Preparasi Sampel Pengukuran Ketebalan Edible Film Analisa SEM Scanning Electron Microscopy Pengukuran Kuat Tarik

3.3.2 Preparasi Sampel

Pepaya dikupas kemudian dibuang bijinya. Kemudian pepaya yang telah dibersihkan dipotong kecil-kecil, diperas dengan kain kasa lalu disaring. Dihasilkan filtrat ekstrak buah pepaya.

3.3.3 Pembuatan Edible Film

3.3.3.1 Perbandingan 7,5 gram Tepung Tapioka dan 2,5 gram Tepung Terigu

Sebanyak 100 mL ekstrak buah pepaya dimasukkan ke dalam gelas beaker. Ditambahkan 7,5 gram tepung tapioka dan 2,5 gram tepung terigu. Diaduk hingga homogen dengan stirrer. Dipanaskan diatas hotplate. Kemudian ditambahkan 1 mL gliserin. Diaduk kembali hingga homogen dan mengental. Dituang ke plat plastik sambil diratakan. Dikeringkan dalam oven ± selama 2 hari pada suhu 40 o C.

3.3.3.2 Perbandingan 5 gram Tepung Tapioka dan 5 gram Tepung Terigu

Sebanyak 100 mL ekstrak buah pepaya dimasukkan ke dalam gelas beaker. Ditambahkan 5 gram tepung tapioka dan 5 gram tepung terigu. Diaduk hingga homogen dengan stirrer. Dipanaskan diatas hotplate. Kemudian ditambahkan 1 mL gliserin. Diaduk kembali hingga homogen dan mengental. Dituang ke plat plastik sambil diratakan. Dikeringkan dalam oven ± selama 2 hari pada suhu 40 o C.

3.3.4 Pengukuran Ketebalan Edible Film

Dilakukan pengukuran ketebalan edible film dengan menggunakan jangka sorong pada tiga tempat yang berbeda kemudian dihitung ketebalan rata-rata edible film. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.3.5 Analisa SEM Scanning Electron Microscopy

Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya sekitar 20µm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh merupakan gambar tofografi dengan segala tonjolan, lekukan, dan lubang permukaan. Gambar tofografi diperoleh dari penangkapan elektron sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh detector dan diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar di monitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam kedalam suatu disket Wirjosentono,1996. Dalam hal ini dapat dilihat permukaan edible film hasil pencampuran tepung tapioka, tepung terigu, dan gliserol dengan ekstrak buah pepaya. Informasi dari analisa ini akan mendapatkan gambaran seberapa baik bahan kimia yang digunakan meresap ke dalam pori.

3.3.6 Pengukuran Kuat Tarik

Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan polimer. Kekuatan tarik suatu bahan didefinisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi dengan luas penampang awal A . Perhitungan Uji Kuat Tarik : Kekuatan tarik = A o L o a A o F m a k s = Kemuluran ε = stroke I x 100 Keterangan : Load = tegangan Stroke = regangan Ao = Luas spesimen lo = panjang spesimen Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.3.7 Penentuan Kadar Air

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, dan Ekstrak Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Pemlastis Gliserin

3 64 75

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Ekstrak Pepaya(Carica papaya L.), Kanji Dan Gliserin Sebagai Bahan Pengemas.

7 55 68

Pembuatan Edible Film Dari Tepung Tapioka Dan Dedak Dengan Penambahan Gliserin Sebagai Kulit Risol Dan Pengaruh Akibat Penggorengan

1 58 65

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

4 67 81

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

1 12 89

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 13

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 2

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 6

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

1 3 18

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

0 0 3