commit to user 42
Tabel 7. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun 2005- 2009 di Kabupaten Cilacap
Tahun Jumlah Penduduk Jiwa
Total Sex Ratio
Laki-laki Perempuan
2005 2006
2007 2008
2009 858.739
861.643 865.619
870.295 873.251
857.496 860.964
864.850 868.308
870.877 1.716.235
1.722.607 1.730.469
1.738.603 1.744.128
1,001 1,001
1,001 1,002
1,003
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap, 2010 Berdasarkan Tabel 7, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, hal ini ditunjukkan dengan angka sex ratio lebih besar dari 1. Nilai sex ratio
tertinggi yaitu pada tahun 2009 sebesar 1,003. Perbedaan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan tidak terlalu
jauh. Jumlah penduduk laki-laki yang lebih tinggi merupakan salah satu pendukung dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten
Cilacap, karena tenaga kerja laki-laki lebih kuat dan lebih mampu dalam melaksanakan berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan-kegiatan
dalam pembangunan wilayah.
b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk di Kabupaten Cilacap menurut golongan umur akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan wilayah.
Penduduk berdasarkan kelompok umur dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penduduk usia produktif dan penduduk usia non
produktif. Penduduk usia produktif yaitu penduduk berusia 15-64 tahun, sedangkan penduduk usia non produktif yaitu penduduk yang
berusia 0-14 tahun anak-anak dan penduduk yang berusia 65 tahun lansia. Berdasarkan dua golongan penduduk tersebut, maka dapat
dihitung besarnya rasio beban tanggungan burden of dependency ratio, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk yang belumtidak
sanggup bekerja dengan penduduk usia kerja produktif.
commit to user 43
Jumlah penduduk usia non produktif yang lebih banyak akan menghambat potensi penduduk usia produktif, karena penduduk usia
produktif harus menanggung penduduk usia non produktif. Besarnya golongan anak-anak yang disebabkan oleh tingginya angka kelahiran,
merupakan faktor penghambat pembangunan wilayah, terutama pembangunan ekonomi karena beban tanggungan akan semakin besar
seiring dengan bertambahnya anak-anak. Beban tanggungan penduduk usia produktif akan semakin tinggi dan pendapatan yang diperoleh
harus digunakan untuk menanggung biaya hidup usia non produktif, sehingga akan menghambat dalam pembangunan ekonomi wilayah.
Komposisi penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2005- 2009 di Kabupaten Cilacap Jiwa
Kelompok Umur
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
0-4 5-9
10-14 15-19
20-24 25-29
30-34 35-39
40-44 45-49
50-54 55-59
60-64
65 127.633
166.721 179.980
173.452 144.529
129.102 132.243
132.147 121.750
101.313
84.242 58.777
53.907 110.439
112.404 160.784
178.712 176.655
149.698 130.112
130.917 132.422
124.323 104.712
87.843 61.933
53.678 118.414
99.453 151.689
175.795 179.049
155.903 132.413
129.287 131.754
126.569 108.477
92.096 66.338
53.920 127.726
89.871 142.336
171.902 180.458
161.469 135.717
128.586 131.039
128.304 111.820
95.863 70.557
54.585 136.096
84.332 134.683
168.086 180.653
165.447 138.573
128.114 129.974
129.134 114.151
98.660 74.083
55.607 142.631
Jumlah 1.716.235 1.722.607
1.730.469 1.738.603 1.744.128 ABT
51,68 49,49
47,17 45,07
43,62
Sumber: BPS Kabupaten Cilacap, 2010 Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
usia produktif lebih banyak daripada jumlah penduduk usia non produktif, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata angka beban
tanggungan dari tahun 2005 sampai tahun 2009 adalah sebesar
commit to user 44
47,406 ≈47. Angka beban tanggungan sebesar 47 berarti
bahwa setiap 100 jiwa penduduk usia produktif menanggung 47 Jiwa usia non produktif. Jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak
berarti tenaga kerja yang tersedia juga dalam jumlah yang besar. Persentase angka beban tanggungan dari tahun ke tahun semakin
menurun, berarti jumlah penduduk usia produktif meningkat. Banyaknya jumlah penduduk usia produktif dapat menjadi salah satu
pendukung tercapainya pembangunan ekonomi daerah, karena semakin banyak penduduk yang dapat dimanfaatkan tenaganya untuk
kegiatan-kegiatan pembangunan daerah.
c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian