Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam paradigma baru tentang pembelajaran siswa dituntut dapat mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sehingga dapat bermakna.Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Piaget Rusefendi,2006:133. Bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan penyerapan informasi baru dalam pikiran sedangkan akomodasi adalah penyusunan kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan diterapkan suatu pembelajaran matematika yang tidak hanya menstransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Pembelajaran ini hendaknya mengaitkan pengalaman kehidupan nyata siswa dengan materi dan konsep matematika. Pada kenyataannya Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah dimengerti, indikasinya dapat diihat dari hasil belajar yang kurang memuaskan. Berdasarkan pengalaman riil dilapangan, proses pembelajaran matematika kurang meningkatkan kreativitas siswa karena sekala ini banyak tenaga pendidik yang hanya menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan dikelas, sehingga suasana terkesan kaku dan didominasi oleh guru. Dengan pembelajaran konvensional siswa tidak dapat mengalami pembelajaaran yang bermakana, serta tidak dapat mengalami sendiri proses pembelajaran sehingga konsep yang diterima tidak dapat berlangsung lama sehingga gagal commit to user 2 dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang dan tidak tercapai pembelajaran yang maksimal. Dengan pembelajaran konvensional juga tidak dapat meningkatkan daya nalar siswa yang seharusnya diasah sejak dini agar mereka mampu berfikir kritis terhadap suatu masalah, selain itu juga tidak dapat membuat siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah. Siswa sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kearah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan. Namun kenyataannya, aktivitas yang ditunjukkan siswa pada pembelajaran masih rendah seperti rendahnya minat siswa belajar kelompok dimana pelaksanaan pembelajaran di lapangan melalui belajar kelompok masih jarang, jika ada dan dilaksanakan motivasi belajar siswa masih rendah. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang di sampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa tidak berani menjawab, jika ada dari jumlah siswa 17 hanya 4 - 5 orang siswa saja. Dan jika ada kendala siswa tidak berani bertanya. Dengan melihat dari hasil evaluasi yang diperoleh pada waktu pelaksanaan tes formatif mata pelajaran Matematika menghitung luas bangun datar, banyak commit to user 3 nilai yang kurang memuaskan bagi guru maupun siswa bahkan wali murid. Hal ini menunjukkan bahwa begitu rendahnya tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika dari siswa kelas IV SD Negeri 04 Barenglor Klaten Utara. Dari 35 siswa Yang mengikuti evaluasi, hanya ada 10 siswa atau 28,37 yang mampu menguasai materi atau di atas KKM sedangkan sisanya sebanyak 25 siswa atau 71,63 belum memperoleh nilai yang diharapkan . Untuk itu penulis sebagai guru kelas tersebut berupaya meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Guru sebagai pendidik perlu memperbaiki materi pembelajaran dengan perencanaan serta melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Pada materi menghitung luas bangun datar kebanyakan siswa mudah lupa untuk menuliskan rumus luas bangun datar, ini dikarenakan siswa dalam mendapatkan rumus luas bangun datar hanya diperoleh dengan cara menghapal sesuai dengan apa yang telah dituliskan guru di papan tulis, jadi siswa hanya menghapal rumus tanpa mengalami proses pembelajaran untuk menemukan rumus tersebut sehingga siswa mudah lupa. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka konsep rumus luas bangun datar oleh siswa tidak dapat diingat dalam jangka waktu yang lama. Padahal materi tentang luas bangun datar tetap ada sampai ke sekolah lanjutan bahkan sampai perkuliahan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar matematika menjadi rendah. Oleh karena itu untuk dapat mencapai pembelajaran matematika digunakan suatu strategi yang mengaktifkan siswa untuk belajar. Guru yang ingin commit to user 4 maju dan berkembang perlu mempunyai persediaan dan tekhnik-tekhnik pembelajaran yang bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kemampuan guru dalam metode yang tepat disesuaikan dengan pokok bahasan atau masalah yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa untuk berperan aktif didalamnya. Dalam menciptakan situasi pembelajaran matematika yang mengharuskan pada kondisi siswa belajar aktif diperlukan suatu metode yang tepat . Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya peningkatan kemampuan menghitung luas bangun datar pada siswa kelas IV SD Negeri 4 Barenglor Klaten Utara merupakan masalah yang harus di tanggulangi. Salah satu metode pembelajaran di duga dapat mengatasi yaitu metode inkuiri. Melalui ini siswa dapat belajar meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat . Metode inkuiri bisa disebut juga metode penemuan. Metode penemuan sangat penting untuk dilakukan siswa pada usia sekolah dasar. Metode inkuiri dapat dirancang penggunannya oleh guru menurut tingkat perkembangan intelektual siswa. Ini dikarenakan siswa memiliki sifat yang aktif, sifat ingin tahu yang besar, terlibat dalam situasi yang utuh dan reflektif terhadap suatu proses dan hasil-hasil yang ditemukan. Metode inkuiri adalah cara penyajian pelalajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan commit to user 5 guru metode inkuiri melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam proses penemuannya. Metode inkuiri memungkinkan siswa menemukan informasi- informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Dengan metode Inkuiri peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran dengan melibatkan siswa secara langsung untuk menemukan sendiri rumus-rumus luas bangun datar. Dengan menemukan sendiri, pembelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa mengalami sendiri untuk menemukan rumus luas bangun datar sehingga pemahaman konsep siswa terhadap rumus luas bangun datar akan bertahan lama. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian untuk upaya meningkatkan kemampuan menghitung luas bangun datar menggunakan metode nkuiri, Terhadap hasil belajar MTK siswa kelas IV di SD Negeri 04 Barenglor Klaten Utara tahun pelajaran 20102011. Berdasarkan uraian diatas maka, penelitian ini berjudul “Upaya meningkatkan kemampuan menghitung luas bangun datar menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Barenglor Klaten Utara tahun pelajaran 20102011 ”.

B. Perumusan Masalah