4. Banyak  siswa  belum  aktif  dalam  melakukan  diskusi  kelompok,  masih
mengandalkan  siswa  yang  pintar  saja.  Banyak  pula  yang  tidak mengemukakan  gagasan  dalam  menyelesaikan  soal  berkelompok  dari
guru. 5.
Guru  pasif  berkeliling  untuk  memberikan  umpan  balik  berupa  teguran dan  motivasi  pada  siswa  yang  tidak  aktif  dalam  kelompok  sekaligus
memberikan petunjuk dalam menyelesaikan soal. 6.
Perwakilan  tiap  kelompok  cenderung  enggan  untuk  menampilkan  hasil diskusinya  di  depan  kelas,  perlu  adanya  bujukan  dan  motivasi  terlebih
dulu dari guru. Waktu pembelajaran kurang efektif.
C. PENARIKAN MAKNA
Penerapan  model  pembelajaran  Instruksi  langsung  belum  optimal. Saat  pembentukan  kelompok,  siswa  membutuhkan  waktu  yang  relatif  lama
dan  menimbulkan  kegaduhan.  Aktifitas  bekerja  kelompok  didominasi  siswa pintar,  siswa  lain  pun  tidak  turut  mengemukakan  gagasan  dalam
menyelesaikan  tugas  kelompok.  Siswa  yang  maju  untuk  menampilkan  hasil diskusi  kelompok  didominasi  siswa-siswa  tertentu.  Penggunaan  waktu
pembelajaran kurang efektif.
Pengamat
NOVIANA RAHMAWATI NIM. A 410 070 263
CATATAN LAPANGAN PUTARAN I PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMPIT Nur Hidayah
Surakarta Tahun Ajaran 20102011
Kelas :
VIII D
Mata pelajaran :
Matematika
Standar Kompetensi : 5.    Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas
dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 5. 1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma
limas dan bagian-bagiannya.
Hari tanggal :
Jumat, 13 Mei 2011 Jam Pelajaran ke
:  5-6  dari jam 10.20 s.d 11.30 WIB Pertemuan ke
: 2
Jumlah siswa hadir :  27  orang
Nama Guru :
Eny Muzazanah, S. Pd.
A. TINDAK MENGAJAR
1. Pembelajaran dimulai dengan salam dan berdoa.
2. Pembelajaran  dilaksanakan  dengan  model  pembelajaran  instruksi
langsung. 3.
Guru mengecek PR siswa secara berkeliling lalu meminta beberapa siswa untuk menampilkan jawabannya ke depan kelas.
4. Guru mengulas materi yang belum dipahami siswa.
5. Guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  di  awal  yaitu  pada  tahap
orientasi.
6. Tahap  presentasi,  guru  mulai  menjelaskan  materi  pembelajaran  yaitu
mengenai  sifat-sifat  dan  unsur-unsur  limas.  Guru  mengajukan  beberapa pertanyaan  kepada  siswa  sehingga  terjadi  interaksi  antara  siswa  dengan
guru.  Saat  siswa  merespons,  guru  memberikan  umpan  balik  berupa koreksi  secara  langsung  atas  jawaban  dari  pertanyaan.  jika  siswa  salah
memberikan jawaban. 7.
Tahap  praktik  yang  terstruktur  yaitu  siswa  diminta  membentuk kelompok.  Siswa  melakukan  langkah-langkah  praktik  dalam  sebuah
kelompok  agar  siswa  dapat  mengetahui  tahapan-tahapan  praktik  yang harus mereka lakukan nantinya.
8. Tahap  keempat, praktik di bawah bimbingan yaitu siswa mulai praktik,
peran guru yaitu memberikan siswa kesempatan untuk melakukan praktik dengan  kemauan  mereka  sendiri,  mengontrol  kerja  siswa,  dan  jika
dibutuhkan  memberikan  respons  yang  korektif.  Pada  tahapan  ini  akan nampak  aktifitas  bekerjasama  dalam  kelompok.  Setelah  dirasa  cukup,
guru  meminta  perwakilan  tiap  kelompok  menampilkan  hasil  diskusi kelompok. Guru memberikan koreksi  terhadap hasil kerja siswa dan bila
perlu memberikan pujian jika memeng bagus. 9.
Tahap  kelima  atau  terakhir,  praktik  mandiri  yaitu  siswa  diberikan  tugas rumah.  Sebagai  penutup,  guru  meminta  siswa  untuk  memberikan
kesimpulan atau merangkum dari apa yang telah dipelajari.
B. TINDAK BELAJAR