41
2. Kuesioner
Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain responden dan bersedia memberikan respon sesuai dengan permintan
pengguna.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Teknik Analisis
Untuk mempermudah analisis maka data – data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program computer SPSS dan teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode statistic yaitu
metode analisis regresi linier berganda, dengan persamaan regresi :
Y =
+
1
X
1
+
2
X
2
+
3
X
3
Riduwan, 2004, 155 Keterangan :
Y =
Pemahaman akuntansi
= Konstanta
1
,
2
,
3
= Koefisien Regresi X
1
= Minat X
2
= Motivasi X
3
= Kualitas dan potensi dosen pengajar Riduwan, 2004, 155
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
3.4.2. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Normalitas
3.4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui bagaimana alat pengukur kuesioner dapat mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya
alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing – masing butir pertanyaan dengan skor total yang
diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan, apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan,
maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.
Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan ditunjukkan dengan taraf signifikan 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas Sumarsono, 2004 : 31.
3.4.2.2. Uji Reliabilitas
Menurut Sumarsono 2004 : 34, Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek
dan alat pengukur yang sama. Sumarsono, 2004 : 34
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
Menurut Nunnaly 1960 dalam Ghozali 2009: 46, pengukuran nilai reabilitas menggunakan nilai cronbach alpha. Suatu kontruk atau
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha 0.6.
3.4.2.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang dioleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah
data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode siantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro
Wilk, dengan menggunakan program SPSS.
Menurut sumarsono 2004 : 40-42, pedoman dalam mengambil
keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi normal adalah:
1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5,
maka distribusi adalah tidak normal. 2.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal
3.4.3. Uji Asumsi Klasik
Pada uji asumsi klasik persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator. Artinya pengambilan keputusan melalui
uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik
berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
1. Tidak boleh ada autokorelasi
2. Tidak boleh ada multikolinearitas
3. Tidak boleh ada heteroskedasitas
Apabila ada salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga
pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Firdaus, 2004: 97.
1. Autokorelasi
Autokorelasi merupakan gangguan pada fungsi regresi regresi yang berupa korelasi di antara faktor gangguan. Untuk mengetahui ada
atau tidaknya gejala autiokorelasi yang paling banyak dilakukan adalah sengan menggunakan uji Durbin Watson uji DW. Uji ini
dapat digunakan bagi sembarang sampel, baik besar maupun kecil, tetapi uji DW hanya berhasil baik apabila autokorelasinya berbentuk
autokorelasi linier order pertama, artinya faktor pengganggu e
t
berpengaruh kepada faktor pengganggu e
t-1
Firdaus, 2004, 100 Persamaan Uji Durbin Watson :
n
∑ e
t
- e
t-1 2
t = 2
DW=
n
∑ e
t 2
t = 2
Keterangan : DW
= nilai Durbin Watson e
t
= residual pada waktu ke t
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
e
t-1
= residual pada waktu ke t – 1 satu periode sebelumnya n
= banyaknya data Tabel 3.1.
Ketentuan ada tidaknya autokorelasi DW Kesimpulan
Kurang dati 1,10 1,10 dan 1,54
1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90
Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
Firdaus,2004 : 101 2.
Multikolinearitas Uji multikolinearitas mempunyai arti bahwa antarvariabel
independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau
bahkan 1. Algifari 1997, 84 Uji multikolinieritas diketahui dari nilai VIF untuk masing –
masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas dari multikolinier adalah apabila nilai VIF prediktor tidak melebihi nilai
10. Anonim, 2005 : 38 3.
Heteroskedasitas Menurut Ghozali 2006:125 uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas yaitu dengan cara menghitung
korelasi Rank Spearman, dimana : a.
Nilai probabilitas 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. b.
Nilai probabilitas 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas.
3.4.4. Uji Hipotesis