23
akan terlihat tidak bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya, yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas kerja. Sementara karyawan yang
merasapuas dengan pekerjaanya akan dapat bekerja secara optimal. Karyawan yang puas mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat sehingga memberikan
hasil yang terbaik.
2.3.2 Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wibowo 2012: 503, kepuasan kerja memiliki dua teori, dalam pendapatnya dikatakan bahwa teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa
yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaanya daripada beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap
kepuasan kerja. Di antara teori kepuasan kerja adalah two- factor theory dan value theory.
1. Two- Factor Theory Teori dua faktor ini merupakan teori kepuasan kerja yang mengusulkan
bahwa satisfaction kepuasan dan dissatisfaction ketidakpuasan adalah bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu, motivators dan hygiene
factors. Pada teori ini, ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi di sekitar
pekerjaan itu seperti misalnya kondisi kerja, upah, keamanan, hubungan antar karyawan dan atasan. Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang
berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung dari pada pekerjaan itu seperti misalnya sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan,
promosi, pengembangan karir dan acknowledgement.
Universitas Sumatera Utara
24
2. Value Theory Pada teori ini, kepuasan terjadi pada tingkat dimana hasil pekerjaan
diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang yang menerima hasil, maka akan semakin puas. Semakin dikit orang yang
menerima, maka akan kurang puas. Implikasi teori ini menekankan bahwa aspek pekerjaan perlu diubah untuk
mendapatkan kepuasan kerja. Teori ini juga mengusulkan bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, Wibowo 2012:
504 menganjurkan bahwa cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila
mungkin memberikannya.
2.3.3 Faktor-Faktor penyebab kepuasan kerja
Kepuasan merupakan sebuah hasil yang dirasakan oleh karyawan. Jika karyawan puas dengan pekerjaannya, maka ia akan betah bekerja pada
organisasi atau perusahaan tersebut. Dengan mengerti output yang dihasilkan, maka perlu kita ketahui penyebab yang bisa mempengaruhi
kepuasan tersebut. Menurut Sutrisno 2009: 80 ada beberapa faktor penyebab kepuasan kerja, yaitu:
1. Faktor psikologi
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja,
bakat dan keterampilan. 2. Faktor sosial
Universitas Sumatera Utara
25
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.
3. Faktor fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan ,
meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran
udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya. 4. Faktor finansial
Merupakan faktor berhubungan dengan jaminan serta kesehatan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
macam - macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
26
2.3.4 Dimensi Kepuasan Kerja