Status gizi Air angkasa

2.2.5 Status gizi

Terjadinya gejala penyakit tergantung dari tiga komponen yakni imunitas host, agen penyakit dan lingkungan Siswanto, 2010. Keadaan gizi kurang akan menghambat reaksi imunologis dalam melawan penyakit dan berhubungan dengan tingginya angka kesakitan dan beratnya penyakit infeksi. Kekurangan gizi adalah resiko yang sangat besar terhadap tinggginya angka kesakitan dan kematian anak Denno, 2011. Dalam artikel tersebut dikatakan juga bahwa masalah gizi ini memberikan kontribusi 35 dari seluruh kematan anak. Keadaan malnutrisi dan dehidrasi memiliki resiko lebih besar untuk lebih lanjut menjadi intoleransi laktosa Karen Micheal, 2007. Selain itu dampak negatif malnutrisi juga berasal dari kekurangan nutrisi makro yang diperlukan untuk pembentukan dan daya tahan tubuh secara humoral maupun selular serta kekurangan komponen mikro seperti zat besi Denno, 2011. Selain itu, keadaan hati, enzim, pankreas, dan mukosa usus pada anak-anak yang malanutrisi juga berpengaruh bagi timbulnya diare pada anak, padahal sebenarnya semakin muda anak maka daya tahan tubuhnya semakin kurang memadai dan pembentukan organ masih belum sempurna Sherwood, 2001. Pada anak malanutrisi serangan diare terjadi lebih sering dan lebih lama. Semakin buruk keadaan gizi anak, semakin sering dan berat diare yang dideritanya Kemenkes, 2010. Hubungan diare dan gizi tidak hanya berjalan satu arah karena kejadian diare juga dapat membuat status gizi yang buruk pada pasien. Umur 6-12 tahun termasuk dalam fase middle childhood, dimana pada masa terjadi pertumbuhan kurang lebih 6 cm pertahun. Penyakit yang menyerang anak pada masa ini dikatakan mampu mengganggu pertumbuhan, menurunkan kognitif, persepsi, ataupun kemampuan spesifik lainnya Karen Micheal, 2007. Universitas Sumatera Utara Pada pertengahan masa sekolah dasar ini anak sudah sampai belajar hal-hal kompleks dan dapat mengerti penjelasan singkat tentang penyakit dan pengobatan yang perlu.Karen Micheal, 2007 Dikatakan juga hal serupa oleh Subagyo et al 2011 dan Denno 2011 bahwa diare dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. Diare menyebabkan kurangnya peyerapan zat gizi, zat gizi yang sudah terserap pun digunakan untuk memperbaiki jaringan dan melawan infeksi, dan diare sering menyebabkan anak kehilangan nafsu makan Karen Micheal, 2007 yang dalam gilirannya semua akan berinteraksi hingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Kekurangan ini lebih lanjut akan menurunkan status imunitas anak baik humoral maupun selular. Maka akan semakin mudah dan buruklah kejadian infeksi anak Irawan, 2002. Hal ini terbukti dengan terdatanya diare sebagai infeksi oportunistik tersering setelah TB di Indonesia Dirjen PPPK, 2008. Dikatakan Karen Micheal2007 di negara berkembang lingkaran antara diare kronis, malabsorbsi, anoreksia, malanutrisi adalah penyebab utama kematian anak terutama yang berada di usia dibawah lima tahun. Menurut Susilowati et al, 2010, dari penelitian yang dilakukannya dan didalamnya didukung oleh beberapa penelitian lain seperti penelitian Rowland et al 1988, Woge Nusa Tenggara Timur, Simondon et al Senegal, Dan Brown 2003 dalam Alvarado et al menyatakan bahwa terdapat asosiasi signifikan antara kejadian diare dan status gizi anak yang dinilai dari berat dan tinggi terhadapa umur.

2.2.6 Karakteristik Ibu dan Status Sosioekonomi