Ibu Br. Sibuea Bintang Yohanes Pane Ibu A. Br. Manurung

langganan satu pedagang, lain barang yang dicari maka lain pulalah pedagangnya. Menjual kembali kerjinan ulos kepada orang lain bertujuan untuk menambah pendapatannya. Berikut penuturan Ibu B. Br. Manurung: “…..saya sudah dari dulu kalau membeli ulos ke pusat pasar ini, karena ulos yang dijual disini bagus dan harganya murah, sehingga dapat saya jual kembali kepada tetangga atau kawan-kawan sekantor yang perlu ulos untuk pesta-pesta, lumayanlah uangnya bisa menjadi pendapatan sampingan”. Hasil wawancara dengan informan Ibu B. Br. Manurung, 2010

2. Ibu Br. Sibuea

Ibu Br. Sibuea 65 tahun adalah pensiunan guru. Sejak dulu Ibu Br. Sibuea membeli ulos di pusat pasar Medan, hal ini dikarenaka banyak teman-temannya sewaktu muda dulu berjualan di pusat pasar Medan, sehingga Ia dapat reunian dengan teman-temanya sambil belanja ulos ke pusat pasar. Faktor lain yang meyebabkan Ibu Br. Sibuea membeli di pusat pasar adalah mengenai mutu dan kwalitas ulos yang baik. Sebagai mana diutarakan dalam wawancara berikut: “.....ulos yang dijual di pasar ini bagus, ulosnya lebar dan tebal sesuai dengan ulos-ulos tenun yang ada di daerah saya, khas Laguboti, ulos yang dijualpun bukan ulos cetak seperti yang banyak sekarang ini, dan harganyapun terjangkau makanya saya sering beli ke sini”. Hasil wawancara dengan informan Ibu Br. Sibuea, 2010

3. Bintang Yohanes Pane

Bintang Yohanes Pane 30 tahun adalah seorang karyawan. Bintang Pane sering membeli ulos di pusat pasar Medan, dikarenakan adanya rujukan dari orang Universitas Sumatera Utara tuanya kalo membeli ulos di pusat pasar saja. Jarak kantornya yang dekat ke pusat pasar juga membuat beliau sering berbelanja di pusat pasar. Usia orang tua Bintang Pane yang sudah berumur membuat Bintang Pane untuk membantu orang tuanya membeli ulos di pusat pasar. Menurut beliau yang menjadi kelebihan kios-kios di pusat pasar dibanding pasar tradisional lainnnya di kota Medan sehingga banyak pelanggan yang datang adalah kualitas yang baik dan adanya potongan harga yang diberikan kepada pelanggan tetap.

4. Ibu A. Br. Manurung

Ibu A. Br. Manurung berusia 57 tahun, beliau mempunyai 3 orang anak. Ibu ini tinggal di Tanjung Balai dan pekerjaannya sebagai pedagang di Tanjung Balai. Setiap sekali dalam 2 minggu Ibu A. Br. Manurung selalu datang ke Medan untuk membeli barang-barang yang nantinya akan di jual di Tanjung Balai. Usahanya sebagai pedagang sudah digeluti sejak 23 tahun yang lalu. Aneka barang yang diperjual belikan Ibu ini di Tanjung Balai termasuk kain dan ulos. Di pusat pasar Medan, Ibu A. Br. Manurung telah memiliki toke yang membatunya dalam hal pendistribusian barang. Adapun faktor yang membuat ibu ini membeli ulos dari pusat pasar ini adalah harga yang murah dengan kualitas yang baik. Disisi lain apabila ibu ini kekurangan barang dagangan di Tanjung Balai dan beliau tidak bisa datang ke Medan, maka ia tinggal menelepon kios ulos Universitas Sumatera Utara langganannya, sehingga nantinya pedagang ulos di pusat pasar yang akan mengirim melalui angkutan darat.

4.3. Strategi Pemasaran Pedagang Kerajinan Tenun Ulos