15
strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
3. Kepemimpinan bebas, kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh
pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin berpartisipasi jika diminta oleh bawahan.
2.1.4 Dimensi Kepemimpinan
Menurut Bernardine 2005 : 57, kepemimpinan mempunyai 4 dimensi yaitu:
1. Telling kemampuan untuk memberitahu anggota apa yang harus mereka kerjakan.
2. Selling keampuan menjual atau memberikan ide kepada anggota. 3. Participating kemampuan berpartisipasi dengan anggota.
4. Delegating kemampuan mendelegasikan kepada anggota.
2.2 Komunikasi
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi dapat dikatakan sebagai nafas utama kehidupan suatu organisasi. Karena pencapaian keberhasilan tujuan suatu perusahaan juga
dipengaruhi oleh keberhasilan komunikasi yang dilakukan antar karyawan dengan atasan pada proses menjalankan aktivitas organisasi. Bagaimana mungkin seorang
bawahan dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya, jika karyawan tersebut tidak sepenuhnya mengerti serta memahami instruksi dari pemimpinnya.
Ada begitu banyak definisi dari komunikasi yang diakibatkan oleh kompleksitas dan kayanya disiplin ilmu komunikasi. Sarah Trenholm dalam
Universitas Sumatera Utara
16
West dan Turner, 2008:4-5 menyatakan bahwa walaupun studi mengenai komunikasi telah ada selama berabad-abad, tidak berarti bahwa komunikasi telah
dipahami dengan baik. Husnaini 2006:346 menyatakan bahwa pengertian komunikasi ialah
proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa
isyarat. West dan Turner 2008:5 menyatakan pengertian komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka. Masmuh 2010:3 menyatakan bahwa komunikasi adalah alat instrumen yang
dipakai manusia untuk melangsungkan interaksi sosial, baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok.
2.2.2 Komponen Komunikasi
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat kita identifikasi komponen- komponen komunikasi. Dari komponen-komponen ini selanjutnya terbentuk
proses komunikasi. Adapun beberapa komponen komunikasi yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
a. Komunikator atau pengirim pesan Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan tersebut
diproses melalui pertimbangan dan perencanaan dalam pikiran. Proses mempertimbangkan dan merencanakan tersebut berlanjut kepada proses
Universitas Sumatera Utara
17
penciptaan pesan, untuk selanjutnya mengirimkannya dengan saluran tertentu kepada orang atau pihak lain.
b. Pesan atau informasi Pesan atau informasi, ada pula yang menyebut sebagai gagasan, ide, simbol,
stimuli, maupun message, pada hakekatnya merupakan sebuah komponen yang menjadi isi komunikasi. Pesan adalah informasi yang diciptakan komunikator
dan akan dikirimkan kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan verbal maupun non-verbal. Pesan verbal ialah pesan yang berbentuk ungkapan kata
atau kalimat baik lisan maupun tulisan. Pesan verbal secara tertulis misalnya memo, surat buku, dan pesan pendek melalui fasilitas Short Message Service
SMS dalam telepon seluler. Pesan verbal lisan misalnya berupa percakapan
langsung maupun tidak langsung melalui media. Pesan non-verbal ialah pesan isyarat, bisa berupa isyarat gerakan badan, ekspresi wajah, nada suara, dan
lainnya. c. Media atau saluran
Media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Ada berbagai macam media, meliputi
media cetak, audio, audio visual. Dengan variasi media yang tersedia seorang komunikator dapat menggunakan satu atau lebih dari satu media yang dirasa
paling efisien untuk penyampaian pesan. d. Komunikan atau penerima
Selain disebut sebagai komunikan atau penerima, ada sebutan lain yang cukup sering dipakai, misalnya receiver, audience, sasaran. Komunikan adalah pihak
Universitas Sumatera Utara
18
penerima pesan. Sebenarnya, tugas seorang komunikan tidak hanya menerima pesan, melainkan juga menganalisis dan menafsirkan, sehingga dapat
memahami makna pesan tersebut. e. Umpan balik atau feedback
Umpan balik atau feedback sering pula disebut respon. Disebut demikian karena komponen ini merupakan respon atau tanggapan dari seorang
komunikan setelah mendapatkan terpaan pesan. Pesan yang dterima, dianalisis, ditafsirkan oleh komunikan tentu akan mendorong komunikan itu untuk
bereaksi. Reaksi yang timbul itulah yang dinamakan respon atau umpan balik itu.
f. Gangguan atau noise Gangguan komunikasi sering kali terjadi, baik gangguan yang bersifat teknis
maupun yang semantis. Gangguan teknis bisa saja terjadi karena saluran tidak berfungsi secara baik. sementara itu gangguan semantis bermula dari
perbedaan dalam pemaknaan arti lambang atau simbol dari seorang komunikator dengan komunikan.
Dalam proses komunikasi tidak selalu keenam komponen komunikasi ini muncul sekaligus. Ada prasyarat minimal agar komunikasi dapat terlaksana, yakni
sekurang-kurangnya harus melibatkan tiga komponen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Artinya kalau ketiga komponen itu sudah ada, maka komunikasi
dapat terlaksana karena sudah ada komunikator yang mengirim pesan kepada komunikan.
2.2.3 Bentuk Komunikasi