33
III. PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES
Tidak dapat dipungkiri sampai saat ini penilaian pendidikan matematika lebih banyak mengandalkan tes. Selama ini teknik non tes kurang digunakan dibandingkan teknis
tes karena penilaian lebih mengutamakan teknik tes. Hal ini tentu tidaklah cukup. Objek penilaian pembelajaran matematika terlalu kompleks jika hanya mengandalkan
tes saja. Berbagai objek penilaian pembelajaran matematika memerlukan instrumen non tes untuk memperoleh informasinya. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru
matematika memahami dan mampu mengembangkan instrumen non tes agar dapat merancang dan melaksanakan penilaian dengan sebaik-baiknya.
Modul ini
akan membantu
Anda memahami
kembali langkah-langkah
mengembangkan instrumen non tes serta mempraktekkannya secara langsung pengembangan instrumen non tes untuk penilaian. Modul ini diharapkan dapat
membantu Anda meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan instrumen penilaian proses dan hasil belajar matematika.
Kompetensi yang diharapkan dalam mempelajari modul ini adalah : 1. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting
untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu 8.2.
2. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 8.3.
3. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 8.4.
4. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri 14.2
5. Belajar mandiri secara profesional 14.3
6. Memahami tujuan pembelajaran yang diampu 21.3
Pengembangan Instrumen Non Tes
34
Setelah mempelajari sub modul ini diharapkan Anda dapat: 1.
memahami langkah mengembangkan instrumen penilaian non tes 2.
mampu mengembangkan instrumen non tes.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sub modul ini akan memfasilitasi Anda melalui dua kegiatan belajar, yaitu:
1. Kegiatan belajar 1: Memahami langkah mengembangkan instrumen non tes
2. Kegiatan belajar 2: Mengembangkan instrumen non tes.
Untuk BapakIbu guru SD, silahkan Anda membaca ulang modul tahun 2010 yang berjudul “Instrumen penilaian hasil belajar non tes dalam pembelajaran matematika
di SD”. Modul ini diharapkan membantu Anda lebih memahami pengembangan instrumen non tes. Bagi BapakIbu guru SMP, silahkan pelajari modul ini dengan
seksama agar informasi yang disajikan dalam modul dapat dipahami dengan baik.
A. Kegiatan belajar 1: Memahami Langkah-langkah Mengembangkan
Instrumen Non Tes
Pak Toro, seorang guru matematika SMP kelas VII, sedang membuat nilai afektif untuk raport. Karena Pak Toro tidak melakukan penilaian aspek afektif
selama proses pembelajaran, maka Pak Toro menggunakan informasi pada lembar presensi siswa yang di sana ada catatan-catatan keaktifan belajar siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung, Pak Toro memberikan tanda “√” bagi siswa yang menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas di depan kelas.
Semakin banyak tanda “√” maka nilai afektif siswa semakin baik. Menurut Anda, tepatkah penggunaan lembar presensi digunakan sebagai
pedoman penentuan nilai afektif siswa seperti dilakukan Pak Toro di atas?