Pengertian Mengajar Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif

27

2.2.4.1. Pengertian Mengajar

Pada dasarnya mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Dengan demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana yang digunakan dalam kegiatan mengajar dapat dirancang sedemikian hingga prose belajar dapat berlangsung dengan optimal. Dari pihak anak didik yang belajar, tujuan dan rancangan tersebut memberinya pengetahuan tentang kemampuan, kegiatan dan materi apa yang harus dipelajari pengetahuan ini dapat berguna sebagai pedoman belajarnya. Dengan demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan anak didiknya belajar.Slameto, 1991 : 84

2.2.4.2. Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif

Menurut Mahmud 1989: 23, mengajar yang efektif meliputi tiga langkah, yaitu : 1. Langkah sebelum mengajar, meliputi : a. Menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. b. Memilih strategi mengajar untuk memilih tujuan-tujuan tersebut dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk mengjar tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 c. Menyadari tingkat kesiapan anak didiknya untuk menerima materi- materi yang diajarkan. d. Merencanakan cara penilaian. 2. Langkah pelaksanaan mengajar Langkah ini berupa pelaksanaan strategi–strategi yang telah dirancang untuk membawa anak didik mencapai tujuan pengajaran. Pada umumnya langkah ini meliputi komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol. 3. Langkah sesudah mengajar Langkah ini berupa pengukuran dan penelitian hasil mengajar sehubungan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tenga pengajar sebelum mengajar. Dari proses penilaian ini dapat diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan anak didik, tepat tidaknya strategi mengajar yang digunkana dan bahkan derajat relevansi dan ketepatan prosedur penilaian yang ditempuh.

2.2.5. Pemahaman Akuntansi

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25