Traumatik Neuroma Definisi Traumatik Neuroma

BAB 3 TRAUMATIK NEUROMA

3.1 Traumatik

Traumatik dapat didefinisikan sebagai cedera pada tubuh akibat paparan akut tubuh ke suatu bentuk energi atau akibat ketiadaan suatu bahan esensial misalnya oksigen dan panas. Walaupun jaringan memiliki elastisitas untuk menyerap energi, namun apabila kemampuan tersebut terlampaui maka akan terjadi cedera. 17

3.2 Neuroma

Setelah pemutusan saraf perifer, bagian proksimal saraf umunya membentuk tunas dalam upaya menjalin kembali hubungan dengan komponen distal yang terputus disebut neuroma yang terbentuk dari sel Schwann dan elemen saraf lainnya. 18

3.3 Definisi Traumatik Neuroma

Traumatik neuroma bukanlah neoplasma sebenarnya melainkan keadaan hiperplastik, respon reparatif dari cedera saraf, proliferasi reaksi jaringan saraf setelah kerusakan saraf perifer dan biasanya muncul sebagai nodul yang bisa teraba. Traumatik neuroma adalah lesi jinak yang jarang terjadi, terutama menjadi konsekuensi dari prosedur bedah. 5,6,17,18 Traumatik neuromat idak berkapsul, bukan massa neoplastik yang rusak dari akson, sel endoneurial, sel Schwann, dan proliferasi sel perinerural dalam matriks kolagen yang padat. Dalam beberapal esi, inflamasi sel dapat ditemukan dalam matriks neuroma. 17 Traumatik neuroma sering ditemui setelah cedera saraf perifer somatik, otonom dan saraf kranial. Istilah ‘traumatik neuroma’ dipakai untuk menggambarkan massa nodul dari pertumbuhan akson dan sel Scwhann yang berkembang di akhir tunggul saraf proksimal diikuti pemutusan secara parsial atau keseluruhan saraf. 19 Setelah pemutusan saraf perifer, bagian proksimal saraf umumnya membentuk tunas sebagai upaya menyambung kembali hubungan dengan komponen distal yang terputus. Saraf yang rusak dan terputus diperbaiki dari bagian distal oleh pertumbuhan akson melalui pembuluh dari proliferasi sel Schwann. Traumatik Universitas Sumatera Utara neuroma menunjukkan adanya kekeliruanpada pembaharuan saraf dimana diikuti oleh cedera saraf, tunas saraf dari lokasi cedera tetapi karena alasan anatomis dan fisiologis tidak dapat menghasilkan perbaikan saraf secara fungsional. Jika saraf terpotong, amputasi neuroma dapat berkembang pada tunggul ujung, jika saraf terluka sepanjang sisinya, baik secara berkelanjutan maupun neuroma lateral dapat terlihat. 18,20,21

3.4 Etiologi Traumatik Neuroma