METODOLOGI PENELITIAN Dr. Yenny Absah, M.Si 4. Drs. Syahyunan, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation, berlokasi di Jl. Medan Belawan Km 14,3 Medan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Agustus 2009. III.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey dengan pengertian bahwa penelitian dilakukan dengan tidak melakukan perubahan tidak ada perlakuan khusus terhadap variabel yang diteliti. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, yaitu mempelajari permasalahan, tata cara yang berlaku serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung dalam perusahaan. Selanjutnya melihat pengaruh dari suatu fenomena yang terjadi di perusahaan dan kemudian melakukan pengukuran yang cermat tentang fenomena tersebut. Sifat penelitian adalah eksplanatori yang berarti melakukan penjelasan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang telah mengikuti 3 jenis program pelatihan di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation dari Tahun 2008 sampai dengan 2009 yang berada di 5 lima departemen. Dari data diperoleh jumlah populasi sebanyak 98 orang. Tiga pelatihan yang dimaksud adalah: 1. Pelatihan Emosional dan Spiritual Quotient ESQ 2. Pelatihan Komunikasi 3. Pelatihan Achievement Lima departemen yang ada di PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation meliputi: Motivation 1. Technical Operation Logistic 2. Finance 3. Human Ressource 4. Business Service 5. Sales Marketing III.3.2. Sampel Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Restricted Sample, sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokan lebih dahulu. Mula-mula pupulasi dibagi atas kelompok atau sub sampel. Sampel ditarik dari masing-masing kelompok tersebut, ataupun ditarik dari beberapa buah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA subpopulasi merupakan sampel di mana seluruh unit dalam kelompok-kelompok tersebut dijadikan anggota sampel, ataupun tidak seluruh anggota dari subpopulasi menjadi anggota sampel, tetapi hanya sebagian saja dari anggota subpopulasi tersebut yang dipilih menjadi anggota sampel Nazir, 1988:332. Selanjutnya, agar hasil penelitian dapat menggambarkan populasi yang representatif, maka dilakukan pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan metode random sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Umar, 2007. n = 1 + Ne N _ 2 di mana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase presisi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Dengan menggunakan tingkat kesalahan e sebesar 5 maka jumlah sampel yang diambil: n = 98 1 + 980,05 2 = 78, 7 ≈ 79 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Daftar pertanyaan questionnaire yang diberikan kepada karyawan PT Coca- Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation yang menjadi sampel. b. Wawancara interview kepada pihak PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation yang diwakili oleh Manager SDM sebagai unit yang berhak dan berwenang memberikan data yang berhubungan dengan penelitian. c. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari beberapa dokumen yang relevan dan mendukung penelitian. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara interview dan daftar pertanyaan questionaire. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen yang relevan dan mendukung penelitian. III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Variabel independen atau variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel dependen atau variabel terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Petama Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: a. Variabel terikat dependent variable Y Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan b. Variabel bebas independent variable X Terdapat 2 Dua variabel bebas yang digunakan dan diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah: 1 Pelatihan X 1 2 Kecerdasan Emosional X 2 III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Petama Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan X 1 2. Kecerdasan Emosional X adalah suatu upaya yang dilakukan organisasi dalam memberikan keahlian bagi individu yang akan melaksanakan pekerjaan guna pencapaian tujuan oraganisasi 2 3. Kinerja Y adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan adalah kemampuan secara terus menerus untuk memotivasi diri sendiri dalam keadan frustasi; mengendalikan gerakan hati dalam suasana kegembiraan; pengendalian suasana hati yang dikarenakan kelebihan beban berfikir; berempathi dan selau optimis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Tabel III.2. Definisi Variabel dan Indikator Hipotesis Pertama Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Pelatihan Upaya memberikan pengetahuan dan keahlian bagi individu yang akan melaksanakan pekerjaan 1. Perubahanperbaikan pada individu 2. Perubahanperbaikan pada organisasiperusahaan Skala Likert Kecerdasan Emosional Kemampuan mengendalikan diri dan suasana hati dan selau optimis 1. Mengetahui dan menangani perasaan sendiri dengan baik. 2. Mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif Skala Likert Kinerja Y Keberhasilan seseorang melaksanakan tugas yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu 4. Kerjasama Skala Likert III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: a. Variabel terikat dependent variable Y 1 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pelatihan b. Variabel bebas independent variable I Terdapat 4 empat variabel bebas yang digunakan dan diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah: 1. Penilaian Kebutuhan I 1 2. Rancangan I 2 3. Penyampaian I 3 4. Evaluasi I 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua 1. Penilaian Kebutuhan Pelatihan I 1 2. Rancangan I merupakan analisis yang dilakukan terhadap organisasi, analisis pekerjaan, dan analisis individu. 2 3. Penyampaian I merupakan suatu tahapan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang telah dinilai. 3 4. Evaluasi I merupakan tahapan pelaksanaan pelatihan. 4 5. Pelatihan Y merupakan tahapan terakhir dalam proses pelatihan untuk menilai terhadap keberhasilan peserta program yang meliputi reaksi, penguasaan, sikap dan hasil. 1 kemampuan mempraktikan pembelajaran dan mengiplementasikannya sehingga membuahkan perubahan atau perbaikan bagi individu maupun organisasi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel III.3. Definisi Variabel dan Indikator Hipotesis Kedua Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Penilaian Kebutuhan I 1 Analisis yang dilakukan terhadap organisasi, pekerjaan, dan individu 1. Menganalisis kebutuhan pelatihan 2. Mengidentifikasi tujuan dan kriteria pelatihan Skala Likert Rancangan I 2 Memenuhi kebutuhan pelatihan yang telah dinilai 1. Menguji peserta pelatihan sebelumya 2. Memilih metode pelatihan 3. Merencanakan pelatihan Skala Likert Penyampaian I 3 Merupakan tahapan pelaksanaan pelatihan 1. Menjadwalkan pelatihan 2. Melaksanakan pelatihan 3. Memantau pelatihan Skala Likert Evaluasi I 4 Proses untuk menilai terhadap keberhasilan peserta program 1. Mengukur hasil-hasil pelatihan 2. Membandingkan hasil pada tujuankriteria Skala Likert Pelatihan Y 1 Kemampuan mempraktekan pembelajaran 1. Perubahanperbaikan pada individu 2. Perubahanperbaikan pada organisasiperusahaan Skala Likert III.6.5. Identifikasi Variabel Hipotesis Ketiga Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: a. Variabel terikat dependent variable Y 2 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tingkat Kecerdasan Emosional b. Variabel bebas independent variable J Terdapat 4 empat variabel bebas yang digunakan dan diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah: a Kesadaran Diri J 1 b Manajemen Diri J 2 c Kesadaran Sosial J 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d Manajemen Hubungan J 4 III.6.6. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga 1. Kesadaran Diri J 1 2. Manajemen Diri J adalah kemampuan untuk memahami perasaan yang sedang ada. 2 3. Kesadaran Sosial J kemampuan untuk mengatur tekanan atau stres yang sedang dihadapi, dan pengendalian terhadap impulsif dari emosional. 3 4. Manajemen Hubungan J kemampuan untuk membaca isyarat nonverbal terhadap emosi negatif terutama sekali marah dan ketakutan, dan untuk menilai kejujuran orang lain. 4 5. Tingkat Kecerdasan Emosional Y adalah kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang lain 2 Tabel III.4. Definisi Variabel dan Indikator Hipotesis Ketiga adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, berempati dan kemampuan bersosialisasi di tempat kerja. Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Kesadaran Diri J 1 Kemampuan untuk memahami perasaan yang sedang ada 1. Pemahaman emosi diri 2. Kemampuan penilaian diri sendiri 3. Percaya diri Skala Likert Manajemen Diri J 2 Kemampuan untuk mengatur tekanan atau stres yang sedang dihadapi, 1. Pengendalian diri 2. Transparansi 3. Kemampuan beradaptasi 4. Prestasi 5. Inisiatif 6. Optimis Skala Likert Kesadaran Sosial J 3 Kemampuan untuk membaca isyarat 1. Empati 2. Kesadaran organisasi Skala Likert UNIVERSITAS SUMATERA UTARA nonverbal terhadap emosi negatif 3. Pelayanan Manajemen Hubungan J 4 Kemampuan dalam bersosialisasi dengan orang lain 1. Inspirasi 2. Pengaruh 3. Pengembangan 4. Memberi perubahan 5. Manajemen konf lik 6. Kerjasama Skala Likert Kecerdasan Emosional Y 2 Kemampuan dalam pengendalian diri 1. Mengetahui dan menangani perasaan sendiri dengan baik. 2. Mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif Skala Likert III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya bila mana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument. III.7.1. Pengujian Validitas Menurut Ghozali 2005: 45, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung corrected item – total correlation dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2. Lanjutan Tabel III.4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Jumlah sampel yang dijadikan pengukuruan adalah jumlah populasi – jumlah sampel atau n = 98 – 79 = 19. Dalam hal ini n adalah jumlah sampel, maka df = 19 – 2 = 17 dengan α = 0,05. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 15. III.7.1.1. Uji validitas instrumen variabel pelatihan Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pelatihan Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Perubahan yang terjadi bagi kinerja seorang karyawan ditempat pekerjaan dengan adanya pelatihan Perubahan yang terjadi bagi perusahaan dengan adanya pelatihan 0, 797 0, 797 0,4555 valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.5 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk pelatihan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.1.2. Uji validitas instrumen variabel kecerdasan emosional Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kecerdasan Emosional Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Mengetahui dan menangani perasaan sendiri dengan baik Mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif 0, 737 0, 737 0,4555 valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan Tabel III.6 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk kecerdasan emosional lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indiator valid. III.7.1.3. Uji validitas instrumen variabel kinerja Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kemampuan dalam memenuhi target sasaran yang ditetapkan perusahaan Kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan Kemampuan penggunaan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan Kemampuan bekerja dalam tim dalam upaya mencapai target pekerjaan di perusahaan 0, 857 0, 554 0, 732 0, 508 0,4555 valid valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.7 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk kinerja lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.7.1.4. Uji validitas instrumen variabel penilaian kebutuhan pelatihan Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Penilaian Kebutuhan Pelatihan Pertanyaan Corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kesesuaian antara pelatihan yang dilaksanakan dengan kebutuhan BapakIbu akan pelatihan Kesesuaian antara pelatihan yang dilaksanakan dengan kebutuhan perusahaan akan pelatihan 0, 696 0, 696 0,4555 valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.8 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Penilaian Kebutuhan Pelatihan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.1.5. Uji validitas instrumen variabel rancangan pelatihan Tabel III.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Rancangan Pelatihan Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kesesuaian antara kriteria pelatihan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan Perencanaan pelatihan yang baik akan mampu memberikan hasil yang maksimal bagi kinerja Kesesuaian metode yang digunakan pelatihan selama ini dengan tujuan program 0, 861 0, 553 0, 562 0,4555 valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.9 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Rancangan Pelatihan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.7.1.6. Uji validitas instrumen variabel penyampaian pelatihan Tabel III.10. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Penyampaian Pelatihan Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keteranga n Pengaruh tempatfasilitas terhadap tercapainya maksud dan tujuan dari sebuah pelatihan Kemampuan instruktur dalam penyampaian materi pelatihan Kemampuan instruktur dalam penguasaan materi pelatihan 0, 792 0, 792 0, 380 0,4555 valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.10 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Rancangan Pelatihan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.1.7. Uji validitas instrumen variabel evaluasi pelatihan Tabel III.11. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Evaluasi Pelatihan Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Perlunya pengukuran keefektifan pelatihan Perlunya evaluasi pelatihan yang telah diadakan guna merancang pelatihan yang akan diadakan berikutnya 0, 511 0, 511 0,4555 valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.11 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Evaluasi Pelatihan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.7.1.8. Uji validitas instrumen variabel kesadaran diri Tabel III.12. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Diri Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kemampuan dalam menyadari emosional diri ketika akan marah Kemampuan dalam menyadari pikiran yang negatif Kemampuan kesadaran dalam bertindak ketika terlibat dalam suatu pertemuan 0, 738 0, 857 0, 621 0,4555 valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.12 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Kesadaran Diri lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.1.9. Uji validitas instrumen variabel kesadaran sosial Tabel III.13. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesadaran Sosial Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Merasakan perasaan orang lain dan membuatnya merasa nyaman Kemampuan membangun jaringan dengan pola baru dalam suatu lingkungan organisasi Kemampuan dalam memberikan dukungan kepada grup atau tim kerja 0, 815 0, 814 0, 744 0,4555 Valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan Tabel III.13 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Kesadaran Sosial lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.1.10. Uji validitas instrumen variabel manajemen diri Tabel III.14. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Manajemen Diri Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kemampuan agar tetap tenang dalam bertindak walaupun dalam situasi yang penuh dengan tekanan Kemampuan dalam membangun kepercayaan dengan orang lain Kemampuan melibatkan diri dengan orang lain secara langsung maupun tidak langsung Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan batasan waktu yang diberikan Kemampuan memberikan jalan keluar untuk orang lain sebagaimana yang dibutuhkan Kemampuan memberikan perhatian untuk pekerjaan yang tidak menarik 0, 523 0, 456 0, 646 0, 588 0, 534 0, 659 0,4555 valid valid valid valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.14 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Manajemen Diri lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.7.1.11. Uji validitas instrumen variabel manajemen hubungan Tabel III.15. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Manajemen Hubungan Pertanyaan corrected item – total correlation r tabel 2 sisi Keterangan Kemampuan membawa grup atau kelompok ke suasana hati yang menyenangkan Kemampuan dapat segera bangkit dari suatu kemundurankekalahan Kemampuan merubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang efektif dalam suatu organisasi Kemampuan menjadi penengah dari suatu konflik yang terjadi dalam kelompok Kemampuan bekerjasama dengan teman sekerja Kemampuan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif 0, 479 0, 778 0, 470 0, 724 0, 592 0, 753 0,4555 valid valid valid valid valid valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel III.15 di atas diperoleh seluruh nilai r hitung untuk indikator konstruk Manaejemen Hubungan lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua indikator valid. III.7.2. Pengujian Reliabilitas Menurut Ghozali 2005:41, Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Uji Reliabilitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 15 dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Kriteria pengambilan keputusan adalah: Menurut Nunnally, 1967 Ghozali: 42, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel III.16. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel-variabel Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan Variabel Pelatihan Variabel Kecerdasan Emosional Variabel Kinerja Variabel Penilaian Kebutuhan Variabel Rancangan Variabel Penyampaian Variabel Evaluasi Variabel Kesadaran Diri Variabel Manajemen Diri Variabel Kesadaran Sosial Variabel Manajemen Hubungan 0, 887 0, 849 0, 824 0, 821 0, 798 0, 810 0, 677 0, 870 0, 808 0, 892 0, 847 2 2 4 2 3 3 2 3 6 3 6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah Reliabilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan reliabilitas dengan cronbach’s alpa 0.8 atau diatasnya adalah baik. Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.6 0.6 dapat diterima, maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Model Analisis Hipotesis Pertama Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis pertama adalah analisis Regresi Linear Berganda, dengan bentuk model sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 Di mana: + ℮ Y = Kinerja karyawan β β = Konstanta 1 = Koefisien Variabel X β 1 2 = Koefisien Variabel X X 2 1 X = Pelatihan 2 = Kecerdasan Emosional ℮ = Variabel Dummy III.8.2. Pengujian Hipotesis Pertama III.8.2.1. Uji F uji serempak Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan, dan kecerdasan emosional secara serempak terhadap kinerja pegawai PT Cocacola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation dengan tingkat keyakinan 95 α = 5. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: , : H 2 1 o = β β . Artinya pelatihan, dan kecerdasan emosional secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. , : H 2 1 a ≠ β β . Artinya pelatihan, dan kecerdasan emosional secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel H . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: o diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 H o a H ditolak diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 III.8.2.2. Uji t Uji Parsial Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan, dan kecerdasan emosional secara parsial terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel pelatihan terhadap kinerja pegawai : H i o = β . Artinya pelatihan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Pengaruh variabel kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai : H i o = β . Artinya kecerdasan emosional secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya kecerdasan emosional secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. Nilai hitung t akan dibandingkan dengan tabel t . Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut: H o tabel t - diterima jika ≤ hitung t ≤ tabel t pada α = 5 H o a H ditolak diterima jika hitung t tabel t - atau hitung t tabel t pada α = 5 III.8.3. Model Analisis Hipotesis Kedua Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis kedua adalah analisis Regresi Linear Berganda, dengan bentuk model sebagai berikut: X 1 = λ + λ 1 I 1 + λ 2 I 2 + λ 3 I .3 + λ 4 I 4 Di mana: + ℮ Y 1 λ = Pelatihan λ = Konstanta 1 = Koefisien Variabel I λ 1 2 = Koefisien Variabel I λ .2 3 = Koefisien Variabel I λ 3 4 = Koefisien Variabel I 4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA I 1 I = Penilaian Kebutuhan 2 I = Rancangan 3 I = Penyampaian 4 ℮ = Variabel Dummy = Evaluasi III.8.4. Pengujian Hipotesis Kedua III.8.4.1. Uji F uji serempak Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu penilaian kebutuhan, rancangan, penyampaian, dan evaluasi secara serempak terhadap pelatihan pegawai PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation dengan tingkat keyakinan 95 α = 5. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: H : β 1 , β 2 , β 3 , β 4 H = 0. Artinya penilaian kebutuhan, rancangan, penyampaian, dan evaluasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. : β 1 , β 2 , β 3 , β 4 Nilai F = 0. Artinya penilaian kebutuhan, rancangan, penyampaian, dan evaluasi secara serempak berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca- Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel H . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: o diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA H o a H ditolak diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 III.8.4.2. Uji t uji parsial Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu penilaian kebutuhan, rancangan, penyampaian, dan evaluasi secara parsial terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel penilaian kebutuhan terhadap pelatihan pegawai : H i o = β . Artinya penilaian kebutuhan secara parsial tidak berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya penilaian kebutuhan secara parsial berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. 2. Pengaruh variabel rancangan terhadap pelatihan pegawai : H i o = β . Artinya rancangan secara parsial tidak berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya rancangan secara parsial berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. 3. Pengaruh variabel penyampaian terhadap pelatihan pegawai UNIVERSITAS SUMATERA UTARA : H i o = β . Artinya penyampaian secara parsial tidak berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya penyampaian secara parsial berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. 4. Pengaruh variabel evaluasi terhadap pelatihan pegawai : H i o = β . Artinya evaluasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya evaluasi secara parsial berpengaruh terhadap pelatihan pegawai pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Northern Sumatra Operation. Nilai hitung t akan dibandingkan dengan tabel t . Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut: H o tabel t - diterima jika ≤ hitung t ≤ tabel t pada α = 5 H o a H ditolak diterima jika hitung t tabel t - atau hitung t tabel t pada α = 5 III.8.5. Model Analisis Hipotesis Ketiga Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis ketiga adalah analisis Regresi Linear Berganda, dengan bentuk model sebagai berikut: Y 2 = α + α 1 J 1 + α 2 J 2 + α 3 J .3 + α 4 J 4 Di mana: + ℮ Y 2 = Tingkat Kecerdasan Emosional UNIVERSITAS SUMATERA UTARA α α = Konstanta 1 = Koefisien Variabel I α 1 2 = Koefisien Variabel I α .2 3 = Koefisien Variabel I α 3 4 = Koefisien Variabel I J 4 1 J = Kesadaran Diri 2 J = Manajemen Diri 1 J = Kesadaran Sosial 1 ℮ = Variabel Dummy = Manajemen Hubungan III.8.6. Pengujian Hipotesis Ketiga III.8.6.1. Uji F uji serempak Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan secara serempak terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation dengan tingkat keyakinan 95 α = 5. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: H : β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = 0. Artinya kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan secara serempak tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA H : β 1 , β 2 , β 3 , β 4 Nilai F = 0. Artinya kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan secara serempak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel H . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: o diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 H o a H ditolak diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 III.8.6.2. Uji t uji parsial Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan secara parsial terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel kesadaran diri terhadap kecerdasan emosional pegawai : H i o = β . Artinya kesadaran diri secara parsial tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya kesadaran diri secara parsial berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. Pengaruh variabel manajemen diri terhadap kecerdasan emosional pegawai : H i o = β . Artinya manajemen diri secara parsial tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya manajemen diri secara parsial berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. 3. Pengaruh variabel kesadaran sosial terhadap kecerdasan emosional pegawai. : H i o = β . Artinya kesadaran sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya kesadaran sosial secara parsial berpengaruh terhadap kinerja kecerdasan emosional pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. 4. Pengaruh variabel manajemen hubungan terhadap kecerdasan emosional pegawai. : H i o = β . Artinya evaluasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pegawai pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. : H i a ≠ β . Artinya manajemen hubungan secara parsial berpengaruh terhadap kecerdasan emosional pada PT Cocacola Bottling Northern Sumatra Operation. Nilai hitung t akan dibandingkan dengan tabel t . Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA H o tabel t - diterima jika ≤ hitung t ≤ tabel t pada α = 5 H o a H ditolak diterima jika hitung t tabel t - atau hitung t tabel t pada α = 5 III.9. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak, yang meliputi: III.9.1. Pengujian Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan f diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali: 110. i. Analisis grafik Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan: Pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. ii. Analisis statistik Uji statistik digunakan untuk menguji normalitas residual yang dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Kriteria pengambilan keputusan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jika nilai signifikansi variabel residual lebih kecil dari alpha 5 maka dikatakan data tidak berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi variabel residual lebih besar dari alpha 5 maka data berdistribusi normal. III.9.1. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heteroskedastisitas atau tidak dapat dilakukan dengan cara Grafik. Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelembung, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterodastisitas. III.9.3. Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Kriteria pengambilan keputusan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Di mana: Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka terjadi multikolinieritas. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN