daripada memberikan penilaian dengan angka-angka pasti yang ada dalam skala saaty. Untuk mengatasi kelemahan AHP ini, maka digunakanlah bilangan
fuzzy.
Bilangan
fuzzy
digunakan untuk merepresentasikan penilaian terhadap berbagai program pembangunan jalan, mengingat faktor ketidakpresisian yang dialami oleh pengambil
keputusan ketika harus memberikan penilaian yang pasti dalam matriks
pairwise comparison
perbandingan berpasangan. Dengan demikian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
Fuzzy
AHP dalam menetapkan prioritas program pembangunan jalan.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan urutan prioritas program pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Utara.
1.3 Batasan Masalah
Dikarenakan banyaknya program pembangunan jalan yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan untuk menghindari terlalu luasnya masalah, maka penulis memberikan
batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Program pembangunan jalan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Pembangunan Jalan Gatot Subroto di Kota Binjai
2. Peningkatan Jalan Namu Ukur-Bts. Karo di Kab. Langkat
3. Peningkatan Jalan Binjai-Timbang Lawang di Kab. Langkat
4. Pembangunan Jalan Tanjung Pura-Namu Unggas di Kab. Langkat
5. Pembangunan Jalan Sp. Durian Mulo-Durian Mulo di Kab. Langkat
6. Peningkatan Jalan Tanah Abang-Bts. Simalungun di Kab. Deli Serdang
7. Peningkatan Jalan Deli tua-Sp. Patumbak-tiga Juhar di Kab. Deli serdang
Universitas Sumatera Utara
8. Pembangunan Jalan Tiga Juhar-Gunung Meriah di Kab. Deli Serdang
9. Pembangunan Jalan Tanah Abang-Batas Sergai di Kab. Deli Serdang
10. Pemeliharaan Berkala Jalan Akses Kawasan Industri Belawan di Kota
Medan 11.
Pemeliharaan Berkala Jalan Marelan Sp. Pertempuran-Bts. Deli Serdang di Kota medan
12. Peningkatan Jalan Tanah Abang-Tebing Tinggi di Kab. Serdang Bedagai
13. Pembangunan Jalan Setia Budi di Kota Tebing Tinggi
b. Jenis jalan yang menjadi objek penelitian adalah jalan provinsi.
c. Metode analisis yang digunakan adalah
Fuzzy-Analytical Hierarchy Process
AHP.
1.4 Tinjauan Pustaka
Suroto 1992 menjelaskan tiga aspek yang perlu dilakukan dalam menetapkan prioritas program pembangunan jalan, yaitu macam program atau kegiatan yang akan
dilakukan, kelompok sasaran dari program pembangunan serta alokasi dan lokasi wilayah sasran dari program tersebut.
Menurut Tettamanzi 2001 dalam Kusumadewi
et al
2006, hal: 1 menyatakan bahwa teori himpunan
fuzzy
merupakan kerangka matematis yang digunakan untuk merepresentasikan ketidakpastian, ketidakjelasan, ketidaktepatan,
kekurangan informasi, dan kebenaran parsial. Menurut Zimmermann 1991 dalam Kusumadewi
et al
2006, hal: 5 secara matematis himpunan kabur dalam himpunan semesta
adalah suatu himpunan pasangan berurutan :
= , ∈
Dimana adalah derajat keanggotaan dari , yang merupakan suatu pemetaan dari
himpunan semesta ke selang tertutup [0,1].
Universitas Sumatera Utara
1.5 Tujuan Penelitian