Kabupaten Karo Defenisi dan Batasan Operasional

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL IIV.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Karo, khususnya di 4 Desa yaitu Desa Sukanalu di Kecamatan Barusjahe, Desa Bunuraya dan Desa Tiga Panah di Kecamatan Tiga Panah, Desa Dokan di Kecamatan Merek dan di Kecamatan Neman Teran.

IV.1.1 Kabupaten Karo

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Utara dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang secara administratif dibagi atas tujuh belas kecamatan. Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi pegununan Bukit Barisan berada pada ketinggian 280-1.420 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Karo luas 2.127,25 km 2 atau 2,97 dari luas Propinsi Sumatera Utara dengan 17 Kecamatan, 252 Desa dan 10 Kelurahan. Secara geografis daerah Kabupaten Karo terletak diantara 2°50’-3°19’ Lintang Utara dan 97°55’-98°38’ Bujur Timur. Suhu udara berkisar antara 15,8°C sampai dengan 23,9°C, dengan kelembaban udara rata-rata 87,38 dan curah hujan sebanyak 170 hari hujantahun dan rata-rata kecepatan angin berkisar antara 5,3- 14,7 mdetik. Universitas Sumatera Utara Batas wilayah Kabupaten Karo adalah : - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang. - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir. - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun. - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C - 19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2012 rata-rata setinggi 84,66 persen, tersebar antara 86,3 persen sampai dengan 90,3 persen. Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Menurut kemiringan lereng, daerah Kabupaten Karo sebagian besar mempunyai kemiringan diatas 40 yang memiliki luas 75.145 Ha atau sebesar 35,52 dari luas kabupaten. Sedangkan sebagian kecil daera ini mempunyai kemiringan lereng 0,2 , dengan luas areal 13.600 Ha atau sebesar 6,39 dari luas Kabupaten Karo. Dilihat dari sudut kemiringanlereng tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut: - Datar 2 = 23.900 Ha = 11,24 - Miring 15-40 = 41.169 Ha = 19,35 - Curam 40 = 72.737 Ha = 34,19 - Landai 2-15 = 74.919 Ha = 35,22 Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2012, penduduk di Kabupaten Karo berjumlah 358.823 jiwa dengan jumlah rumah tangga 98.301 kk. Jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari perempuan yaitu 178.073 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Karo adalah 180.750. Desa Sukanalu Letak Geografis dan Batasan Wilayah Desa Sukanalu berada di Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Luas daerah Desa Sukanalu sekitar 11,89 atau 15,22 km 2 dari total luas keseluruhan Kecamatan Barus Jahe yang terdiri dari 19 Desa. Desa Sukanalu merupakan desa terluas di Kecamatan barus Jahe dan merupakan desa terluas ke empat di kabupaten Karo. Jarak Desa Sukanalu dengan Kecamatan Barus Jahe adalah 6 km, sedangkan jarak desa dengan ibukota Kabupaten Karo berjarak sekitar 12 km dan jarak desa dengan ibukota provinsi berjarak sekitar 75 km. Wilayah Desa Sukanalu berada diketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu udara Desa Sukanalu hampir sama dengan suhu di Tanah Karo pada umumnya yakni 18 C sampai 24 C dengan kelembaban udara 85,68 , tersebar antara 83,7 sampai dengan 89,6 . Desa Sukanalu berbatasan dengan : Sebelah utara : Desa Sukajulu dan Desa Kubu Colia. Sebelah selatan : Desa Bulan Jahe dan Desa Sinaman. Sebelah barat : Desa Seberaya dan Kecamatan Tiga Panah. Sebelah timur : Desa Bulan Jahe dan Desa Bulan Julu. Universitas Sumatera Utara Keadaan Penduduk Jumlah kepala keluarga KK sebanyak 1.055 KK. Keadaan penduduk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo pada Desember 2012 dapat ditunjukkan pada tabel 8 berikut : Tabel 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Sukanalu 2012 No. Jenis Kelamin Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-Laki 1.674 44,33 2 Perempuan 2.102 55,67 Total 3.776 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Sukanalu sebanyak 3.776 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.674 jiwa 44,33 dan jumlah perempuan sebanyak 2.102 jiwa 55,67 . Penduduk Desa Sukanalu sebagian besar menganut agama kristen protestan dengan persentase 62 dari total penduduk, sebanyak 25 beragama katolik dan 3 beragama islam. Mayoritas penduduk Desa Sukanalu adalah suku karo sebanyak 83 dari total penduduk, suku jawa 12 , batak toba 4 , dan nias 1 . Mata pencaharian utama Desa Sukanalu adalah sebagai petani. Sebagian lainnya bermata pencaharian sebagai buruh tani, PNS, TNIPolri, dan wiraswasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 berikut : Tabel 9. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Desa Sukanalu 2012 No. Sub Sektor Jumlah jiwa Persentase 1 Petani 1.383 63,92 2 Buruh tani 649 30,02 3 PNS 55 2,56 4 TNIPolri 1 0,05 5 Wiraswasta 75 3,45 Total 2.163 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Universitas Sumatera Utara Penggunaan Tanah Sebagian besar tanah di Desa Sukanalu masih berupa hutan, perladangan dan perikanan air tawar, sehingga potensi untuk perluasan lahan pertanian masih sangat baik. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 10 berikut : Tabel 10. Keadaan Tata Guna Tanah Desa Sukanalu 2012 No. Penggunaan Luas Ha 1 Pemukiman umum Perkantoran Tempat peribadatan Sekolah lapangan 21,5 2 Pertanian sawah − Sawah perairan teknis irigasi − Sawah non irigasi 170 50 3 Perladangankebuntambakpeternakan Hutan rakyat Perikanan air tawar 1.280 Luas seluruhnya 1.552 Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Dari tabel di atas, seluas 1.280 Ha atau 82,47 tanah di Desa Sukanalu masih berupa hutan rakyat, perladangan dan perikanan air tawar. Sedangkan untuk fasilitas untuk masyarakat seperti pemukiman umum, perkantoran, tempat ibadah, pemakaman, sekolah lapangan, dan jalan luasnya 21,5 Ha atau 1,38 yang merupakan bagian terkecil dari penggunaan lahan di Desa Sukanalu. Sisa tanah yang lainnya digunakan untuk lahan sawah yaitu seluas 220 Ha. Sarana Pendukung Agribisnis Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan masyarakat Desa Sukanalu dalam memajukan desa tersebut. Dalam hal menghubungkan Desa Sukanalu dengan desa Universitas Sumatera Utara lainnya atau berbagai daerah di Desa Sukanalu, terdapat beberapa jalan dan semuanya dalam keadaan baik. Tabel 11. Prasarana Perhubungan Desa Sukanalu 2012 No. Jenis Jalan Kuantitas Panjang km 1 Aspal 5 2 Diperkeras 15 3 Tanah 45 4 Setapak Total 65 Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Dengan kondisi jalan yang sudah baik, sarana transportasi atau angkutan desa menjadi hal yang penting dalam terkait dengan mobilisasi masyarakat Desa Sukanalu. Berikut jenis sarana angkutan desa yang ada di Desa Sukanalu. Tabel 12. Sarana Angkutan Desa Sukanalu 2012 No. Jenis Angkutan Jumlah 1 Mobil Penumpang 21 2 Truk 12 3 Pickup 25 4 Sepeda Motor 120 Total 178 Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sarana angkutan di Desa Sukanalu cukup lengkap, khususnya dalam hal mengangkut memasarkan produk pertanian Desa Sukanalu. Untuk sarana dan prasarana Desa Sukanalu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Sarana dan Prasarana Desa Sukanalu No. Prasarana Jumlah Keadaan 1 TK 1 Baik 2 SD 2 Baik 3 SLTP 1 Baik 4 Gereja 4 Baik 5 Mesjid 1 Baik 6 Pemandian umum 3 Baik 7 Perpustakaan 1 Baik 8 Lapangan bola 2 Baik 9 Puskesmas 6 Baik 10 Balai desa 1 Baik 11 Sumur bor milik pemerintah 1 Baik Sumber : Kantor Kepala Desa Sukanalu 2012 Secara umum, prasarana yang ada di Desa Sukanalu cukup memadai. Untuk prasarana pendidikan, hanya SLTA yang belum ada di desa tersebut. Untuk air konsumsi penduduk, pemerintah telah menyediakan sebuah sumur bor sehingga penduduk tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Desa Bunuraya Letak Geografis dan Batasan Wilayah Desa Bunuraya berada di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Luas daerah Desa Bunuraya sekitar 6,96 atau 1.370 Ha dari total luas keseluruhan Kecamatan Tiga panah. Desa Bunuraya terdiri dari 5 dusun yang dikepalai oleh satu kepala dusun yang bertugas memberi pelayanan secara optimal dan mengkoordinasi masyarakat. Desa Bunuraya mempunyai jarak 5 km dengan Kecamatan Tiga Panah, sedangkan jarak desa dengan ibukota kabupaten Karo berjarak sekitar 2 km. Letak topografis tanahnya datar yang dikelilingi lembah tanah miring dan sungai lau dimbo dan sungai lau biang. Wilayah Desa Bunuraya berada diketinggian antara 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu udara Universitas Sumatera Utara Desa Bunuraya antara 17 C sampai 25 C dengan curah hujan rata-rata 1.000 mm- 1.400 mm tahun. Desa Bunuraya berbatasan dengan : Sebelah utara : Kecamatan kabanjahe. Sebelah selatan : Desa Salit Kubusimbelang. Sebelah barat : Desa Singa. Sebelah timur : Desa Mulawari. Keadaan Penduduk Jumlah kepala keluarga KK sebanyak 856 KK. Keadaan penduduk di Desa Bunuraya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 14. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Bunuraya 2012 No. Jenis Kelamin Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-Laki 1.392 48,92 2 Perempuan 1.454 51,08 Total 2.846 100 Sumber : Kantor kepala Desa Bunuraya 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Bunuraya sebanyak 2.846 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.392 jiwa 48,92 dan jumlah perempuan sebanyak 1.454 jiwa 51,08 . Penduduk Desa Bunuraya sebagian besar menganut agama Kristen Protestan dengan persentase 69 dari total penduduk, sebanyak 20 beragama Katolik, 10 beragama Islam dan agama lainnya 1 . Penduduk Desa Bunuraya terdiri dari berbagai suku yaitu suku karo, suku batak toba, suku jawa dan simalungun. Universitas Sumatera Utara Penggunaan Tanah Penggunaan tanah tergantung kepada hak milik individu atas tanah milik mereka dan tidak harus tunduk terhadap aturan-atauran adat mengenai penggunaan tanah. Luas Desa Bunuraya adalah 1.370 Ha, yang telah dipergunakan penduduk untuk pemukiman, bangunan, lahan pertanian dan lahan olah raga. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 15 berikut : Tabel 15. Keadaan Tata Guna Tanah Desa Bunuraya 2012 No. Penggunaan Luas Ha 1 Ladang tegalan 1.335 2 Hutan rakyat 18 3 Pemukiman 12 4 Perkuburan 2 5 Tempat peribadatan 1 6 Sekolah 1 7 Lapangan 1 Luas seluruhnya 1.370 Sumber : Kantor Kepala Desa Bunuraya 2012 Dari tabel di atas, seluas 1.335 Ha atau 97,45 tanah di Desa Bunuraya digunakan sebagai ladang pertanian. Sebagian besar tanah ladang ditanami dengan tanaman jeruk, cabai dan sayur-sayuran. Tanah yang digunakan untuk pemukiman seluas 12 Ha atau 0,87 dari luas Desa Bunuraya. Sebagai prasarana pendidikan terdapat 2 unit Sekolah Dasar Negeri. Sarana Pendukung Agribisnis Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan masyarakat Desa Bunuraya dalam memajukan desa tersebut. Dalam hal menghubungkan Desa Bunuraya dengan desa lainnya atau berbagai daerah di Desa Bunuraya, terdapat beberapa jalan dan semuanya dalam keadaan baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Prasarana Perhubungan Desa Bunuraya 2012 No. Jenis Jalan Kuantitas panjang km 1 Aspal 1 2 Diperkeras 5 3 Tanah 10 Total 16 Sumber : Kantor Kepala Desa Bunuraya 2012 Dengan kondisi jalan yang sudah baik, sarana transportasi atau angkutan desa menjadi hal yang penting dalam terkait dengan mobilisasi masyarakat Desa Bunuraya. Tetapi ketidaktersediaan data yang cukup mengenai data sarana angkutan yang ada di Desa Bunuraya menunjukkan bahwa sarana angkutan yang berada di desa tersebut kurang memadai. Untuk sarana dan prasarana Desa Sukanalu dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 17. Sarana dan Prasarana Desa Bunuraya 2012 No. Prasarana Jumlah 1 SD 2 2 Pustu 1 3 Polindes 1 4 Posyandu 1 5 Gereja 7 6 Mesjid 1 7 Jambur 1 Sumber : BPS Kecamatan Tiga Panah 2012 Secara umum, prasarana yang ada di Desa Bunuraya masih kurang memadai. Dapat dilihat, untuk prasarana pendidikan, Desa Bunuraya hanya memiliki 2 Sekolah Dasar. Di bidang kesehatan, Desa Bunuraya sudah didukung dengan 1 pustu, 1 polindes, 1 posyandu. Di tengah Desa sendiri terdapat 1 jambur yang digunakan sehari-hari sebagai tempat berkumpulnya petani yang ingin menjual hasil taninya. Selain itu, jambur ini juga digunakan sebagai tampat melaksanakan acara-acara adat karo. Universitas Sumatera Utara Desa Dokan Letak Geografis dan Batasan Wilayah Desa Dokan memiliki luas 8 km 2 atau 6,4 dari total luas Kecamatan Merek. Desa Dokan berada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Letak Desa Dokan berjarak 8 km dengan kantor Kecamatan Merek. Wilayah Desa Dokan berada diketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu udara Desa Dokan pada umumnya bersuhu antara 18 C sampai 24 C dengan kelembaban udara 85,68 , tersebar antara 83,7 sampai dengan 89,6. Desa Dokan berbatasan dengan : Sebelah utara : Desa Tambunan. Sebelah selatan : Desa Naga Besar Kabupaten Simalungun. Sebelah barat : Desa Regaji. Sebelah timur : Desa Seribu Jandi. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Desa Dokan pada tahun 2012 berjumlah 1.327 jiwa dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 362 KK. Keadaan penduduk di Desa Dokan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 18. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Dokan 2012 No. Jenis Kelamin Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-Laki 654 49,28 2 Perempuan 673 50,72 Total 1.327 100 Sumber : Kantor kepala Desa Dokan 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki sebanyak 654 jiwa 49,28 dan jumlah perempuan sebanyak 673 jiwa 50,72 . Penduduk Universitas Sumatera Utara Desa Dokan sebagian besar menganut agama kristen protestan dengan persentase 85,74 dari total penduduk atau 1.138 jiwa, sebanyak 13,13 beragama katolik atau 174 jiwa dan 1,13 beragama islam atau sebanyak 15 jiwa. Penggunaan Tanah Sebagian besar tanah di desa Dokan berupa perladangan. Sisanya merupakan pemukiman penduduk dan hutan rakyat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 19 berikut : Tabel 19. Keadaan Tata Guna Tanah Desa Dokan 2012 No. Penggunaan Luas Ha 1 Pemukiman umum 21 2 Perladangan 87 3 Hutan rakyat 17 Luas seluruhnya 125 Sumber : Kantor Kepala Desa Dokan 2012 Dari tabel di atas, seluas 87 Ha Desa Dokan merupakan perladangan. Sedangkan 21 Ha dari Desa Dokan merupakan pemukiman penduduk. Sarana Pendukung Agribisnis Sarana dan prasarana yang ada di Desa Dokan cukup memadai. Desa Dokan sebagai salah satu penghasil terbesar kubis dan jeruk tersebut membuat sarana transportasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Untuk sarana dan prasarana Desa Dokan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 20. Sarana dan Prasarana Desa Dokan 2012 No. Prasarana Kuantitas buah Keadaan 1 Jalan utama jalan ladang 18 Baik 2 Sumber air 2 Baik 3 Rumah ibadah 3 Baik 4 Sungai 1 Baik 5 Sekolah 1 Baik 6 Pemakaman umum 1 Baik 7 Kantor 3 Baik 8 Polindes 1 Baik 9 Gudang pertanian 2 Baik 10 Koperasi Unit Desa KUD 2 Baik Sumber : Kantor Kepala Desa Dokan 2012 Untuk saran angkutan, Desa Dokan memiliki beberapa jenis angkutan yang digunakan penduduk dalam memasarkan hasil pertaniannya. Sarana angkutan ini dapat ditunjukkan pada tabel 21 di bawah ini : Tabel 21. Sarana angkutan Desa Dokan 2012 No. Jenis Angkutan Jumlah 1 Bus 18 2 Truk 12 3 Pickup 20 4 Sepeda Motor 120 Total 170 Sumber : Kantor Kepala Desa Dokan 2012 Desa Tiga Panah Letak Geografis dan Batasan Wilayah Desa Tiga Panah berada di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Luas daerah Desa Tiga Panah sekitar 3 km 2 atau 1,61 dari total luas keseluruhan Kecamatan Tiga Panah yang terdiri dari 26 Desa. Jarak Desa Tiga Panah dengan Kecamatan Tiga Panah adalah 500 m, sedangkan jarak desa dengan ibukota kabupaten Karo berjarak sekitar 7 km. Bila dilihat dari segi Universitas Sumatera Utara topografinya, wilayah tanah Desa Tiga Panah datar, terdapat juga lembah-lembah. Wilayah Desa Tiga Panah berada diketinggian 1.192 m di atas permukaan laut. Suhu udara Desa Tiga Panah hampir sama dengan suhu di Tanah karo pada umumnya yakni 17 C sampai 24 C dengan curah hujan rata-rata 1.000 mm-1.400 mm tahun. Desa Tiga Panah berbatasan dengan : Sebelah utara : Desa Kutabale. Sebelah selatan : Desa Suka. Sebelah barat : Desa Mulawari. Sebelah timur : Desa Suka Dame. Keadaan Penduduk Jumlah kepala keluarga KK Desa Tiga Panah pada tahun 2012 sebanyak 769 KK. Keadaan penduduk di Desa Tiga Panah, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 22. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Tiga Panah 2012 No. Jenis Kelamin Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-Laki 1.215 41,68 2 Perempuan 1.700 58,32 Total 2.915 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Tiga Panah 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Tiga Panah sebanyak 2.915 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.215 jiwa 41,68 dan jumlah perempuan sebanyak 1.700 jiwa 58,32 . Penduduk Desa Tiga Panah hanya menganut dua agama yaitu islam dan kristen protestan. Sebanyak 2.332 Universitas Sumatera Utara penduduk menganut agama kristen protestan sedangkan yang menganut agama islam sebanyak 583 jiwa. Mata pencaharian utama Desa Tiga Panah adalah sebagai petani dengan jumlah 1.524 jiwa. Sebagian lainnya bermata pencaharian sebagai buruh tani, PNS, TNIPolri, dan wiraswasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 23 berikut : Tabel 23. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Desa Tiga Panah 2012 No. Sub Sektor Jumlah jiwa Persentase 1 Petani 1.524 52,28 2 Pegawai 381 13,07 3 Pekerja buruh 635 21,78 4 Usaha dagang 375 12,87 Total 2.915 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Tiga Panah 2012 Sarana Pendukung Agribisnis Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan masyarakat Desa Tiga Panah dalam memajukan Desa tersebut. Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Tiga Panah adalah sebagai petani. Untuk itu, jalan dan pasar merupakan prasarana yang penting dalam memasarkan hasil pertaniannya. Terdapat beberapa sarana dan prasarana yang dimiliki Desa Tiga Panah yang ditunjukkan pada tabel 24 di bawah ini : Tabel 24. Prasarana Perhubungan Desa Tiga Panah 2012 No. Sarana dan Prasarana Kuantitas buah 1 Jalan utama jalan ladang 8 2 Rumah ibadah 8 3 Pasar 1 4 Gedung sekolah 3 5 Kantor 8 6 Pemakaman 2 7 Polindes 1 8 Puskesmas 1 Sumber : Kantor Kepala Desa Tiga Panah 2012 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, Desa Tiga panah sudah memiliki satu buah pasar yaitu pasar Tiga Panah. Kuantitas jalan juga sudah baik dengan jumlah 8 buah. Sebanyak 60 persen jalan sudah berupa jalan aspal. Letak puskesmas, kantor kepala desa, polindes dan kantor kecamatan Tiga panah yang berada di sekitar pasar, memudahkan masyarakat desa dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, pengurusan catatan sipil dan lain-lain. Kecamatan Naman Teran Letak Geografis dan Batasan Wilayah Kecamatan Naman Teran merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Karo. Kecamatan Naman Teran memiliki luas wilayah 87,82 km 2 dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa km 2 . Kecamatan Naman Teran memiliki 14 Desa dan 33 dusun yang tersebar di seluruh wilayahnya. Kecamatan yang berada di sekitar gunung Sinabung ini memiliki jarak ke ibukota kabupaten kurang lebih 20 km dan jarak dari Kecamatan Naman Teran ke ibukota provinsi kurang lebih 97 km. Letak wilayah Kecamatan Naman Teran berada di ketinggian 700-1.420 m di atas permukaan laut dengan temperatur antara 16 C-17 C. Kecamatan Naman Teran berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. Sebelah Selatan : Kecamatan Payung dan Simpang Empat. Sebelah Barat : Kecamatan Tiganderket. Sebelah Timur : Kecamatan Merdeka. Universitas Sumatera Utara Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Kecamatan Naman Teran pada tahun 2012 tercatat berjumlah 12.916 jiwa dengan jumlah rumah tangga 3.432 KK. Untuk data lengkapnya mengenai komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 25 di bawah ini : Tabel 25. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kecamatan Naman Teran 2012 No. DesaKelurahan Penduduk orang Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Kuta Gugung 657 624 1281 2. Sigarang-garang 729 774 1503 3. Bekerah 164 149 313 4. Simacem 213 206 419 5. Sukanalu 481 485 966 6. Kuta Tonggal 162 162 324 7. Sukandebi 452 438 890 8. Naman 757 756 1 513 9. Sukatepu 312 287 599 10. Ndeskati 375 351 726 11. Kuta Mbelin 517 460 977 12. Gung Pinto 245 265 510 13. Kebayaken 214 199 413 14. Kuta Rayat 1.306 1.176 2.482 Jumlah 6.584 6.332 12.916 Sumber : Kantor Camat Kecamatan Naman Teran 2012 Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih besar dari jumlah perempuan. Jenis kelamin laki-laki di Kecamatan Naman Teran berjumlah 6.584 jiwa dan jumlah perempuannya adalah 6.332 jiwa. Sebagian besar dari jumlah penduduk Naman Teran bermatapencaharian sebagai petani, umumnya petani hortikultura. Komposisi mata pencaharian penduduk Kecamatan Naman Teran ini dapat ditunjukkan pada tabel 26 di bawah : Universitas Sumatera Utara Tabel 26. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Naman Teran 2012 No. Mata Pencaharian Persentase 1 Sektor pertanian 95,91 2 Industri rumah tangga 0,13 3 PNS ABRI 1,47 4 Lainnya 2,49 Sumber : Kantor Camat Kecamatan Naman Teran 2012 Sarana Dan Prasarana Pendukung Agribisnis Untuk sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Naman Teran dapat dilihat pada tabel 27 di bawah : Tabel 27. Sarana dan Prasarana Kecamatan Naman Teran 2012 No. Sarana dan Prasarana Kuantitas unit 1 Fasilitas kesehatan - Puskesmas - Pustu - BPU - Polindes - Posyandu 1 10 2 8 20 2 Tempat ibadah 43 3 Sarana transportasi - Mobil penumpang - Truk - Pick up - Sepeda motor 28 19 125 1.026 4 Sekolah - SD - SMP - SMA 11 2 - Sumber : Kantor Camat Kecamatan Naman Teran 2012 Dari tabel di atas, sarana kesehatan sudak cukup memadai. Kecamatan Naman Teran telah tesedia puskesmas, polindes, pustu, BKA, posyandu yang tersebar di berbagai desa. Untuk sektor pendidikan, di Kecamatan Naman Teran belum memiliki gedung sekolah SMA. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi penduduk tamatan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan SMA. Sedangkan Universitas Sumatera Utara untuk sarana transportasi sudah memadai dengan jumlah seluruh jenis angkutan yaitu 1.198 unit. IIV.2 Karakteristik Petani Sampel Petani Adapun karakteristik petani yang diteliti dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, dan luas lahan. Tabel 28. Karakteristik Petani Sampel Kubis dan Kentang di Daerah Penelitian No Uraian Rentang Rataan 1 Petani Kubis Gapoktan Bermitra Umur tahun 28 - 65 43 Lama pendidikan tahun 0 - 17 11 Pengalaman bertani tahun 6 - 30 18 Jumlah tanggungan jiwa 1 - 4 3 Luas lahan m 2 1.250 - 11.000 5.283 2 Petani Kentang Gapoktan Bermitra Umur tahun 32 - 54 42 Lama pendidikan tahun 6 - 15 12 Pengalaman bertani tahun 8 - 32 16 Jumlah tanggungan jiwa 2 - 5 3 Luas lahan m 2 2.500 - 10.000 6.000 3 Petani Kubis Gapoktan Tidak Bermitra Umur tahun 27 - 52 38 Lama pendidikan tahun 6 - 12 11 Pengalaman bertani tahun 3 - 24 12 Jumlah tanggungan jiwa 2 - 6 3 Luas lahan m 2 2.000 - 10.000 4.967 4 Petani Kentang Gapoktan Tidak Bermitra Umur tahun 26 - 68 42 Lama pendidikan tahun 6 - 12 10 Pengalaman bertani tahun 2 - 50 16 Jumlah tanggungan jiwa 0 - 5 3 Luas lahan m 2 4.000 - 20.000 8.200 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 1, 10, 19, dan 28 Dari tabel 28, dapat dijelaskan bahwa rata-rata umur petani masih tergolong usia produktif. Ini dapat dilihat dari petani kubis anggota gapoktan yang bermitra Universitas Sumatera Utara dengan eksportir memiliki umur rata-rata 43 tahun, petani kentang anggota gapoktan yang bermitra dengan eksportir memiliki umur rata-rata 42 tahun, petani kubis dari gapoktan yang tidak bermitra dengan eksportir memiliki umur rata-rata 38 tahun dan petani kentang dari gapoktan yang tidak bermitra dengan eksportir memiliki umur rata-rata 42 tahun. Dari rata-rata umur ini dapat dikatakan bahwa petani masih potensial dalam mengembangkan usahatani kubis dan kentang di daerah penelitian. Lama pendidikan dari petani-petani sampel di atas tersebar rata- rata antara 10 - 12 tahun. Ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani tergolong baik. Rata-rata pengalaman bertani petani sampel cukup lama dalam berusahatani kubis dan kentang yaitu 12 - 18 tahun. Gapoktan Pedagang pengumpul adalah mereka yang membeli dan mengumpulkan komoditi dari produsen dan menjualnya ke pedagang perantara berikutnya. Peranan pedagang pengumpul untuk sampel petani kubis dan kentang yang bermitra dengan eksportir dilakukan oleh gapoktan yang ada di masing-masing Desa yaitu, - sampel petani Desa Sukanalu oleh Gapoktan Sada Perarih, - sampel petani Desa Bunuraya oleh Gapoktan Lau Dimbo Simalem, - sampel petani Desa Dokan oleh Gapoktan Tani Maju, dan - sampel petani Desa Tiga Panah oleh Gapoktan Maju Bersama. Gapoktan Sada Perarih terbentuk pada tahun 2010 dengan jumlah anggota sebanyak 720 petani dari 24 kelompok tani. Gapoktan Lau Dimbo Simalem terbentuk tahun 2011 dengan jumlah anggota sebanyak 200 petani dari 8 kelompok tani. Gapoktan Tani Maju terbentuk pada tahun 2005 dengan jumlah Universitas Sumatera Utara anggota 250 petani dari 10 kelompok tani dan Gapoktan Maju Bersama terbentuk pada tahun 2009 dengan jumlah anggota paling sedikit yaitu 100 petani dengan kelompok tani berjumlah 4 kelompok. Untuk lebih lengkapnya dapat ditunjukkan pada lampiran 41. Gudang penyimpanan packing house untuk Gapoktan Tani Maju, Lau Dimbo Simalem dan Sada Perarih masih disewa dari pihak lain sedangkan Gapoktan Maju Bersama sudah memiliki gudang pengolahan dan penyimpanan produksi. Secara umum, kegiatan atau perlakuan yang di packing house adalah pembersihan, sortasi, penyimpanan dan pengemasan. Harga yang berlaku untuk komoditi kubis dan kentang antara gapoktan dengan eksportir diatur dalam harga kontrak. Hal ini disepakati dalam kontrak jangka pendek yang diatur dalam sebuah MoU Memorandum of Understanding sehingga dalam pelaksanaannya tidak mengikuti harga pasar yang fluktuatif. Tetapi dalam kenyataannya sering terdapat pelanggaran baik oleh petani maupun oleh eksportir. Bila harga pasar lokal lebih tinggi terhadap harga kontrak untuk komoditi kubis atau kentang maka petani banyak menjual produsinya ke pasar lokal yang membuat gapoktan kesulitan dalam memenuhi kuota produksi yang disepakati. Dari pihak eksportir juga melakukan pelanggaran seperti keterlambatan dalam pembayaran produk yang dijual. Pembayaran baru akan dilakukan pada 3 minggu sampai 1 bulan setelah barang sampai di luar negeri. Hal ini dapat membuat kegiatan usahatani menjadi lesu karena modal yang kurang. Universitas Sumatera Utara Keempat gapoktan tersebut setiap minggunya menjual kubis kepada eksportir sebanyak 42.000 Kg dengan rata-rata 10.500 Kg per gapoktan. Untuk komoditi kentang sebanyak 14.200 kg per minggunya dengan rata-rata 4.700 kg per gapoktan. Kentang yang diminta oleh eksportir merupakan kentang yang sudah dicuci. Bila dalam satu waktu gapoktan tersebut tidak dapat memenuhi kuota kubis dan kentang yang diminta maka gapoktan-gapoktan tersebut dapat mengiisinya dengan sayuran lain seperti labu, wortel, sawi putih dan lain-lain. Kriteria kubis yang diminta oleh eksportir yaitu kubis jenis grand 11 dengan berat 1,5-2 kg per buah. Untuk komoditi kentang yang diminati eksportir adalah jenis granola dengan standard yang layak untuk dikemas, paling kecil yaitu sebesar telur ayam negeri, tidak memiliki bercak hijau, tidak berbintil hitam dan kulit buah yang cerah. Pedagang Pengumpul Untuk petani anggota gapoktan yang tidak bermitra dengan eksportir, menjual produksinya kepada pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul berperan dalam pengolahan pascapanen komoditi kubis dan kentang. Dalam hal ini tidak ada kesepakatan harga dan kuota yang harus dipenuhi dan harga pun mengikuti dari harga pasar yang berlaku saat itu. Karakteristik pedagang pengumpul yang dibahas dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, dan lama berdagang. Tabel 29. Karakteristik Pedagang Pengumpul Kubis di Daerah Penelitian No Uraian Satuan Rentang Rataan 1 Umur Tahun 37 - 57 47 2 Lama pendidikan Tahun 6 - 12 10 3 Lama berdagang Tahun 3 - 23 17 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 42 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 29 di atas, dapat dilihat bahwa rata – rata umur pedagang pengumpul adalah 47 tahun yang tergolong dalam umur produktif dengan rata – rata tingkat pendidikan yang cukup baik yaitu 10 tahun, dan lama berdagang mencapai 17 tahun. Tabel 30. Karakteristik Pedagang Pengumpul Kentang di Daerah Penelitian No Uraian Satuan Rentang Rataan 1 Umur Tahun 37 - 57 48 2 Lama pendidikan Tahun 6 - 15 10 3 Lama berdagang Tahun 2,5 - 23 12 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 42 Berdasarkan tabel 30 di atas, dapat dilihat bahwa rata – rata umur pedagang pengumpul adalah 48 tahun yang tergolong dalam umur produktif dengan rata – rata tingkat pendidikan yang cukup baik yaitu 10 tahun, dan lama berdagang mencapai 12 tahun. Eksportir PT. Alamanda Sejati Utama adalah eksportir yang menjalin kerjasama dengan Gapoktan Sada perarih, Gapoktan Lau Dimbo Simalem, Gapoktan Tani Maju dan Gapoktan Maju Bersama. PT. Alamanda Sejati Utama merupakan salah satu eksportir buah dan sayuran terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 2002 yang berlokasi di Jalan Raya Banjaran Km. 20,5 No. 486 Kabupaten Bandung. Perusahaan ini telah berhasil mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari para pelanggannya. PT. Alamanda Sejati Utama memiliki visi dan misi perusahaan guna meningkatkan kinerja usaha dalam melakukan ekspor ke luar negeri. Visi dari perusahaan tersebut adalah untuk menjadi eksportir terkemuka dalam mengekspor sayuran, buah-buahan dan bunga yang menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. misi dari perusahaan tersebut adalah Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan petani untuk memajukan ekspor hortikultura Indonesia terhadap negara-negara di seluruh dunia. PT. Alamanda Sejati Utama juga bekerjasama dengan gabungan kelompok tani Gapoktan untuk menjaga stabilisasi pasokan sehingga dapat melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Pada tahun 2011, produk hortikultura yang di ekspor meningkat lebih besar, sehingga diperluas kembali cabang perusahaan di Sumatera Utara tepatnya di lokasi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini melakukan ekspor ke negara-negara asing, seperti Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam, Saudi Arabia dan Malaysia. Perusahaan ini mengekspor produknya dengan armada laut. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

VI.1 Saluran Pemasaran