Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan : KE
1
: Kelas Eksperimen 1 KE
2
: Kelas Eksperimen 2 KK
: Kelas Kontrol O
1
: Observasi 1 Pre test O
2
: Observasi 2 Post test + Tugas kelompok H1, H2, H3, H4, H5, H6
: Hipotesis 1, Hippotesi 2, Hipotesis3, Hipotesis 4, Hipotesis 5, Hipotesis 6
Berdasarkan gambar 3.1 bagan alur perlakuan penelitian, tiap kelas penelitian mendapatkan observasi kesatu berupa pre test. Kelas Eksperimen pertama yaitu
kelas X.6 akan mendapatkan perlakuan genius learning method teknik rotasi refleksi. Selanjutnya kelas eksperimen kedua yaitu kelas X.8 akan mendapatkan
perlakuan genius learning method teknik rotasi refleksi dan kelas kontrol yaitu kelas X.4 tidak mendapatkan perlakuan, tapi menngunakan expository learning
method yang biasa digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah mendapatkan perlakuan, ketiga kelas penelitian mendapatkan observasi kedua
yaitu post test ditambah nilai tugas kelompok. Hasil pre test dan post test ditambah dengan nilai tugas kelompok pada tiap kelas penelitian akan diuji
dengan menggunakan uji t guna menjawab hipotesis 1, hipotesi 2, hipotesi 3, hipotesis 4, hipotesis 5, dan hipotesis 6.
C. Subjek Penelitian
Sugiyono 2013: 117 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut Sugiyono 2013: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X tahun ajaran 20132014 yang mencakup 8 kelas paralel berjumlah 274 peserta didik,
yaitu kelas X-1 sampai dengan kelas X-8. Sampel penelitian ini mengambil 3 kelas yaitu untuk kelas eksperimen pertama, kelas eksperimen kedua dan kelas
kontrol. Tabel 3.2
Jumlah dan Nilai Rata-rata Pengetahuan Awal Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Kasokandel Tahun Ajaran 2012
– 2013
Kelas Jumlah Peserta didik
kelas X Nilai Rata
– rata Pengetahuan Awal Peserta didik Kelas X
X-1 36
74,7 X-2
34 73,5
X-3 33
73,6 X-4
34 73,8
X-5 33
72,2 X-6
34 73,9
X-7 33
72.7 X-8
34 73,8
Sumber: Buku Legger Peserta Didik Berdasarkan tabel 3.2 maka diperoleh subyek penelitian terdiri dari dua
kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen pertama yaitu kelas X-6 dengan genius learning Method teknik rotasi refleksi dan eksperimen kedua
dengan genius learning Method teknik operan kertas ide yaitu kelas X-8 juga kelas kontrol dengan expository learning Method yaitu kelas X-4. Alasan
pemilihan kelas ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1.
Ketiga kelas tersebut berjumlah 34 orang. 2.
Ketiga kelas tersebut belum memperoleh Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan Konsep Geografi.
3. Guru Geografi yang mengajar adalah sama.
4. Ketiga kelas tersebut mempunyai nilai akademik yang hampir sama untuk
pelajaran geografi setelah dilakukan tes pengetahuan awal geografi. 5.
Waktu pelaksanaan jam pelajaran sama, yaitu pada jam ke-1 dan 2. Berdasar pada tabel 3.3.
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013 PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Nama Kelas dan Waktu Jam Pelajaran Peserta Didik Kelas X
SMAN 1 Kasokandel Tahun Ajaran 2012 – 2013
Nama Kelas Waktu Jam Pelajaran
Hari Jam Ke
X-1 Sabtu
6 - 7 X-2
Jum’at 3 - 4
X-3 Sabtu
4 – 5
X-4 Jum’at
1 – 2
X-5 Kamis
5 – 6
X-6 Sabtu
1 – 2
X-7 Rabu
3 – 4
X-8 Rabu
1 – 2
Sumber: Penelitian, 2013
D. Definisi Operasional