commit to user 8
II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
1. Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja
Berdasarkan penelitian Amin 2007 yang berjudul ”Peranan
Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Semarang” diketahui besarnya peranan sektor pertanian dalam
penyerapan tenaga kerja yang diamati dengan angka pengganda tenaga kerja. Sektor pertanian di Kabupaten Semarang masih
memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja terutama pada tahun 2001-2003 dan pada tahun 2004-2005 peranannya semakin
menurun. Pada tahun 2002 peranan sektor pertanian adalah yang terbesar dalam menyerap tenaga kerja. Hal tersebut dilihat dari nilai
angka pengganda yang dihasilkannya yaitu 1,85 yang berarti bahwa setiap 1 orang yang bekerja di sektor pertanian, maka dapat membuka
kesempatan kerja sebanyak 1 sampai 2 orang di seluruh sektor. Meskipun angka pengganda terbesar namun pertumbuhan kesempatan
kerja menunjukkan angka yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 3,11 dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan kesempatan kerja sektor
pertanian di Kabupaten Semarang ini mengakibatkan meningkatnya penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan sebesar 11.459 orang.
2. Pertumbuhan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian
Berdasarkan penelitian Santoso 2010 yang berjudul ”Peranan
Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Wonogiri” dengan menggunakan perhitungan Analisis Shift Share
menunjukkan bahwa nilai Pertumbuhan Proporsional di Kabupaten Wonogiri sebesar -36.456,40. Pertumbuhan Proporsional bernilai
negatif berarti apabila terjadi perubahan kesempatan kerja pada salah satu sektor di Kabupaten Wonogiri, maka sektor pertanian akan
dirugikan dengan adanya penurunan kesempatan kerja sejumlah 36.456 orang. Untuk komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah,
8
commit to user 9
nilainya sebesar 28.624,01. Ini berarti bahwa sektor pertanian di Kabupaten Wonogiri mengalami kenaikan kesempatan kerja sebesar
28.624 orang apabila dibandingkan dengan sektor pertanian kabupaten lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Dari nilai Pertumbuhan Proporsional
dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah, diperoleh nilai Pergeseran Bersih sebesar -7.832,39. Ini berarti progresifitas pertumbuhan kesempatan
kerja pada sektor pertanian Kabupaten Wonogiri termasuk kelompok lamban karena Pergeseran Bersihnya bernilai negatif.
3. Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Berdasarkan penelitian Nareswari 2010 yang berjudul “Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di
Kabupaten Karanganyar ” untuk meneliti proyeksi kesempatan kerja
di sektor pertanian 5 dan 10 tahun ke depan yaitu dengan menggunakan model proyeksi pure forecast bahwa nilai elastisitas
kesempatan kerja tetap yaitu -1,356266557 dan pertumbuhan ekonomi tetap yaitu 0,219023942, dalam hal ini digunnakan asumsi bahwa
elastisitas kesempatan kerja dan pertumbuhan kesempatan kerja pada periode analisis sama dengan elastisitas kesempatan kerja dan
pertumbuhan kesempatan kerja pada tahun 2012 dan tahun 2017, diperoleh hasil proyeksi kesempatan kerja di sektor pertanian pada
tahun 2012 yaitu sebesar 22.044 orang. Sedangkan hasil proyeksi kesempatan kerja di sektor pertanian pada tahun 2017 sebesar 3.784
orang. Rata-rata selama sepuluh tahun menunjukkan penurunan kesempatan kerja yang terjadi adalah 12.465 orang tiap tahunnya.
Nilai rata-rata penurunan kesempatan kerja pada proyeksi lima tahun berbeda dengan proyeksi sepuluh tahun. Rata-rata penurunan
kesempatan kerja per tahun pada proyeksi lima tahun sebesar 21.278 orang, lebih besar dari rata-rata penurunan kesempatan kerja per tahun
pada proyeksi sepuluh tahun, yaitu 12.465 orang. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penurunan kesempatan kerja setiap
commit to user 10
tahun sebenarnya tidaklah sama. Besar penurunan kesempatan kerja per tahun semakin lama semakin menurun.
Ketiga hasil penelitian diatas digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini dengan alasan bahwa melihat hasil penelitian Amin 2007,
menunjukkan bahwa angka pengganda tenaga kerja di Kabupaten Semarang yang diperoleh tertinggi hanya sebesar 1,85. Penelitian Santoso
2010, menunjukkan angka pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Wonogiri berdasarkan nilai pergeseran bersih tergolong ke dalam
kelompok lamban. Penelitian Nareswari 2010, menunjukkan bahwa proyeksi kesempatan kerja untuk lima dan sepuluh tahun ke depan di
Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan. Penelitian-penelitian tersebut memiliki kesamaan letak geografis yaitu di Provinsi Jawa Tengah
dan kesamaan sektor yang diteliti yaitu sektor pertanian. Selain itu, kesamaan antara penelitian-penelitian diatas dengan penelitian ini yaitu
metode yang digunakan, dimana untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja dengan menggunakan metode
angka pengganda tenaga kerja, untuk mengetahui pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dengan menggunakan analisis shift
share dan untuk mengetahui proyeksi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian untuk lima dan sepuluh tahun yang akan datang dengan
menggunakan analisis pure forecast. Maka dari itu, peneliti mengambil penelitian terdahulu tersebut untuk dijadikan referensi dan bahan
pembanding mengenai peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Cilacap apakah akan menunjukkan hasil yang sama
atau berbeda.
B. Tinjauan Pustaka