Alarm Display pada TNMS CT NE dan Subsystem

Gambar 3.12 Jaringan Sederhana DWDM

3.8 Alarm Display pada TNMS CT

Penanganan gangguan pada perangkat DWDM meliputi, deteksi, lokalisir, isolasi dan pelaporan gangguan. Gangguan yang direpresentasikan dalam bentuk alarm message, dikirimkan ke operation sistem melalui Q3 interface dan disimpan dalam alarm log agar dapat diketahui history alarmnya dan alarm list untuk menampilkan current alarm [8]. Gangguan yang terjadi memberikan dampak yang berbeda terhadap layanan yang diberikan, ada yang dapat memutuskan layanan, ada yang hanya menurunkan kualitas layanan. Oleh karena itu, gangguan yang terjadi diklasifikasikan menjadi 4 tingkatan, yaitu: a. Critical alarm: direpresentasikan dengan alarm simbol warna merah. b. Mayor alarm: direpresentasikan dengan alarm simbol warna orange. c. Minor alarm: direpresentasikan dengan alarm simbol warna kuning. d. Warning alarm: direpresentasikan dengan alarm simbol warna biru. Keempat tingkatan tersebut dapat dilihat pada status bar. Gambar 3.13 menunjukkan Sistem alarm. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.13 Sistem Alarm Keterangan : Network Element NE = Kosong = Berfungsi = Client EM = Tidak berfungsi = Tidak diketahui = Rusak = Gangguantidak terkoneksi = Acknowledged alarm Unacknowledged alarm ? Universitas Sumatera Utara

3.9 NE dan Subsystem

Dalam sistem backbone Jasuka Perangkat SurpasshiT 7500 dan 7070 yang digunakan terdiri dari beberapa jenis Network Element NE dan sub sistem [8]. 1. Optical Transport Terminal Unidirectional OTTU OTTU merupakan Network Element dari sistem DWDM. OTTU berfungsi melakukan proses multiplexing dan demultiplexing semua channel dari DWDM transport network. 2. Optical Line Repeater Unidirectional OLRU OLRU merupakan salah satu Network Element dari sistem DWDM. NE ini berfungsi sebagai: a. Line Amplifier b. Untuk melakukan penguatan Channel Power c. Melakukan penguatan Power Tilt d. Melakukan kompensasi dispersi 3. Optical Channel Connection Unit CCU CCU merupakan salah satu Network Element dari sistem DWDM. NE ini berfungsi sebagai: a. Melakukan penguatan single channel b. Melakukan penguatan dan melakukan fungsi switch channel antara adddrop atau pass through dengan modul OCASC c. Melakukan fungsi switch channel antara adddrop atau pass through tanpa proses penguatan dengan modul OCS 4. Add-Drop Multiplexer Non-upgradable ADN ADN merupakan add-drop multiplexer yang dilengkapi dengan fungsi wavelength blocker. ADN hanya digunakan pada sistem DWDM pada OADM100N compund network element. 5. Add-drop multiplexer Upgradable ADU ADU merupakan sebuah Add-drop multiplexer yang dilengkapi dengan fungsi wavelength blocker. ADU hanya digunakan pada sistem DWDM pada OADM100U compund network element. 6. Optical Channel Unit OCU Universitas Sumatera Utara OCU merupakan network element yang berfungsi sebagai transponder. OCU digunakan sebagai link yang menghubungkan antara signal client dan network transport DWDM dan menyediakan spesifik service channel yang dibutuhkan oleh client signal. Tergantung pada modul yang digunakan pada dasarnya OCU dapat melakukan fungsi-fungsi : a. Transponder b. Multiplexing transponder c. Regenerator d. Optical Protection Switch 7. Gateway Network Elements GNE GNE memberikan kesimpulan dan kemudahan akses terhapa network dengan mereduksi jumlah IP address yang digunakan pada network element. Penggunaan GNE network memberikan beberapa keuntungan antara lain : a. Berfungsi sebagai address concentrator dan address translator b. Hanya dibutuhkan satu IP addresss pada satu subnetwork, GNE akan melakukan maping pada TCP port untuk NE yang berbeda dengan internal IP address pada subnetwork tersebut. c. Menggunakan private IP address pada DCN untuk menghemat penggunaan NIC IP address. d. Decoupling the Siemens DCN dari Carrier Internal Data Network e. Melindungi DCN network dengan melakukan blocking pada paket- paket yang tidak dikenal. f. Mereduksi aktivitas administrasi pada network management. g. Auto-detecting pada semua NEs dalam suatu OSPF domain. NEs yang terhubung melalui DCC channel akan secara otomatis dideteksi oleh sistem [7].

3.10 Konfigurasi Eksisting Ring 1 dan Ring 2