pada masa Jepang dan Indonesia merdeka, dimana pendidikan sudah dikembangkan pihak pemerintah dan juga pihak swastaasing.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu hal penting dan yang tak terpisahkan dari suatu .petunjuk teknis. Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah.
Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah
4
1. Heuristik, yaitu pengumpulan data atau sumber melalui studi kepustakaan library
research, pengamatanobservasi lapangan, ataupun studi wawancara yang mana bertujuan untuk menemukan sumber-sumber yang diperlukan baik sumber primer
dan sumber sekunder. Heuristik juga berarti merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklarifikasi dan
. Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta
mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian di dalam
merekonstruksi kejadian pada masa lampau. Dalam melaksanakan penelitian lapangan, penulis terlebih dahulu mengadakan pengamatan untuk membuktikan
anggapan dasar berdasarkan kenyataan yang ada di lokasi penelitian. Adapun beberapa langkah yang lazim dilakukan dalam metode sejarah adalah
sebagai berikut :
4
Gotschalk, Louis, Understanding History, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hal.143.
merawat catatan-catatan
5
2. Kritik sumber, yaitu usaha yang dilakukan peneliti untuk menyeleksi sumber atau
bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran dan keaslian sumber. Dengan kata lain sumber atau data-data akan objektif. Kritik
sumber ini dibedakan jadi 2 yaitu kritik internal yang menelaah dan menyeleksi kebenaran isi atau fakta baik yang bersifat tulisanbuku,artikel, dan arsip maupun
lisanwawancara. Kritik eksternal yang dilakukan dengan cara pengujian untuk menentukan keaslian sumber baik dari buku maupun wawancara dengan
narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan suatu data. . Dalam hal ini, tidak ada batasan terhadap pengumpulan
sumber selama sumber tersebut masih berkaitan dengan masalah yang kita teliti.
3. Interpretasi, yaitu suatu tahap peneliti dalam hal menafsir atau menganalisis suatu
sumber atau yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk berupaya menghilangkan kesubjektifitasan data, walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat dihilangkan secara
total. Interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya dalam penulisan.
4. Historiografi, yaitu tahapan akhir dari sebuah penelitian, dimana dalam hal ini
dilakukan suatu penulisan akhir dari fakta-fakta yang dilakukan secara sistematis dan kronologis untuk menghasilkan suatu tulisan sejarah yang ilmiah dan objektif.
Historiografi ini merupakan hasil dari pengumpulan sumber, kritik baik kritik internal maupun eksternal serta hasil dari interpretasi.
1.6 Jadwal Penelitian