BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang
menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia SDM suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan
masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global
1
1
Wardiman Djojonegoro, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, hal.2
. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini
diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern. Perkembangan teknologi yang demikian pesat dewasa ini menyebabkan
persaingan yang semakin kuat dan semakin global. Semua negara ataupun masyarakatnya berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Untuk mencapai yang
terbaik, tentunya semua harus mempunyai pengetahuan yang luas. Dengan kata lain, seseorang itu akan dapat pengetahuan atau ilmu dari sekolah formal ataupun dari
luar sekolah informal. Bangku sekolah dimulai dari TKPlay Group, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat PertamaMTs, Sekolah Lanjutan Tingkat AtasMA, hingga
bangku kuliah, baik itu Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, maupun Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan
Universitas. Pendidikan Tinggi diselenggarakan oleh Pemerintah dan juga pihak swasta. Dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Perguruan Tinggi
NegeriPTN, Departemen atau Lembaga Pemerintah yang lain Perguruan Tinggi Kedinasan, dan oleh masyarakat Perguruan Tinggi Swasta
2
Di kota Medan sendiri, juga telah berdiri perguruan-perguruan tinggi guna memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut. Baik itu perguruan tinggi negeri
ataupun perguruan tinggi swasta berlomba-lomba untuk memajukan pendidikannya. .
Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan
mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang. Embrionya telah muncul di Eropa sejak kurang lebih 400 tahun
sebelum masehi, dimulai oleh filosof Plato dengan Taman Academosnya di jaman Yunani purba. Jadi sudah lebih dari 2000 tahun.
Di Indonesia sendiri, sejarah ini belum terlalu panjang. Bila Universitas Gajah Mada UGM berdiri tanggal 19 Desember 1949 di Yogyakarta dan Universitas
Indonesia UI berdiri 2 Februari 1950 di Jakarta dianggap sebagai perguruan tinggi tertua, maka catatan ini baru berumur puluhan tahun, walaupun embrio UI sudah ada
sejak STOVIA School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen di Batavia tahun 1900- an.
2
Sanusi, dkk, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Medan: 1981, hal.10
Salah satunya adalah universitas swasta HKBP Nomensen Medan. Berdirinya Universitas ini adalah inisiatif dari beberapa tokoh gereja HKBP untuk melakukan
usaha guna mewujudkan kebutuhan akan pendidikan di Sumatera Utara sendiri. Adapun usulan untuk mendirikan Universitas HKBP Nommensen pertama
kali lahir di Sinode Agung HKBP tahun 1952, sebagai respon atas permintaan masyarakat dan tugas pelayanan yang diemban. Sinode Agung menerima usulan
tersebut dan membentuk suatu Panitia Persiapan Pendirian dengan jangka waktu kerja satu tahun. Pada Sinode Agung tahun 1953, panitia tersebut melaporkan hasil kerja
mereka yang kemudian diterima dan disahkan oleh sinode tersebut. Selama dua tahun bekerja, panitia tersebut mempersiapkan alat-alat perlengkapan yang dibutuhkan yaitu
kompleks universitas gedung untuk ruangan kuliah termasuk didalamnya perumahan staf pengajar di bekas Kompleks Rumah Sakit Pantoan milik Marjanji Estate
Pematang Siantar, yang dibeli karena konsesinya telah berakhir. Pada tanggal 7 Oktober 1954, bertepatan dengan Ulang Tahun ke-73 HKBP,
Universitas HKBP Nommensen diresmikan di Pematang Siantar. Universitas ini diasuh oleh yayasan Universitas HKBP Nomensen yang diprakarsai oleh Dr. Justin
Sihombing. Waktu pembukaannya, Universitas ini memiliki tiga Fakultas yaitu: Fakultas Hukum dengan jumlah mahasiswanya delapan belas orang. Karena kesulitan
tenaga dosen, pada tahun 1955 fakultas ini terpaksa ditutup. Akan tetapi untuk memenuhi permintaan masyarakat, pada tahun 1980 fakultas ini dibuka kembali di
kampus Medan. Fakultas Ekonomi dengan jumlah mahasiswa enam belas orang Fakultas Theologia dengan mahasiswanya dua orang. Tetapi pada tahun 1978 fakultas
ini sesuai dengan keputusan sinode godang, berdiri dan langsung diasuh oleh pucuk
pimpinan HKBP sebagai Sekolah Tinggi Teologia Kemudian menyusul dibuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik
tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas Bahasa dan Seni tahun 1987, Fakultas psikologi tahun 2001, dan Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen tahun 2003. Penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejarah perkembangan Universitas
HKBP Nomensen Medan sehingga penulis memilih judul penelitian yang berjudul
“Perkembangan Universitas HKBP Nomensen dan Peranannya Bagi Masyarakat di Medan 1975-2003”. Tahun 1975 dipilih karena pada tahun inilah
Fakultas Teknik dibuka di Universitas HKBP Nomensen Medan, dan penulisan ini dibatasi sampai pada tahun 2003, dimana didirikan Program Pasca Sarjana di
Universitas ini. Adapun alasan lain adalah dengan jarangnya orang menulis tentang sejarah berdirinya suatu sekolah tinggi atau pun perguruan tinggi, sehingga
masyarakat kurang mengetahui apa, siapa, dimana, kapan, dan kenapa serta apa peranan Universitas HKBP Nomensen Medan dalam mengembangkan pendidikan
khususnya di kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah