neuroma menunjukkan adanya kekeliruanpada pembaharuan saraf dimana diikuti oleh cedera saraf, tunas saraf dari lokasi cedera tetapi karena alasan anatomis dan
fisiologis tidak dapat menghasilkan perbaikan saraf secara fungsional. Jika saraf terpotong, amputasi neuroma dapat berkembang pada tunggul ujung, jika saraf
terluka sepanjang sisinya, baik secara berkelanjutan maupun neuroma lateral dapat terlihat.
18,20,21
3.4 Etiologi Traumatik Neuroma
Seperti namanya, lesi ini disebabkan oleh trauma saraf perifer, muncul sebagai suatu pertumbuhan yang berlebihan bersifat bukan neoplasma dari akson dan
merupakan jaringan parut fibrous. Transeksi dari saraf sensorik dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut didaerah cedera, jaringan parut ini mengganggu
pertumbuhan akson reparatif. Dalam rongga mulut, cedera mungkin dalam bentuk trauma dari prosedur bedah seperti ekstraksi gigi, dari suntikan bius lokal, atau dari
kecelakaan.
22
Pada tahun 1965 Robinson dan Slavkin menunjukkan bahwa traumatik neuroma setelah cedera saraf kecil dalam rongga mulut tidak jarang menyebabkan
nyeri wajah. Gejala perkembangan traumatik neuroma melibatkan mekanisme perbaikan saraf bersama dan kontraksi bekas luka.
23,24
Dengan demikian, perkembangan traumatik neuroma dapat dibagi menjadi:
24
1. Saraf dan cedera jaringan yang berdekatan 2. Proliferasi bersama dari saraf dan luka, perbaikan sel dan tindakan molekul
sinyal 3. Luka dan kontraksi bekas luka
4. Reaksi pertahanan proliferasi dari serabut saraf yang menyebabkan konstriksi
5. Perkembangan antara keseimbangan antara regenerasi saraf profilerasi dan kerusakan kontraksi.
3.5 Patofisiologi Traumatik Neuroma
Bagian saraf proksimal berproliferasi dalam upaya untuk beregenerasi menjadi bagian distal, menjadi terlibat dan terjebak dalam bekas luka yang sedang
Universitas Sumatera Utara
berkembang, menghasilkan massa komposit jaringan fibrosa, sel Schwann dan akson.
22
Tekanan pada area yang dicurigai memprovokasi rasa sakit. Impuls yang berasal dari traumatik neuroma berlangsung secara spontan dan dihasilkan oleh
serabut mielin yang kecil yang biasanya mengirimkan informasi nosiseptif.
23,25
Secara spontan nyeri dari traumatik neuroma mungkin disebabkan oleh kontraksi jaringan parut. Kemungkinan lainnya didominasi dari penyaluran rasa sakit
serabut tipe C di neuroma dan berbagai mekanisme dalam sistem saraf pusat. Sumber lain dari nyeri mungkin terlepasnya serabut saraf neuroma yang sedang berkembang
dan perjalanan jarak yang cukup besar ke sekitar jaringan. Setiap pemutusan saraf sensorik cenderung menyebabkan pembentukan traumatik neuroma, gejala klinis
dapat bervariasi. Traumatik neuroma pada nyeri wajah ditandai dengan riwayat operasi dengan karakter menyengat, terbakar, atau parastesi. Gangguan sensori
berhubungan dengan ukuran batang saraf dan muncul sebagai parastesi atau anastesi. Rasa sakit mungkin ada,baik secara spontan atau pemicu.
23,24,25
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 NYERI SENDI TEMPOROMANDIBULAR YANG BERKAITAN DENGAN