Teknik Analisis Data Prosedur Penelitian

commit to user 34 Review Informan yaitu mengadakan pengecekan data dengan cara mengadakan diskusi dengan para narasumber data di lapangan guna memeriksa ulang atas informasi yang telah diberikan sebelumnya. Dengan kata lain peneliti akan mencocokkan data yang sudah diperoleh dengan narasumber yang berada di lapangan.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong 2001: 103, pengertian analisis data adalah “Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam bentuk suatu pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data”. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis data yang didasarkan pada hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain secara hubungan sebab akibat untuk menerangkan suatu peristiwa. Analisis kualitatif yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang merupakan proses siklus yang bergerak diantara ketiga komponen pokok yaitu reduksi atau seleksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun skema model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman 1992: 20 yaitu sebagai berikut : Gambar Skema Analisis Data Model Interaktif Sumber: Miles, B. Mathew Huberman, A. Michael, 1992: 20 Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penelitian Kesimpulan atau Verifikasi commit to user 35 Keterangan : 1. Pengumpulan Data Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah diuraikan, yang terdiri atas wawancara, observasi, dan dokumentasi. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan penelitian pada penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan tertulis dilapangan untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat disajikan sebagai laporan. 3. Penyajian Data Penyajian data adalah mengorganisasikan informasi secara sistematis untuk mempermudah penelitian dalam mengembangkan dan merangkai keterikatan antar data dalam menyusun penggambaran proses dan fenomena yang ada pada objek penelitian. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan rangkaian pengolahan data penyusunan catatan, pola dan arahan sebab akibat dilakukan secara teratur.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah secara rinci dalam penelitian dari awal sampai akhir. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penulisan proposal pengurusan perijinan Setelah judul penelitian disetujui atau ditentukan dilanjutkan dengan penulisan proposal yang berisi garis besar penelitian. Langkah selanjutnya mengadakan langkah pelaksanaan yaitu dengan mengurus perijinan penelitian. 2. Pengumpulan data dan analisis awal Pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian termasuk dalam hal ini mengadakan wawancara dengan informan dan mengadakan observasi terhadap sumber-sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topic dalam penelitian sebagai data. commit to user 36 3. Analisis akhir dan penarikan kesimpulan Data yang sudah tersusun rapi merupakan bagian dari analisis awal, maka kegiatan selanjutnya merupakan analisis akhir dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data pola dalam uraian dasar sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 4. Penulisan laporan dan perbanyakan laporan Dari data yang sudah disusun berdasarkan pedoman penelitian kualitatif, maka akan dapat diambil sebuah laporan penelitian sebagai karya ilmiah, yang sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu. Dari uraian di atas, maka dapat digambarkan skema prosedur penelitian sebagai berikut : Skema 2. Prosedur Penelitian Penarikan Kesimpulan Penulisan Proposal Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Analisis Awal Analis Akhir Penulisan Laporan Perbanyak Laporan commit to user 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Struktur Pakeliran Gaya Surakarta

Dalam dunia pedalangan struktur dalam pakeliran semalam merupakan tuntunan bagi calon dalang untuk berlatih dalam pengasaan materi. Adapun garis besar struktur pakeliran semalam gaya Surakarta antara lain : 1. Pathet Nem terdiri atas : Jejer, Adegan babak unjal, Adegan bedhol jejer, Adegan gapuran, Adegan kedhatonan, Adegan paseban jawi, Adegan budhalan paseban jawi, Adegan kapalan, Pocapan kretagajah, Adegan perang ampyak, Adegan sabrang, Adegan budhalan sabrang, Adegan perang gagal Atmotjendono, 1958: I 68-84. a. Jejer, berisi pambuka, pelukisan keadaan kerajaan, kemakmuran kerajaan, nama raja yang memerintah, keadaan sitihinggil, patih dan sentana yang menghadap raja, dan situasi di pasewakan. Gendhing-gendhing yang digunakan yaitu 1 jejer Khayangan Bathara Guru dan Negara Amarta menggunakan Ketawang Gendhing Kawit berbentuk kethuk loro kerep minggah ladrang, laras slendro pathet menyura; 2 jejer Negara Astina dengan raja Duryudana menggunakan Ketawang Gendhing Kabor berbentuk kethuk loro kerep minggah Ladrang Sekar Lesah, larasa slendro pathet nem ; 3 jejer negara selain yang telah disebutkan tadi menggunakan Gendhing Karawitan berbentuk kethuk papat kerep minggah ladrang, laras slendro pathet nem Nojowirongko, 1958: 33-35; Sudarko, 2003: 19 b. Babak unjal adalah deskripsi atau pelukisan tamu agung atau urusan dari kerajaan lain yang akan menghadap raja. Gendhing-gendhing yang digunakan yaitu 1 Ladrang Mangu, laras slendro pathet nem untuk mengiringi tokoh Puntadewa; 2 Ladrang Kembang Pepe, laras slendro pathet menyura untuk mengiringi tokoh Nakula dan Sadewa; 3 Ladrang Srikaton, laras slendro pathet menyura untuk mengiringi tokoh Janaka; 4 Ladrang Remeng, Sobrang, dan Daradimeta laras slendra pathet nem untuk mengiringi tokoh Baladewa Nojowirongko, 1958: 35-36; Sudarko, 2003: 19. 37