30 JUNI 2015 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2014 DIAUDIT SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2015 DAN 2014 TIDAK DIAUDIT
Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
10
1. UMUM Lanjutan
f. Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara
langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak dan entitas asosiasi selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup” dan entitas yang dicatat dengan metode biaya sebagai berikut:
Entitas Anak Jenis Usaha
Domisili dan
Tahun Operasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
30 Juni 2015 31 Desember 2014
PT Patra Supplies and Services PSS
Jasa Katering dan Jasa Pemeliharaan
Fasilitas Perkotaan Jakarta
1976 50
124.795.542.120 50
104.516.525.593 PT Bhumi Lestari
Makmur BLM Jasa real estat
Jakarta 2008
75 183.842.466.565
75 121.460.048.982
Entitas Asosiasi dimiliki melalui PSS
PT Papua Supplies and Services Papua
Jasa Katering Jakarta
30 2.855.556.480
30 2.872.398.360
PT Patra CRI PCRI Jasa Katering
Bali 50
530.215.282 50
530.215.282
Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi Catatan 1d. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK DAN INTERPRETASI STÁNDAR
AKUNTANSI KEUANGAN ISAK BARU DAN REVISI Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang diwajibkan efektif untuk periode akuntansi
yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. Penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait.
PSAK 1 revisi 2013, Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi
komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap
PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: 1 Tidak
akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan 2 akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
30 JUNI 2015 TIDAK DIAUDIT DAN 31 DESEMBER 2014 DIAUDIT SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2015 DAN 2014 TIDAK DIAUDIT
Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
11
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK BARU DAN REVISI Lanjutan
PSAK 24 revisi 2013, Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan
paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar asset
program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen
tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari deficit atau surplus program.
PSAK 4 revisi 2013, Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 revisi 2013, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 46, Pajak Penghasilan PSAK 48, Penurunan nilai Aset
PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuandan Pengukuran
PSAK 60, Instrumen Keuangan Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian ulang derivative melekat
Manajemen mengantisipasi bahwa standar-standar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap
jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup. 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan SAK Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia “SAK”, yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Revisi
2012 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012, yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Badan Pe
ngawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan “BAPEPAM-LK”.