Tulang spongy Plat tulang vestibular
Mandibular canal Tulang alveolar
pendukung Septum interdental
Tulang basal Tulang alveolar utama
Gambar 4. Bagian rahang manusia dengan gigi di dalamnya, garis putus-putus menunjukkan pemisahan antara tulang basal dan tulang alveolar dari
Ten Cate AR : Oral histology : development, structure, and function, ed 4, St.Louis, 1994, Mosby
2.7. Osteoporosis Osteoporosis adalah suatu kondisi massa tulang yang rendah dan kerusakan
mikrostruktur yang dengan sedikit saja trauma dapat mengakibatkan fraktur. Lokasi khas fraktur mencakup badan vertebral, radius distal, dan femur proksimal,
tetapi pasien osteoporosis umumnya mengalami kerapuhan kerangka tulang. Fraktur di lokasi lain seperti tulang iga dan tulang panjang, juga umum terjadi.
Osteoporosis umumnya terdiri dari dua golongan; osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer menggambarkan dua keadaan yang secara
mendasar saling berbeda :
Universitas Sumatera Utara
Osteoporosis tipe I, adalah hilangnya tulang trabekula akibat
kekurangan estrogen saat menopause.
Osteoporosis tipe II, adalah hilangnya tulang korteks dan trabekula pada pria dan wanita akibat tidak efisiennya remodeling pada jangka panjang,
gizi tidak mencukupi, dan aktivasi sumbu paratiroid seiring usia. Osteoporosis sekunder adalah akibat penyakit sistemik atau dari obat-obatan
seperti glukokortikoid atau fenitoin Loose, D.S., Mitchell and Stancel,G.M, 2007.
Lee, B.D.,
dan. White, S.C 2005 meneliti pada 37 perempuan dan 29 laki-laki terhadap densitas mineral tulang BMD, tulang belakang lumbal dan proksimal
femur diukur dengan dual-energy x-ray absorptiometri. variabel klinis termasuk usia, tinggi dan berat subjek. Kepadatan optik dan morfologi wajah subjek
diukur dari posterior rahang atas dan rahang bawah. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan pada rahang atas dan rahang bawah dengan BMD lumbal
femoralis. Osteoporosis akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara proses resorbsi
tulang dan proses pembentukan tulang. Osteoporosis terjadi karena berkurangnya hormon estrogen sehingga akan berpengaruhi pada berkurangnya massa dan
kepadatan mineral tulang alveolar. Wanita kehilangan 1-5 massa tulang selama tahun pertama di awal menopause, kemudian massa tulang hilang secara perlahan.
Barunawati,S.B, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi FMIPA USU Medan,
Laboratorium Klinik Pramitha Medan, dan Laboratorium Biomedik FK USU Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari – bulan Mei 2011.
3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel independent
Latihan fisik maksimal.
Vitamin E.
3.2.2. Variabel dependent
Kadar estrogen estradiol dalam darah.
Gambaran histopatologi tulang alveolar.
3.3. Definisi operasional
a. Latihan fisik maksimal : mencit melakukan aktivitas fisik berenang sampai
letih ± selama 20 menit. b.
Vitamin E : 0,4mg α-tokoferol asetat.
c. Kadar estrogen estradiol : jumlah estradiol dalam piko gram yang
terdapat dalam 1 ml darah.
Universitas Sumatera Utara