Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kasokandel. Alamat dari SMAN 1 Kasokandel di Jalan Desa Kasokandel Timur
No. 65 Kode pos 45453, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 20132014 berjumlah 274, terdiri dari kelas X-
1 sampai dengan X-8. Alasan dilakukanya penelitian ini di SMAN 1 Kasokandel untuk standar kompetensi SK, 1. menafsirkan konsep, pendekatan, prinsip dan
aspek geografi; dan kompetensi dasar KD 1.1 menjelaskan konsep geografi hampir setiap tahunnya di bawah standar KKM, bisa dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Daftar Nilai Rata-rata Ulangan Harian UH
Tahun Pelajaran 2010-2011 samapai dengan 2012 - 2013 Tahun Ajaran
Nilai Rata-rata UH SK KD semester 1 kelas X
Persentase mencapai KKM
2012 – 2013
6,37 63
2011 – 2012
6,64 50
2010 – 2011
6,42 68
Sumber : Buku Legger Peserta Didik
Untuk mengantisipasi hal diatas diperlukan adanya upaya antisipasi oleh guru yaitu menentukan metode yang tepat dalam proses pembelajaran agar
pemahaman konsep geografi peserta didik pada tahun ajaran 2013 – 2014 tidak
mengalami nilai di bawah standar KKM yaitu 75.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pengertian dan tujuan metode eksperimen dikemukakan Surakhmad 1998: 149 sebagai berikut : Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Kelas Pre test
Perlakuan Post test
A O
X1 O
B O
X2 O
C O
O waktu
mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu untuk menegaskan bagaimana kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel
yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi data melainkan pada penemuan-penemuan faktor-faktor akibat, karena
itu di dalam eksperimen orang itu bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dapat diartikan bukan merupakan eksperimen murni tetapi
seperti murni sehingga disebut juga eksperimen semu. Metode ini digunakan jika ada beberapa hal yang sulit dilakukan, terutama dalam pengontrolan variable.
Menurut Sukmadinata 2012:207 bahwa “eksperimen quasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variable meskipun dalam bentuk
memasangkan beberapa karakteristik, kalau bisa random lebih baik”. Bentuk penelitian ini berupa adanya pre test dan post test terhadap kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep geografi peserta didik.Desain yang digunakan yaitu Nonequivalent Groups Pretest
– Posttest Design. McMillan dan Sally 2001: 467 mengatakan
“desain ini sangat lazim dan berguna dalam pendidikan, karena tidak mungkin menempatkan subjek secara
acak. Peneliti menggunakannya secara utuh, kelompok subjek yang telah ditentukan, memberi pretest, mengelola kondisi perlakuan pada satu kelompok,
dan memberinya posttest. Perbedaan desain ini hanyalah pada penempatan acak, seperti pada desain pretest
– posttest control group”.
Sumber: Diadaptasi dari McMilan dan Sally 2001: 467
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan: Kelas A = Kelas Eksperimen pertama, dengan Genius Learning Methodteknik
rotasi refleksi. Kelas B = Kelas Eksperimen kedua, dengan Genius Learning Methodteknik
operan kertas ide. Kelas C = Kelas kontrol, penerapan metode pembelajaran ekspository
O = Pre Test dan Posttest
X1 = Perlakuan menggunakan Genius Learning Methodteknik rotasi
Refleksi. X2
= Perlakuan menggunakan Genius Learning Methodteknik operan kertas ide.
Penelitian ini terbagi ke dalam tiga kelas penelitian, yaitu kelas eksperimen pertama yang menggunakan genius learning method teknik rotasi refleksi, kelas
eksperimen dua mengggunakan genius learning method teknik operan kertas ide dan kelas kontrol dengan expository learning method. Proses penelitian ini
dijelaskan pada gambar bagan 3.1 analisa alur perlakuan penelitian, sebagai berikut:
Kelas A Kelas B Kelas C
KE
1
KE
2
KK O
1
X
1
O
2
O
1
X
2
O
2
O
1
O
2
H
1
H
2
H
3
H
4
H
6
H
5
Gambar 3.1 Bagan Alur Perlakuan Penelitian
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan : KE
1
: Kelas Eksperimen 1 KE
2
: Kelas Eksperimen 2 KK
: Kelas Kontrol O
1
: Observasi 1 Pre test O
2
: Observasi 2 Post test + Tugas kelompok H1, H2, H3, H4, H5, H6
: Hipotesis 1, Hippotesi 2, Hipotesis3, Hipotesis 4, Hipotesis 5, Hipotesis 6
Berdasarkan gambar 3.1 bagan alur perlakuan penelitian, tiap kelas penelitian mendapatkan observasi kesatu berupa pre test. Kelas Eksperimen pertama yaitu
kelas X.6 akan mendapatkan perlakuan genius learning method teknik rotasi refleksi. Selanjutnya kelas eksperimen kedua yaitu kelas X.8 akan mendapatkan
perlakuan genius learning method teknik rotasi refleksi dan kelas kontrol yaitu kelas X.4 tidak mendapatkan perlakuan, tapi menngunakan expository learning
method yang biasa digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah mendapatkan perlakuan, ketiga kelas penelitian mendapatkan observasi kedua
yaitu post test ditambah nilai tugas kelompok. Hasil pre test dan post test ditambah dengan nilai tugas kelompok pada tiap kelas penelitian akan diuji
dengan menggunakan uji t guna menjawab hipotesis 1, hipotesi 2, hipotesi 3, hipotesis 4, hipotesis 5, dan hipotesis 6.
C. Subjek Penelitian