Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik Sikap Komunikasi Terapeutik

31 Universitas Sumatera Utara d. Fase Terminasi Terminasi merupakan tahap akhir dalam komunikasi terapaeutik ini dan akhir dari pertemuan antara dokter gigi dan pasiennya. Terbagi menjadi dua, yaitu: a. Terminasi sementara, berarti masih ada pertemuan lanjutan; b. Terminasi akhir, terjadi bila pengobatan giginya sudah benar-benar sembuh dan tidak diperlu lagi melakukan perawatan rutin dengan dokter gigi yang bersangkutan Musliha Siti Fatmawati, 2010 : 117.

2.2.2.5 Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik

Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers adalah 1. Dokter gigi harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut. 2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai. 3. Dokter gigi harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental. 4. Dokter gigi harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa rasa takut. 5. Dokter gigi harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 6. Dokter gigi harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan, maupun frustasi. 7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya. 8. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik. 9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik. Universitas Sumatera utara 32 Universitas Sumatera Utara 10. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu dokter gigi perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik terlebih giginya, mental, spiritual, dan gaya hidup. 11. Disarankan untuk mengeskpresikan perasaan bila dianggap mengganggu. 12. Altruisme untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi. 13. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin mengambil keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia. 14. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri atas tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain yaitu pasiennya Damaiyanti, 2008 : 13.

2.2.2.6 Sikap Komunikasi Terapeutik

Menurut Egan terdapat lima sikap ataupun cara yang dapat dilakukan oleh dokter gigi yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik, yaitu: 1. Berhadapan, arti dari posisi ini adalah menunjukkan bahwa dokter gigi tersebut sudah siap dalam melayani pasiennya. 2. Mempertahankan kontak mata. Dengan mempertahankan kontak mata dengan pasien, dapat membuktikan bahwa dokter gigi tersebut menghargai pasiennya dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi. 3. Membungkuk ke arah klien, posisi ini menunjukkan bahwa dokter gigi sedang ingin memberitahukan sesuatu ataupun mendengar sesuatu dengan seksama. 4. Mempertahankan sikap terbuka, dengan tidak melipat tangan atau kaki berarti dokter gigi menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi. 5. Tetap rileks, dokter gigi harus tetap dapat menyeimbangkan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon kepada pasiennya Musliha, 2010 : 121. Universitas Sumatera utara 33 Universitas Sumatera Utara

2.3 Model Teoritis

Komunikasi Terapeutik Gambar 2.1 Model Teoritis DOKTER GIGI PASIEN ANAK PERAWATAN GIGI YANG OPTIMAL Universitas Sumatera utara