Menerima Telepon sesuai dengan Etika atau Santun Bertelepon

145 Bab 6 145 Ingga : “Diangkat, Nggi” Anggi : “Kamu saja. Angkatlah” Ingga : “Halo” setengah berteriak sambil bersungut-sungut Bu Togar : “Halo, selamat malam.” Ingga : “Halo ... Suaranya kurang keras ... Siapa ini? Bu Togar? Bu Togar siapa?” berteriak keras Bu Togar : Tuuut ..., tuuut ..., tuuut ..., tuuut .... Ingga : “Nggi ... tidak ada suaranya tercekat, tampak takut. Jangan-jangan ...” Anggi : “Jangan-jangan apa? Maka dari itu, jangan berteriak- teriak. Jawablah telepon dengan sopan. Bukankah Ibu sudah sering kali menasehatimu?” Ingga : “Tadi suaranya tidak terdengar. Lagi pula tadi itu bukan ibu. Eh, ada telepon lagi” Anggi : “Halo, selamat malam.” Bu Togar : “Selamat malam. Apa benar ini rumah Bu Arman?” Anggi : “Ya, benar. Ini rumah Bu Arman. Maaf, dengan siapa saya bicara?” Bu Togar : “Ini Bu Togar. Kalau ini, siapa?” Anggi : “Saya Anggi, putera Bu Arman.” Bu Togar : “O ... ini Anggi ya. Ibu ada, Nggi?” Anggi : “Maaf, Bu. Ibu saya sedang keluar. Di rumah hanya ada saya dan Ingga, adik saya. Ada pesan, Bu? Nanti saya sampaikan.” sambilmempersiapkan alat tulis Bu Togar : “Ya Anggi. Tolong, nanti sampaikan pada ibumu. Bu Togar besok izin karena mendadak ada saudara yang datang ke rumah. Jadi, besok Ibu tidak hadir.” Anggi : “ Baik, Bu. Nanti saya sampaikan.” sambil menulis Dering Telepon di Suatu Malam Malam itu cuaca tidak bagus. Berulang kali terdengar kilat menyambar- nyambar. Hujan memang belum turun. Akan tetapi, hembusan angin membawa aroma hujan. Tiba-tiba telepon yang ada di atas meja berdering. Telepon itu berdering lagi. 146 146 Bab 6 5 Bu Togar : “Tolong, ya Nggi. Terima kasih.” Anggi : “Sama-sama, Bu. Selamat malam.” Bu Togar : “Selamat malam.” Anggi : “Lihat Ngga. Tidak apa-apa, kan.” keduanya tertawa 2. Siapkan telepon mainan atau telepon genggam 3. Berlatihlah bersama kelompomu untuk memperagakan percakapan 4. Majulah ke depan kelas 5. Peragakan percakapan tersebut Gunakan telepon yang telah kamu persiapkan 6. Perhatikan peragaan kelompok temanmu Petunjuk guru: Guru memimpin diskusi. Guru memotivasi siswa agar aktif berdiskusi. 1. 2. 1. Bicarakan dengan kelompokmu 2. Jelaskan tentang contoh santun bertelepon dalam percakapan di atas 3. Majulan ke depan kelas 4. Jelaskan pendapat kelompokmu 5. Persilakan kelompok lain menjelaskan pendapat mereka 6. Buatlah kesimpulan diskusi tersebut

2. Menuliskan Pesan sesuai dengan yang

Didiktekan Penelepon Perhatikan kembali percakapan tersebut. Selain contoh bertelepon, apa lagi yang kamu temukan dalam percakapan tersebut? Iya, benar sekali. Kamu dapat menyimak tentang menyampaikan pesan. Yuk, tuliskan pesan tersebut. Bukalah kembali penjelasan dalam Teropong jika kamu lupa. Lakukan dalam petualangan berikut. 147 Bab 6 147 6 Petunjuk guru: Agar menarik, guru dapat memberi contoh percakapan atau adegan. Guru memotivasi siswa agar membuat dan memperagakan percakapan. 1. 2. 1. Siapkan buku tugasmu 2. Bacalah percakapan tersebut 3. Buatlah catatan pesan 4. Jangan lupa hal-hal penting yang harus ada pada catatan tersebut Untuk apa catatan pesan yang telah kamu buat? Tentu saja untuk disampaikan. Agar mudah, sampaikan hal pokok atau hal-hal yang penting saja. Gunakan catatan yang telah kamu buat sebagai pengingat. Ayo, lakukan dalam berikut. 1. Bergabunglah dengan kelompokmu 2. Siapkan catatan pesan 3. Buatlah percakapan untuk menyampaikan pesan Bu Togar Kamu dapat mengurangi atau mengganti pelaku percakapan tersebut. Misal menghilangkan Bu Togar dan mengganti dengan ibu Ingga dan Anggi. 4. Berlatihlah dengan kelompokmu 5. Majulah ke depan kelas 6. Peragakan dengan sebaik- baiknya Siapakah yang pertama kali melakukan percakapan lewat telepon? Dialah Alexander Graham Bell. Beliau adalah pencipta telepon. Beliau jugalah yang mengembangkan telepon untuk digunakan secara umum. Bell lahir pada tanggal 3 Maret 1847 di Edinburg, Scotland. Pada tahun 1871 Bell pindah ke Boston. Di sana ia membuka sekolah di bidang pelatihan bagi pengajar para tuna rungu. Selain itu, ia melakukan percobaan- percobaan di waktu luangnya. Apakah yang diucapkan Bell pada percakapan pertama lewat telepon? Peristiwa percakapan itu terjadi pada tanggal 10 Maret 1876. Awalnya, beliau menemukan kemungkinan untuk mengirimkan suara dengan alat yang mirip telegraf. Lalu, terciptalah karya Bell sebuah pesawat penerima telepon dan pemancar. Bell terus memperbarui penemuannya. Akhirnya, beliau berhasil menggunakan alat itu. Dengan alat itu pula beliau mengirimkan suatu kalimat. Kalimat pertama itu berbunyi “Watson, come here, I want you” atau yang berarti, “Watson, kemari, aku memerlukanmu.” Sumber: membertripod.com perkembangan_teleponsejarah.htm –dengan pengubahan