Universitas Sumatera Utara
Parameter penting yang membedakan regresi ridge dari metode kuadrat terkecil adalah k. Tetapan bias k yang relatif kecil ditambahkan pada diagonal
utama matriks X sehingga koefisien estimator regresi ridge dipenuhi dengan
besarnya tetapan bias k. Hoerl dan Kennard dalam Prenadita, 2011.
2.7 Ridge Trace
Ridge Trace adalah plot dari estimator regresi ridge secara bersama dengan berbagai kemungkinan tetapan bias k, konstanta k mencerminkan jumlah
bias dalam estimator k . Bila k=0 maka estimator k akan bernilai sama
dengan kuadrat terkecil β . Bila k 0, koefisien estimator Ridge akan bias
terhadap parameter β , tetapi cenderung lebih stabil daripada estimator kuadrat
terkecil. Umumnya nilai k terletak pada interval 0 k 1. Pemilihan tetapan bias k merupakan masalah yang perlu diperhatikan.
Tetapan bias yang diinginkan adalah tetapan bias yang menghasilkan bias relatif kecil dan menghasilkan koefisien yang relatif stabil.
Suatu acuan yang digunakan untuk memilih besarnya k, dengan melihat besarnya VIF dan melihat pola kecenderungan Ridge Trace. VIF merupakan
faktor yang mengukur seberapa besar kenaikan variansi dari koefisien estimator
k
dibandingkan terhadap variable bebas lain yang saling orthogonal. Bila diantara variabel bebas tersebut terdapat korelasi yang tinggi, nilai VIF akan
besar. VIF memiliki nilai mendekati 1 jika variabel X saling tidak berkorelasi dengan variabel bebas lainnya.
Determinan dari
X dapat
digunakan sebagai
indeks dari
multikolinearitas. Nilai determinannya yaitu 0 ≤ X ≤ 1. Jika
X=1 maka
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
terdapat hubungan yang orthogonal antara variabel bebasnya. Jika X =0
terdapat hubungan linier diantara variabel-vriable bebasnya. Dengan kata lain bahwa tingkat multikolinearitas dilihat dari
X mendekati 0.
2.8 Uji Regresi Linier
Setelah model yang baik diperoleh kemudian model itu diperiksa. Pemeriksaan ini ditempuh melalui hipotesis. Untuk mengujinya diperlukan dua
macam jumlah kuadrat sisa JKS yang dapat dihitung dengan rumus: JKR =
−
2
JKS = y -
JKS = JKT – JKR Dengan
JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKS = Jumlah Kuadrat Sisa
JKT = Jumlah Kuadrat Total Pengujian hipotesis untuk uji keberartian regresi sebagai berikut:
1. Menentukan uji hipotesis, yang mana selalu menggunakan uji dua arah
:
1
=
2
=
3
= ⋯ = = 0 tidak ada hubungan linear antara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat
1
: ≠ 0, j = 1, 2, 3, …, k ada hubungan linear antara variabel-variabel
bebas dengan variabel terikat 2.
Menentukan tingkat signifikansi α
3. Memilih dan menuliskan uji statistic yang digunakan, dalam hal ini uji
statistic yang digunakan adalah uji – F
2
= �
ℎ �
=
2
1 −
2
− −1
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dengan k= banyaknya variabel bebas dalam model n= banyaknya data
4. Menentukan aturan pengambilan keputusan
�
ℎ �
atau �
1 − ; , − −1 .
Jika �
ℎ �
�
1 − ; , − −1
untuk derajat bebas k dan n-k-1 maka hipotesis
ditolak pada taraf α dan berarti juga bahwa
1
diterima. Jika �
ℎ �
≤ �
1 − ; , − −1
maka diterima pada taraf
α 5.
Kemudian hitung nilai �
ℎ �
6. Tuliskan kesimpulan ketika
�
ℎ �
dibandingkan dengan �
1 − ; , − −1
Sehingga F statistiknya dapat dicari dengan rumus: F=
− −1
7. F statistic inilah yang dipakai untuk menguji kelinearan suatu regresi
ganda. Jika �
ℎ �
�
1 − ; , − −1
dengan taraf signifikansi yang dipilih, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear antara
variabel-variabel bebas dengan variabel terikat.
2.9 Hipertensi