Awal Mula Posbakum dan Perkembangannya
Agung, hingga akhirnya Yan Apul mendirikan Pos-Pos Bantuan Hukum di pengadilan. Maka lahirlah Posbakum, dengan nama yang dipakai hingga
kini. Adapun dana Posbakum saat itu, dibantu oleh Departemen
Kehakiman, sebagian lagi di dapat dari klien, dan dalam perkembangannya, Posbakum tersebut tidak hanya menangani perkara pidana saja, Posbakum
juga menyediakan layanan konsultasi dan penangan perkara perdata, dari penanganan perkara perdata tersebut ternyata, advokat yang bertugas di
Posbakum pengadilan negeri dapat menghidupi diri. Berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan bahwa ternyata Pos
Bantuan Hukum cuma-cuma tersebut tidak geratis yang dibanyangkan, sehubungan sejak lembaga peradilan di dalam administrasi keuangannya di
satu atapkan ke Mahkamah Agung. Posbakum
merupakan pranata
baru di
pengadilan agama.
Keberadaanya merupakan implementasi dari amanat pasal 60 C ayat 1 Undang-Undang No. 50 Tahun 2009, yang mewajibkan pembentukan
Posbakum pada setiap Peradilan Agama Mahkamah syar’Iyah untuk pencari
keadilan yang tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum.
5
Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
Republik Indonesia melakukan persiapan dan perencanaan untuk pendirian
5
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peran Peradilan Agama dalam Pengembangan Access to justice di Indonesia, T,tp:
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2012, h. 86.
Posbakum. Posbakum di peradilan agama mulai beroperasi pada tahun 2011.
Walaupun berdasarkan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 itu Posbakum harus ada di setiap peradilan agama, namun implementasinya
dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2011 Posbakum ada di 46 Peradilan Agama, Tahun 2012 Posbakum meningkat menjadi 69 di Peradilan Agama,
tahun 2013 Posbakum tidak beroperasi sebagai akibat dari adanya UU No. 16 Tahun 2011 dimana penyelenggaraan dan anggaran Posbakum dari
Mahkamah Agung kepada Menkum HAM belum berjalan, dan tahun 2014 Pobakum bertambah menjadi 74 Posbakum.
Pada tahun 2011, peradilan agama memperoleh anggaran untuk Posbakum sebesar Rp. 4.182,500.000 anggaran tersebut dialokasikan untuk
46 P eradilan Agama Mahkamah Syar’iyah seluru Indonesia sebagai proyek
percontohan pilot project Posbakum yang mulai aktif berjalan sejak Maret 2011. Target layanan Posbakum PA pada tahun 2011 sebanyak 11.553.
hingga akhir Desember 2011 terjadi peningkatan tajam menjadikan peningkatan sebesar 300 yaitu dengan jumlah 34.647 jasa layanan.
6
Penyelenggaraan Posbakum pada tahun 2011 di 46 peradilan agama yang dibiayai oleh DIPA dinilai berhasil. Pejabat Jendral pada pengadilan
agama melakukan kunjungan hampir ke semua pengadilan agama penyelenggara Posbakum dan mendapatkan apresiasi dari para pencari
6
Ibid., h. 86.
keadilan. Laporan secara nasional yang di himpun oleh Badilag menunjukan adanya kebutuhan yang besar dari masyarakat yang tidak mampu terhadap
Posbakum.
7
Adapun DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Angaran yang diserahkan kepengadilan adalah biaya untuk melaksanakan layanan hukum bagi
masyarakat tidak mampu dipengadilan yang dibebankan kapada negara melalui Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan setelah itu diserahkan
dana tersebut kepada Direktorat Jenderal Peradilan Agama. Purwosusilo merinci, pada tahun 2012, Posbakum di 69 peradilan
agama diberikan target 11.553 jasa layanan dengan anggaran Rp. 4,249 miliar. Hasilnya, ke 69 Posbakum berhasil memberikan 55. 860 jasa
layanan, dengan serapan anggaran mencapai Rp. 3, 272 miliar.
8
Di tahun 2013, penyelenggaraan dan anggaran bantuan hukum yang diselenggarakan oleh dan berada Mahkamah Agung dialihkan kepada
Kementrian Hukum dan Hak Azasi manusia sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 16 Tahun 2011.
7
Wahyu Widi ana, “Posbakum Oh Posbakum”, artikel ini diakses pada 1 Mei 2012
dari http:badilag.netindex.php?option=comview=artkelid=10832caid=170
itemid=101
8
Hermansyah, “Dirjen Badilag Kami Ingin Tahun ini Posbakum ada di 100 PA 63”, artikel ini di akses pada 06 maret 2013 dari
http:.badilag.netsepurat-ditjen- badilagseputar-ditjen-badilagdirjen-badilag-kami-ingin-tahun-ini-posbakum-ada-di-100-
pa-63 .
Rencana awalnya bantuan hukum oleh Kementerian harus sudah mulai berjalan pada tahun 2013, ternyata banyak hal teknis yang belum
selesai. Dan terakhir pada tahun 2014 Posbakum bertambah 5 menjadi 74
Posbakum.
9
Dan dari jumlah Posbakum pengadilan agama yang bertambah maka layanan yang telah dicapai secara Nasional sebanyak 82,145 layanan
dari data laporan tahun 2014 Mahkamah Agung Republik Indonesia.
10
Dengan jumlah anggaran sebesar 4, 3 Miliar dan target 43.152 jam layanan.
11