Biaya Pemasaran Kentang dari Gapoktan Bermitra yang

Setiap lembaga pemasaran baik dari gapoktan bermitra maupun tidak bermitra melakukan pembiayaan sendiri atas semua kegiatan pemasaran. Besar kecilnya pembiayaan tergantung kepada besar kecilnya volume kubis yang dipasarkan, namun mengenai cara pembayarannya tergantung kepada kesepakatan dari si pembeli dan si penjual. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa setiap lembaga pemasaran baik dari gapoktan bermitra ataupun gapoktan tidak bermitra tidak meakukan semua fungsi pemasaran, dan minimal setiap lembaga melakukan paling sedikit 5 fungsi pemasaran. Identifikasi masalah 2 terjawab VI.3 Biaya Pemasaran, Sebaran harga Price Spread dan Share Margin

V.3.1 Biaya Pemasaran Kentang dari Gapoktan Bermitra yang

Dikeluarkan oleh Setiap Lembaga Pemasaran Berikut ini tabel biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh petani kentang di daerah penelitian : Tabel 33. Biaya Produksi dan Keuntungan Petani Kentang Anggota Gapoktan Bermitra di Daerah Penelitian No Uraian Rp kg 1 Biaya Produksi 1.145 2 Harga Jual 4.560 3 Keuntungan 3.415 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 18 Dari tabel 33, diketahui bahwa total biaya produksi rata-rata petani kentang anggota gapoktan bermitra di daerah penelitian adalah Rp. 1.145kg. Biaya produksi rata-rata per kg diperoleh dari pembagian antara rata-rata total biaya produksi petani sampel dengan rata-rata total produksinya. Harga jual rata-rata Universitas Sumatera Utara petani kentang di daerah penelitian, yaitu sebesar Rp 4.560kg. Jadi, keuntungan rata-rata yang diperoleh petani kentang di daerah penelitian yaitu Rp 3.415kg. Tabel 34. Biaya Pemasaran dan Keuntungan Gapoktan Bermitra di daerah Penelitian No Uraian Rp kg 1 Harga Beli 4.200 2 Biaya Pemasaran 299 3 Harga Jual 6.600 4 Keuntungan 2.101 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 47, 48, dan 49 Dari tabel 34, harga beli kentang oleh gapoktan bermitra dari petani anggota gapoktan di daerah penelitian sebesar Rp. 4.200kg dengan total rata-rata biaya pemasaran sebesar Rp.299kg. Harga jual rata-rata gapoktan yang merupakan mitra dengan eksportir, yaitu Rp. 6.666kg. Jadi keuntungan yang diperoleh gapoktan bermitra di daerah penelitian sebesar Rp. 2.167kg. Tabel 35. Biaya Pemasaran dan Keuntungan Eksportir di Daerah Penelitian No Uraian Rp kg 1 Harga Beli 6.600 2 Biaya Pemasaran 1.714 3 Harga Jual XL = 13.200 kg Granola medium = 11.600 kg Mini = 9.600 kg Baby = 5.600 kg 4 Keuntungan 1.686 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 56 Dari tabel 35 di atas, diketahui harga beli kubis dari gapoktan yang bermitra yaitu Rp. 6.600kg dengan total biaya pemasaran yaitu Rp. 1.714kg. Harga jual eksportir kepada asosiasi pedagang di Singapura dibedakan berdasarkan ukuran. Untuk ukuran XL paling besar yang diminati konsumen luar negeri harga jualnya adalah Rp. 13.200kg. Untuk ukuran medium harga jualnya yaitu Rp. 11.600kg. Untuk ukuran mini harga jualnya yaitu Rp.9.600kg dan ukuran baby Universitas Sumatera Utara dijual dengan harga Rp. 5.600kg. Dengan harga jual tersebut maka keuntungan yang diperoleh dari penjualan 30.000 kg ke Singapura adalah Rp. 1.686kg

V.3.2 Sebaran harga Price Spread, Share Margin pada Setiap Rantai