psikologi belajar meliputi dua macam yaitu reliabilitas dan validitas

(Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler, 1990) dalam Muhibbin Syah

(1999:209). Menurut Nana Sudjana (1989:12) suatu alat penilaian

dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki

atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan


(33)

4. Pemahaman Siswa

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dapat dilihat dari

hasil belajar siswa. Arikunto (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman

(comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Menurut Patria (2007:21) apa yang dimaksud pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

Menurut Nana Sudjana (1989:24) Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. Pemahaman terjemahan, yakni menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya dengan bahasa sendiri.

b. Pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya.

c. Pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu,


(34)

dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Bukan saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali ke dalam bentuk lainnya yang mudah dimengerti, memberi interpretasi, serta mampu mengaplikasikannya.

Karakteristik soal-soal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya mengungkapkan tema, topik, atau masalah yang sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan (soal berbeda tetapi tingkat kesukaran sama/se tipe). Indikator pemahaman (Muhibbin Syah,1999:217) yaitu : 1) dapat menyebutkan dan menunjukkan hal yang diketahui, 2) dapat mendefinisikan sesuatu.

Menurut Purnomo (2012) Prestasi belajar dapat meningkat dengan didukung pemahaman materi yang baik.

5. Bentuk-bentuk Kesalahan Siswa

Bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika menurut Kastolan (2009:73) dapat dikelompokkan menjadi 2

bagian, yaitu kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural. Kesalahan

konseptual adalah kesalahan dalam menafsirkan/menggunakan istilah,

konsep, dan prinsip dalam menyelesaikan masalah matematika. Termasuk

juga kurang dalam menggunakan rumus atau teorema dan tidak

menuliskan/kurang tepat dalam menuliskan rumus/teorema. Kesalahan


(35)

hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah matematika. Kesalahan

siswa terjadi karena adanya kesulitan belajar siswa.

6. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau

pengantar. Sedangkan menurut Djamarah (1995 : 136), media adalah alat

bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai

tujuan pembelajaran. Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi

komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat

guna dan berdaya guna. Media pembelajaran diartikan sebagai semua

benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Jenis-jenis

media pembelajaran adalah :

a. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio,

media Visual dan media Audio Visual.

b. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media

dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang

terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.

c. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi

media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media


(36)

d. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis

(dua dimensi), media tiga dimensi, dan media elektronik.

Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) media

pembelajaran dapat digolongkan yaitu :

a. Gambar diam, baik dalam bentuk teks, buletin, papan display, slide,

film strip, atau overhead proyektor.

b. Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun

yang tidak bersuara.

c. Rekaman bersuara, baik dalam kaset maupun piringan hitam.

d. Benda – benda hidup, simulasi maupun model.

e. Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

Proses pembelajaran akan berhasil dan tepat sasaran serta tujuan jika

diimbangi dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat. Pendapat

yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2) tentang

pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa adalah sebagai

berikut :

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan


(37)

c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Fungsi Media Pembelajaran matematika adalah :

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan

pengajaran bagi guru.

b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).

c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).

d. Semua indera murid dapat diaktifkan.

e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

media pembelajaran berbasis komputer.

7. Ruang dimensi tiga

a. Pengertian ruang dimensi tiga :

Ruang dimensi tiga / Bangun ruang adalah bangun matematika yang


(38)

menjadi beberapa bagian yakni sisi, rusuk dan titik sudut. Sisi

merupakan bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun

ruang dengan ruangan di sekitarnya, Rusuk merupakan pertemuan dua

sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang sedangkan Titik sudut

adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.

(www.diwarta.com)

b. Macam-macam bentuk bangun ruang sisi datar :

Gb 2.1 Kubus Gb 2.2 Balok

Gb 2.3 Limas Gb. 2.4 Prisma

c. Istilah-istilah yang digunakan dalam bangun ruang

1) Sisi, adalah bidang batas/bidang datar yang membatasi bangun

ruang


(39)

3) Titik sudut, adalah perpotongan tiga rusuk atau perpotongan tiga

bidang sisi datar

4) Diagonal sisi, adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan pada setiap sisi

5) Diagonal ruang, adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik

sudut yang berhadapan dan tidak sebidang dalam bangun ruang

tersebut

d. Menentukan jarak dalam ruang

Ada 3 konsep jarak yang perlu dipelajari, yaitu :

1) Jarak titik ke titik

Jarak titik A ke titik B dapat digambarkan dengan cara

menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB. Jika d

adalah jarak titik A ke titik B, maka d dapat ditentukan dengan

menggunakan hubungan :

d = AB = ( − ) + ( − )

Gb 2.5 Jarak titik A ke titik B


(40)

2) Jarak titik ke garis

a) Pengertian

Jarak titik ke garis adalah ruas garis yang ditarik dari titik itu

(titik A) ke titik kaki (titik P) tegak lurus yang dibuat dari titik

itu ke garis tersebut (garis h). Lihat gambar 2.9.

b) Langkah-langkah mengambar jarak titik A ke garis h (titik A

berada di luar garis h) adalah sebagai berikut :

2.1Buatlah bidang

2.2Buatlah garis h dan titik A di luar garis h. Garis h dan titik

A terletak pada bidang .

2.3Pada bidang tersebut buatlah garis yang melalui titik A

dan memotong tegak lurus garis h, garis AP tegak lurus

terhadap garis h

2.4Ruas garis AP merupakan jarak titik A ke garis h yang

diminta

Gb 2.6 Jarak titik A ke garis h

A

P h


(41)

c) Contoh menentukan jarak titik ke garis

Jarak titik A ke garis h dapat digambarkan dengan cara

membuat garis dari titik A dan tegak lurus garis h. Maka jarak

d dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan :

d =

Contoh : Tentukan jarak antara titik A(3,4) ke garis

h ≡ + − 2 = 0

Penyelesaian :

d =

d = !

√" #

d = !

!

d = 1

3) Jarak titik ke bidang

a) Pengertian

Jarak titik A ke bidang adalah panjang ruas garis

penghubung A dengan proyeksi titik A pada bidang , yaitu

titik Q. Lihat gambar 2.10.

b) Langkah-langkah menggambar jarak titik A ke bidang . Jika

sebuah titik berada di luar bidang, maka ada jarak antara titik


(42)

bidang ) dapat digambarkan dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

3.1Buatlah bidang

3.2Buatlah titik A di luar bidang

3.3Buatlah garis h yang melalui titik A dan menembus

bidang

3.4Buatlah garis l dan m yang terletak pada bidang dan

melalui titik tembus garis h dan bidang (titik Q)

3.5Ruas garis AQ merupakan jarak titik A ke bidang yang

diminta

Gb 2.7 Jarak titik A ke bidang $

8. Jarak titik ke garis

Berikut ini adalah tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar pada

pokok bahasan menentukan jarak titik ke garis pada bangun ruang sisi

datar menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta

indikator yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. A

% Q

&

h m


(43)

Tabel 2.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga

Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga

• Mendefinisikan jarak titik ke garis

• Cara menentukan jarak titik ke garis • Menghitung jarak

titik ke garis

Berikut ini adalah materi jarak titik ke garis dalam ruang :

a. Kedudukan titik dan garis

1) Titik pada garis

Jika sebuah titik terletak pada suatu garis, maka dapat dikatakan

garis tersebut melalui sebuah titik

Gb 2.8 Titik A dan B pada garis g

2) Titik di luar garis

Jika sebuah titik tidak terletak pada suatu garis, maka dapat

dikatakan sebuah titik di luar sebuah garis.

Gb 2.9 Titik A dan B di luar garis g

A a

B g

a

g

A


(44)

b. Pengertian Jarak Titik ke Garis

Jarak titik ke garis adalah ruas garis yang ditarik dari titik itu (titik A)

ke titik kaki (titik P) tegak lurus yang dibuat dari titik itu ke garis

tersebut (garis h)

c. Metode dalam Menentukan jarak titik ke garis

1) Analisis

Pada metode analisis, hal yang perlu diketahui adalah koordinat

titik dan persamaan garisnya. Untuk menentukan jarak titik ke garis

adalah dengan menggunakan rumus :

d =

2) Vektor

Dalam menentukan jarak titik ke garis, cara yang paling cepat

adalah dengan menggunakan vektor seperti pada keterangan di

bawah ini :

A

P h


(45)

Jika AP dan AB vektor-vektor tak nol dan sudut diantara vektor

AB dan AP, maka perkalian skalar vektor AB dan AP didefinisikan

oleh :

|()****| |(+****| = |()****| x |(+****|

3) Rumus Pythagoras

Rumus pythagoras ini sering digunakan dalam perhitungan yang

berhubungan dengan ruang dimensi tiga / bangun ruang, khususnya

untuk menentukan jarak titik ke garis maupun jarak titik ke bidang

karena jarak titik ke garis dan ke bidang dapat ditentukan bila garis

tersebut tegak lurus garis lain maupun bidang. Sehingga rumus

yang biasa digunakan pada segitiga siku-siku ini sangat sering

digunakan. Jarak titik B ke titik C dalam suatu ruang dapat

digambarkan dengan cara menghubungkan titik B dan titik C

dengan ruas garis BC. Untuk mengukur jarak titik B dan titik C

dilakukan dengan menarik garis lurus dari B menuju C. Panjang

ruas garis BC merupakan jarak antara titk B ke titik C.

Keterangannya sebagai berikut :

cos

P

B A


(46)

/ = √0 + 1 0 = √/ − 1 1 = √/ − 0

Gb 2.10 Segitiga siku-siku

d. Menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

Dari keterangan di atas telah dijelaskan tentang rumus yang digunakan

untuk menentukan jarak titik ke garis dan bagaimana langkah-langkah

menggambarnya.

Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh seperti di bawah ini :

Contoh : Terdapat kubus ABCDEFGH seperti pada gambar.

Gb. 2.11 Kubus pada contoh soal

Tentukan :

a) Jarak titik A ke garis BC

b) Jarak titik A ke garis FG

c) Jarak titik C ke garis FH A

C c

B a b


(47)

d) Jarak titik P ke garis CD

e) Jarak titik P ke garis BF

f) Jarak titik P ke garis BD

Penyelesaian :

a) Jarak titik A ke garis BC

Untuk menentukan jarak titik A ke garis BC maka terlebih dahulu

harus dibuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis BC.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik A dan

tegak lurus garis BC adalah garis AB. Maka jarak titik A ke garis

BC adalah sepanjang garis AB yaitu 5 cm

b) Jarak titik A ke garis FG

Untuk menentukan jarak titik A ke garis FG maka terlebih dahulu

harus dibuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus garis FG.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik A dan

tegak lurus garis FG adalah diagonal sisi AF. Maka jarak titik A

ke garis FG adalah sepanjang diagonal sisi AF.

Untuk menentukan panjang diagonal sisi AF harus menggunakan

rumus pythagoras sebagai berikut :

(2 = ((+) + (+2) (2 = √5 + 5


(48)

(2 = √50 (2 = 5 √2

Sehingga jarak titik A ke garis FG adalah AF = 5 √2 cm

c) Jarak titik C ke garis FH

Untuk menentukan jarak titik C ke garis FH maka terlebih dahulu

harus dibuat garis yang melalui titik C dan tegak lurus garis FH.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik C dan

tegak lurus garis FH adalah garis OC, dengan titik O adalah titik

tengah garis FH. Maka menentukan dahulu panjang OF.

Karena FH adalah diagonal sisi seperti yang telah ditentukan

diatas, maka panjang FH adalah 5 √2 cm, dan OF adalah setengah dari panjang FH. Sehingga panjang OF adalah !√2 cm. Garis CF juga merupakan diagonal sisi dengan panjang 5 √2 cm.

Untuk menentukan panjang CO harus menggunakan rumus

pythagoras sebagai berikut :

45 = (52) − (42)

45 = 675 √28 − 9!√2:

45 = 650 − 9 !:

45 = 6;!


(49)

Sehingga jarak titik C ke garis FH adalah OC = !√6 cm

Gb 2.12 Jarak titik C ke garis FH

d) Jarak titik P ke garis CD

Titik P merupakan titik tengah garis CG. Untuk menentukan jarak

titik P ke garis CD maka terlebih dahulu harus dibuat garis yang

melalui titik P dan tegak lurus garis CD. Dari gambar tersebut

terlihat bahwa garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis CD

adalah garis PC. Maka jarak titik P ke garis CD adalah sepanjang

garis PC yaitu 5:2 = 2,5 cm

e) Jarak titik P ke garis BF

Untuk menentukan jarak titik P ke garis BF maka terlebih dahulu

harus dibuat garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis BC.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik P dan

tegak lurus garis BF adalah garis PQ, dengan Q adalah titik


(50)

garis PQ, sedangkan garis PQ sejajar garis BC yang panjangnya 5

cm. PQ = BC = 5 cm. Sehingga jarak titik P ke garis BF adalah

PQ = 5 cm

f) Jarak titik P ke garis BD

Untuk menentukan jarak titik P ke garis BD maka terlebih dahulu

harus dibuat garis yang melalui titik P dan tegak lurus garis BD.

Dari gambar tersebut terlihat bahwa garis yang melalui titik P dan

tegak lurus garis BD adalah garis PR, dengan R adalah titik

tengah garis BD. Maka jarak titik P ke garis BD adalah sepanjang

garis PR. Jadi, terlebih dahulu menentukan panjang RC. Dari

gambar terlihat bahwa RC merupakan setengah dari panjang

diagonal sisi AC, sehingga panjang RC adalah 5√2 : 2 = !√2 cm. Dan panjang PC adalah ! cm.

Untuk menentukan panjang PR adalah sebagai berikut :

)= = (=5) + ()5)

)= = 69!√2 : + 9!:

)= = 6 !+ !

)= = 6;!


(51)

Sehingga jarak titik P ke garis BD adalah PR = !√3 cm

Gb 2.13 Jarak titik P ke garis BD

9. Program Cabri 3D a. Pengertian Cabri 3D

Menurut Accascina dan Rogora (2006), Cabri 3D adalah perangkat lunak dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru untuk mengatasi beberapa kesulitan – kesulitan dan membuat belajar geometri dimensi tiga (geometri ruang) menjadi lebih mudah dan lebih menarik.

b. Sejarah Program Cabri 3D

Program Cabri ini diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Max

Marcadet, Grenoble, France. Program ini pada awalnya dikembangkan oleh Jean Marie Laborde sebagai ketua researching interactive tools for


(52)

eksplorasi dari sifat-sifat objek-objek matematika dan hubungan antara

setiap sifat dan objek tersebut.

Versi pertama Cabri mendapat penghargaan Education Trophypada

tahun 1988. Versi pertama ini dibuat dengan apple. Cabri mulai

digunakan di bidang pendidikan pada tahun 1989 yaitu digunakan pada

pendidikan di Perancis dan di negara lain. Selama tahun 90-an generasi

pertaman Cabri ini telah dihasilkan dan merupakan generasi baru

Cabri 2” yang dikembangkan oleh Jean Marie Laborde, Franck

Bellemain dan Sylvie Tessier. Pada tahun 2000 Jean Marie Laborde

mendirikan the company cabrilog untuk mengembangkan software

Cabri, dan pada tahun 2003 menghasilkan versi baru dari Cabri yaitu

Cabri Geometri II Plus, diikuti software geometri baru : Cabri Junior

untuk kalkulator T183 dan T184. Pada bulan september 2004, Jean

Marie Laborde mengembangkan Geometri II Plus untuk MacOS X.

Pada bulan september 2007 dikembangkan Cabri Geometri II Plus

dilanjutkan dengan versi 1.4. Muncul pula versi terbaru dari Cabri

yaitu Cabri 3D v2 yang lebih lengkap. Pada tahun 2007, Cabri 3D

memenangkan BETT awards pada suatu perlombaan digital.

(www.cabri.com)

c. Kegunaan Program Cabri 3D

1) Bagi siswa


(53)

a) Siswa dengan mudah dapat membuat bangun 2 dimensi atau 3

dimensi, dari yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks, dengan menggabungkan objek geometris dasar

seperti titik, sudut, segmen, lingkaran, dan lain-lain.

b) Siswa dapat menghubungkan geometri dan aljabar dengan

panjang pengukuran, sudut, luas dan volume dan kemudian

melampirkan nilai-nilai numerik langsung ke gambar untuk

menggunakannya dalam perhitungan atau aljabar.

c) Siswa dapat mengamati efek dari transformasi seperti

pencerminan, perputaran, pergeseran, atau perbesaran.

2) Bagi guru

Kegunaan Program Cabri 3D bagi guru yaitu :

a) Guru dapat membuat kegiatan yang memfasilitasi pengenalan

dan pemahaman konsep-konsep baru, memperlihatkan

penemuan teorema atau rumus, membantu model situasi

kehidupan nyata.

b) Guru dapat membangun motivasi belajar siswa dengan

menyisipkan teks atau gambar, atau dengan memodifikasi

grafis sehingga siswa tertarik untuk belajar


(54)

d. Tampilan Cabri 3D

G b

2 . 1 7

T a

Gb 2.14 Tampilan awal Cabri 3D

e. Toolbar pada Cabri 3D

Toolbar Kegunaan

Menggerakkan objek

Membuat titik baru dan menentukan titik

potong

Membuat garis, segmen garis, sinar garis,


(55)

Toolbar Kegunaan

Membuat bidang, segiempat dan segitiga

dengan menghubungkan setiap titik,

membuat tabung, kerucut, dan bola

Membuat objek yang saling tegak lurus

dan sejajar, dan menentukan titik tengah

Digunakan pada transformasi seperti :

pencerminan, perputaran, dan perbesaran

Membuat bangun datar seperti segitiga

sama sisi, persegi, dan segibanyak


(56)

Toolbar Kegunaan

Membuat bangun ruang dan

jaring-jaringnya

Membuat bangun ruang beraturan

Menentukan panjang objek, luas, volume,

sudut, dan titik koordinat

Gb 2.15 Toolbar dan fungsinya pada Cabri 3D

B. Kerangka Berpikir

Secara umum program Cabri 3D ini sangat bermanfaat bagi siswa dan

guru. Terlebih di jaman yang semakin maju ini, penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer sudah mulai banyak digunakan. Pemilihan

program Cabri 3D sebagai media pembelajaran berbasis komputer sungguh


(57)

secara lebih jelas dan penggunaannya yang mudah. Selain itu, dengan adanya

media pembelajaran berbasis komputer dapat membuat siswa menjadi aktif,

aktif bertindak maupun aktif berpikir. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses

pembelajaran karena pembelajaran dirasa dapat menarik perhatian siswa.

C. Hipotesis

Dari keterangan di atas, dapat dirumuskan hipotesis yaitu bahwa

program Cabri 3D berpengaruh terhadap pemahaman siswa dalam

menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi tiga sehingga


(58)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini memuat jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk

data dan metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan prosedur

pelaksanaan penelitian. Berikut adalah keterangannya.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Tetapi

lebih mengarah ke penelitian kualitatif deskriptif karena

menjelaskan/mendiskripsikan manfaat dan pengaruh penggunaan program

Cabri 3D. Pada penelitian kualitatif, peneliti bertolak dari data dan

memanfaatkan teori sebagai bahan penjelas. Data dari penelitian kualitatif

masih sesuai dengan data aslinya. Bogdan dan Taylor (1992: 21-22)

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku

orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu

menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau

perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan

atau organisasi tertentu. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah suatu proses

menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat


(59)

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan

Klaten pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian

sebanyak 35 siswa. SMAN 1 Jogonalan Klaten beralamat di jalan

Klaten-Yogya Km. 7/23, Prawatan, Jogonalan, Klaten.

C. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini sendiri adalah pengaruh penggunaan program

Cabri 3D dalam membantu siswa memahami materi jarak titik ke garis dalam

ruang dimensi tiga. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari Tes Hasil

Belajar siswa.

D. Variabel Penelitian

Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities)

dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Variabel

penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas (Zainal Arifin,2011:188) adalah kondisi yang oleh pelaku

eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan

fenomena yang diobservasi. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya


(60)

2. Variabel terikat

Variabel terikat (Zainal Arifin,2011:188) adalah kondisi yang berubah

ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas. Dalam penelitian ini,

variabel terikatnya adalah pemahaman siswa.

E. Bentuk Data

Data dalam penelitian ini antara lain:

1. Hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil test siswa

2. Diskripsi proses belajar siswa yang meliputi keaktifan siswa dalam

menerima pelajaran dan tanggapan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung

3. Respon siswa yang dilihat dari hasil kuesioner

F. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan diteliti berupa hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes

Hasil Belajar siswa, dan tanggapan siswa di kelas pada saat proses

pembelajaran. Maka metode yang digunakan peneliti adalah :

1. Pemberian Tes Kemampuan Awal

Pemberian Tes Kemampuan Awal kepada siswa bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesulitan siswa dan bagaimana pemahaman siswa

tentang materi ruang dimensi tiga. Dan mengetahui bagian-bagian yang

kurang dipahami siswa, sehingga penelitian dapat lebih mengarahkan


(61)

dengan bantuan Cabri 3D. Tes ini berupa soal-soal uraian yang terdiri

dari 6 soal.

2. Proses Pembelajaran di kelas

Pada proses pembelajaran ini, peneliti mulai memperkenalkan program

Cabri 3D, dan peneliti mulai menjelaskan materi pembelajaran dengan

bantuan program Cabri 3D. Peneliti mengamati respon dan aktifitas siswa

di kelas selama peneliti menggunakan program Cabri 3D dalam proses

pembelajaran.

3. Pemberian Tes Hasil Belajar

Pemberian Tes Hasil Belajar merupakan tahapan yang paling penting,

karena dengan pemberian Tes Hasil Belajar, peneliti dapat melihat hasil

akhir dari pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D sehingga peneliti

dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan program

Cabri 3D terhadap pemahaman siswa. Tes ini berupa soal-soal uraian

yang terdiri dari 6 soal. Tingkat kesulitan kedua tes sama. Hasil dari Tes

Hasil Belajar ini akan dijadikan data penelitian dan akan dibandingkan

dengan data Tes Kemampuan Awal

4. Pemberian Kuesioner

Pemberian kuesioner bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap


(62)

G. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya. Ada 2 macam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

1. Instrumen pembelajaran

Adanya proses pembelajaran di kelas, maka diperlukan adanya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain

itu, instrumen yang penting dan utama adalah Cabri 3D.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Menurut Kartono (1980: 142) Pengertian observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala

psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi

dilaksanakan sebelum penelitian berlangsung untuk mengetahui

situasi awal lingkungan tersebut.

b. Tes Tertulis

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai test. Test dilaksanakan dua

kali yaitu sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan


(63)

Awal dan Tes Hasil Belajar. Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil

Belajar bertujuan untuk membandingkan hasil prestasi belajar siswa.

Berikut ini adalah kisi-kisi Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil

Belajar :

Tabel 3.1 Kisi-kisi tes kemampuan awal dan tes hasil belajar

Kompetensi

dasar Indikator Indikator soal

No soal

Menentukan jarak dari titik ke garis

dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi

tiga

• Mendefinisi kan jarak titik ke garis • Cara

menentukan jarak titik ke garis

• Menghitung jarak titik ke garis

Mendefinisikan jarak antara titik dan garis dalam bangun ruang atau menyebutkan syarat menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

1

Menentukan panjang diagonal sisi atau ruang 2 Menentukan jarak antara

titik ke garis 3,4,5

Menentukan jarak titik ke garis padamlimas/prisma segitiga/segiempat

6

Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar,

peneliti memberikan kuesioner yang akan diisi oleh siswa.

c. Kuesioner

Menurut Zainal Arifin (2011:228) Kuesioner adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk


(64)

menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap. Menurut Hasan (2002, 84-85), kuisioner dibedakan atas 3 golongan antara lain : kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner semi terbuka. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner semi terbuka yang jawabannya sudah diberikan tetapi responden masih diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

H. Teknik Analisis Data

Berikut ini adalah macam-macam teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian :

1. Melakukan scoring atau pemberian nilai pada tes soal uraian

Berikut ini adalah tabel penilaian tiap item soal uraian Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar :

Tabel 3.2 Keterangan penilaian

Indikator soal No soal Item penilaian Skor Mendefinisikan jarak

antara titik dan garis dalam bangun ruang serta menyebutkan syarat menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang

1

Siswa mampu

mendefinisikan jarak titik ke

garis

1-5 Siswa mampu menyebutkan

syarat menentukan jarak titik ke garis

Menentukan panjang

diagonal sisi atau ruang 2

Siswa mampu merancang


(65)

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Menentukan jarak antara

titik ke garis 3,4,5

Siswa mampu merancang

pengerjaan awal 1

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Menentukan jarak titik ke garis pada limas/prisma segitiga/segiempat

6

Siswa mampu merancang

pengerjaan awal 1

Langkah pengerjaan logis 2-3

Jawaban akhir benar 1

Total Skor 30

Nilai akhir : 2. Validitas Butir soal

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya

dinilai (Nana Sudjana, 1989:12). Sebuah intrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (Suharsimi

Arikunto, 2002:145). Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui

validitas butir atau validitas item pada suatu tes :

= ∑ − ∑ ∑


(66)

Keterangan : rXY = indeks korelasi

X = skor item soal

Y = skor total

N = banyaknya responden

Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid (Putra

Widoyoko, 2010:139)

3. Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya (Nana Sudjana, 1989:16). Teknik yang

digunakan untuk menentukan reliabilitas dengan metode Internal

Konsistensi yaitu dengan teknik koefisien alpha (Sumarna Surapranata,

2004:114), sebagai berikut :

= − 1 1 − "! ! =

∑ − ∑

Dengan :

= reliabilitas tes = jumlah soal

! = jumlah varian dari skor soal = jumlah varian dari skor total

Kemudian menentukan kriteria tiap butir soal dengan interval sebagai


(67)

Tabel 3.3 Kriteria reliabilitas

Besarnya nilai r Kriteria

0.800 – 1.00 Sangat tinggi

0.600 – 0.799 Tinggi

0.400 – 0.599 Cukup

0.200 – 0.399 Rendah

< 0.200 Sangat rendah

4. Menentukan Kriteria Interval

Setelah mengetahui nilai setiap siswa, maka perlu disimpulkan dengan menggunakan kriteria interval untuk mengetahui pemahaman siswa tersebut. Untuk menetapkan interval seharusnya dimulai dari batas kelulusan. Batas kelulusannya adalah 70.

Telah dijelaskan di atas, untuk mencari nilai akhir siswa dari tes tersebut/menentukan ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus berikut :

Nilai akhir : # $% &!'( () %

+ , +!,

Siswa dikatakan tuntas belajar bila memperoleh nilai ≥ 70 %.

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap nilai akhir untuk menentukan tingkat daya serap/ pemahaman siswa dengan perhitungan persentase sebagai berikut :

Persentase ketuntasan kelas : 12, ) +!+3 # $% ,($& ' $! ! 45 %12, ) +!+3 6100%

Untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa, maka akan dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan


(68)

sangat kurang dengan menggunakan skala lima (dalam Suherman dan Kusumah, 1990 : 272), yaitu sebagai berikut :

(A) 91 % − 100 % Sangat baik (B) 76 % − 90 % Baik

(C) 56 % − 75 % Cukup (D) 41 % − 55 % Kurang (E) < 40 % Sangat kurang

Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :

X = ∑ 8!

9

Keterangan:

X = mean atau rata-rata

∑ 6: = jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa

5. Analisis Tes Kemampuan Awal

Setelah melakukan tes kemampuan awal, peneliti

memeriksa/mengoreksi pekerjaan siswa. Kemudian peneliti menganalisis

kesalahan-kesalahan tersebut dan mengelompokannya menurut

jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu kesalahan konseptual dan

kesalahan prosedural. Nilai-nilai akhir pada tes kemampuan awal


(69)

6. Mendiskripsikan Kesulitan Siswa

Setelah menganalisis pekerjaan siswa dan mengelompokannya

berdasarkan kesalahan yang dilakukan, peneliti menganalisis

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dan menganalisis penyebab kesulitan-kesulitan siswa.

7. Analisis Tes Hasil Belajar

Sama seperti pada tes kemampuan awal, pada tes hasil belajar

peneliti juga memeriksa pekerjaan siswa dan menganalisis kesalahan

siswa. Kemudian peneliti memasukkan nilai tersebut ke dalam tabel dan

mencari nilai rata-ratanya.

8. Membandingkan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar

Dari nilai-nilai pada tes kemampuan awal dan tes hasil belajar,

peneliti mengamati dan membandingkan kedua hasil tersebut untuk

menyimpulkan hasil penelitian. Selain itu peneliti juga membandingkan

kesalahan-kesalahan dan pemahaman siswa pada kedua tes tersebut

sehingga dapat terlihat bagaimana pemahaman siswa setelah peneliti

memberikan materi dengan program Cabri 3D.

9. Analisis Kuesioner

Peneliti mengamati tanggapan siswa tentang proses pembelajaran

dengan menggunakan Cabri 3D dengan memasukkannya ke dalam tabel

kesimpulan kuesioner sehingga dapat diketahui secara keseluruhan


(70)

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu : 1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu a) Pembuatan proposal

Isi dari proposal terdiri dari 3 bab yaitu pendahuluan, landasan teori, dan metode penelitian.

b) Membuat surat ijin

Pertama membuat surat ijin dari kampus yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, kemudian dari dinas pendidikan akan membuatkan surat ijin untuk ditujukan kepada kepala sekolah tempat penelitian.

c) Meminta ijin dari sekolah

Untuk meminta ijin ke sekolah harus menyertakan proposal, surat ijin dari Dinas Pendidikan (lampiran 1.2), serta surat ijin dari kampus (lampiran 1.1).

d) Observasi

Observasi merupakan salah satu bagian dari penelitian, dan dilaksanakan di kelas penelitian.

e) Uji validitas soal

Uji validitas soal dilakukan di kelas lain (bukan kelas penelitian) f) Menyiapkan instrumen pengamatan


(71)

h) Menyiapkan Rencana Pembelajaran 2. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini diadakan di 1 kelas. Tes Kemampuan Awal dilaksanakan

selama 1 jam pelajaran. Siswa mencoba mengerjakan soal-soal tersebut secara individu dan buku bersifat tertutup.

Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal, pada pertemuan berikutnya

peneliti melakukan pembelajaran dengan Program Cabri 3D. Peneliti mencoba menjelaskan penggunaan dan manfaat Cabri 3D dalam memahami materi dan konsep bangun ruang. Peneliti memberikan soal-soal yang akan diselesaikan bersama di dalam kelas dengan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti membangun komunikasi yang aktif bersama para siswa sehingga siswa dituntut aktif juga dalam pembelajaran, menanggapi, bertanya dan mencoba program Cabri 3D. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk menyelesaikan soal-soal dan salah satu kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

Pada tahap terakhir, peneliti memberikan Tes Hasil Belajar untuk mengetahui pemahaman siswa setelah peneliti memberikan pembelajaran dengan program Cabri 3D. Tes Hasil Belajar dilaksanakan selama 1 jam pelajaran. Tahap terakhir adalah membagikan kuesioner untuk diisi oleh siswa.


(72)

3. Tahap analisis data

Seperti yang telah dijelaskan pada teknik analisis data, untuk membuat kesimpulan dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan seperti yang telah dijelaskan di atas.

4. Tahap penarikan kesimpulan

Membandingkan hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar

siswa. Apabila pada hasil Tes Hasil Belajar, banyak siswa yang nilainya meningkat/naik dan proses pengerjaan tiap soal benar berarti program

Cabri 3D benar-benar berpengaruh terhadap pemahaman siswa yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa. Ada hubungan yang erat antara pemahaman siswa dan hasil belajar/prestasi belajar siswa. Hasil belajar yang tinggi biasanya didukung oleh tingkat pemahaman yang tinggi juga. Jadi, apabila dengan penggunaan program Cabri 3D

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka penggunaan program Cabri 3D juga mempengaruhi pemahaman siswa dalam mempelajari konsep-konsep bangun ruang.


(73)

55 BAB IV

TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. TAHAPAN PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan

yaitu mengobservasi guru mengajar, membuat RPP, dan menyiapkan

program Cabri 3D. Selain itu, peneliti juga melakukan uji validitas butir

soal dan reliabilitas sebelum memberikan Tes Kemampuan Awal di kelas

penelitian.

a. Observasi

Observasi dilaksanakan 2 kali, peneliti mengamati proses belajar

mengajar yang berlangsung yang meliputi : mengamati sampai dimana

materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru, metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru, suasana kelas, dan karakteristik siswa. Pada saat

melakukan observasi, guru menjelaskan tentang jarak titik ke garis pada

kubus dan limas.

b. Validitas butir soal

Sebelum melaksanakan Tes Kemampuan Awal di kelas penelitian

yaitu kelas XG, soal-soal yang akan diujikan sebelumnya akan diujikan

dahulu di kelas lain yaitu di kelas XA. Hal ini bertujuan untuk

menentukan validitas soal yang nantinya akan diujikan di kelas


(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

Foto-foto

2.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

vii ABSTRAK

Fransisca Romana Andriyati. 2013. Pengaruh Penggunaan Program Cabri

3D Terhadap Pemahaman Siswa Dalam Menentukan Jarak Titik Ke Garis

Pada Ruang Dimensi 3 Untuk Siswa Kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan program

Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada

ruang dimensi 3. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Jogonalan Klaten tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas XG.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriptif dan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung dikelas, tes kemampuan awal, tes hasil belajar, dan kuesioner. Peneliti memberikan tes kemampuan awal yang berfungsi untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa pada pokok bahasan jarak titik ke garis sehingga pada pertemuan berikutnya, peneliti dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan menggunakan Program Cabri 3D. Kemudian peneliti memberikan tes hasil belajar yang berfungsi untuk melihat seberapa jauh Program Cabri 3D mengatasi kesulitan belajar siswa dan seberapa jauh tingkat pemahaman siswa pada materi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah siswa belum dapat menentukan garis yang saling tegak lurus. Berdasarkan hasil tes dan hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa terbantu dengan adanya program Cabri 3D dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran ruang dimensi 3. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai dan kemampuan siswa dalam memahami materi jarak titik ke garis. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan

Cabri 3D berpengaruh terhadap pemahaman siswa tentang konsep jarak titik ke

garis dalam ruang dimensi 3.

Kata-kata kunci: Pengaruh, Pemahaman Siswa, Jarak Titik ke Garis, Program

Cabri 3D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

viii ABSTRACT

Fransisca Romana Andriyati. 2013. The Impact of Using Cabri 3D Program

Against Students’ Understanding in Determining The Distance Point to a Line on Dimension Space 3 for Student of Class X SMA N 1 Jogonalan Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aims to know the impact of using Cabri 3D against students’ understanding in determining the distance point to a line on dimension space 3. This research was conducted at SMA N 1 Jogonalan Klaten school year 2012/2013.

The research method is qualitative-descriptive and quantitative research. The data is submitted by direct observation in the class, pretesting, learning outcome test, and questionnaire. The researcher gives pretesting to know the kinds of difficulties faced by the students on the topic of distance point to a line so that on the next meeting, the researcher can help the students to solve the difficulties by using Cabri 3D Program. Next, the researcher gives learning outcome test to see how far Cabri 3D Program can overcome students’ problems in learning and how far students’ level of understanding on the.

The research result shows that students’ problem is that they have not determined yet the mutually perpendicular line. Based on the test result and questionnaire, the students are helped by Cabri 3D Program in overcoming students’ learning problems on dimension 3 space topic. It can be seen from the increased value and students’ ability to understand the material on distance point to a line. Based on the learning outcome, it can be concluded that a learning using

Cabri 3D gives effect against the increase of students’ understanding on the

concept of distance point to a line in dimension space 3.

Keywords: Impact, Students’ Understanding, Distance Point to a Line, Cabri 3D


Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 2 243

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program CABRI 3D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 11

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan titik garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 1 241

Pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi 3 untuk siswa kelas X SMA N 1 Jogonalan Klaten

8 48 223

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, danbidang dalam ruang dimensi tiga.

1 1 11

X — dimensi 3 jarak titik garis bidang

0 4 42

Upaya mengatasi kesulitan belajar topik menentukan jarak dalam ruang dimensi tiga dengan pembelajaran remedial yang memanfaatkan program Cabri 3 D untuk siswa kelas X.3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 209

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA TOPIK JARAK GARIS DENGAN BIDANG DALAM BANGUN RUANG KELAS X SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA

0 0 183

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan menentukan besar sudut antara dua garis dalam ruang dimensi tiga di kelas X semester II SMA Marsudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 163