Kerangka Analisis Data Teknik Pengumpulan Data Penelitian Lapangan

36 Universitas Sumatera Utara 3. Komunikasi Terapeutik antara dokter gigi dan pasien anak dalam perawatan gigi anak yang optimal. Activity Hamidi, 2004.

3.4 Kerangka Analisis Data

Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau tidak. Di dalam penelitian lapangan bisa saja terjadi perubahan fokus penelitian karena peneliti memperoleh data yang sangat menarik. Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan. Analisi data kualitatif Seiddel, 1998. Prosesnya berjalan sebagai berikut: a. Mencatat data yang dihasilkan di lapamhan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, mensistensiska, membuat ikhtisar dan membuat indekanya, c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Menurut Janice McDrury tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Membaca mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan agagsan yang ada dalam data, 2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data, 3. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan, 4. Koding yang telah dilakukan Moeloeng, 2006 : 248.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera utara 37 Universitas Sumatera Utara

a. Penelitian Lapangan

Data primer adalah data yang didapatkan dari sumber pertama atau tangan pertama di lapangan tempat penelitian. 1. Penelitian lapangan Observasi Kegiatan observasi ini merupakan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti berkaitan dengan permasalahan yang sedang diamati. Pengamatan dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti baik dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya Moelong, 2006: 175. Pengamatan langsung juga merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran karena dengan melakukan pengamatan, peneliti mendapatkan kesempatan untuk mengamati sendiri dan kemudian dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi sebagaimana adanya. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yaitu hanya melakukan observasi tanpa ikut melakukan seperti yang dilakukan informan. Observasi langsung merupakan proses pemilihan dan pencatatan serangkaian perilaku dan suasana yang berhubungan dengan kasus yang diteliti dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai sebelumnya. Observasi ini berguna untuk menjelaskan, memaparkan dan merinci gejala yang terjadi. Peneliti terlibat langsung dengan pihak-pihak yang diteliti. Adapun hal-hal yang akan diamati dalam penelitian ini adalah cara kerja dokter gigi, suasana hati pasien saat berkunjung ke tempat praktek dan bagaimana kerja sama orang tua pasien. 2. Wawancara mendalam in-dept interview Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara yang dimaksudkan disini adalah semua yang berkaitan dengan komunikasi terapeutik antara dokter gigi dengan pasien anak dalam menghadapi rasa takut anak. Sasaran wawancara disini adalah para dokter gigi yang praktek bersama dan juga orang tua pasien anak yang ada di tempat praktek dokter gigi yang bersangkutan. Universitas Sumatera utara 38 Universitas Sumatera Utara Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya bebas memberikan jawaban. Semua pertanyaan akan dipersiapkan guna mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai komunikasi terapeutik. Adapun bahan acuan pertanyaan yang dipersiapkan untuk dokter gigi akan membahas seputar cara dokter gigi dalam mengatasi rasa takut anak, cara dokter gigi dalam mendekatkan diri dengan pasien anak, manfaat pelaksanaan komunikasi terapeutik yang dirasakan dokter gigi, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dokter gigi dalam menangani pasien anak. Sedangkan bahan acuan pertanyaan yang dipersiapkan untuk mewawancarai orang tua pasien adalah cara orang tua untuk mengajak anak ke dokter gigi, seberapa sulit orang tua mengajak anak ke dokter gigi, pendapat orang tua mengenai pelayanan dokter gigi dan bagaimana kerja sama orang tua saat anak sedang dirawat dokter gigi untuk lebih jelasnya, daftar pertanyaan dapat dilihat di bagian lampiran.

b. Penelitian Kepustakaan Library Research