Dari penelitian Kotch, 2007, yang meneliti mencuci tangan dan penyiapan makanan yang baik didapatkan bahwa dari dua kelompok
kontrol dan intervensi terdapat perbedaan signifikan antara angka kejadian dan kesakitan diare dan lamanya hari yang terpakai
5.3.2 Karaktristik Orang Tua
Faktor sosiokultural juga memegang peranan selain terhadap penanganan diare secara langsung, juga terhadap pencegahan diare seperti
praktek kebersihan diri, lingkungan, penanganan air, kotoran, dan yang utama penanganan makanan
Pengetahuan sangat mempengaruhi tindakan dan cendrung diikuti tindakan jika tanpa faktor perancu seperti finansial Fisher, 2011. Di
dapatkan dari penelitian Touré et al, 2012, bahwa penanganan makanan terbukti buruk dengan tingginya angka kontaminasi di makanan sebelum
intervensi, dan hal ini menurun setelah diadakan edukasi tentang hal ini. Program pencegahan membutuhkan dana yang lebih sedikit sebagaimana
dikatakan juga dalam Matthew et al, 2007, bahwa program perubahan periaku dan hygiene ini dapat menghemat 5,49 per anak per tahun. Hal
ini jauh lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Menurut suatu penelitian di Brazil diungkapkan, sosioekonomi
faktor memberikan kontribusi terbesar pada resiko diare di daerah tersebut diikuti kontak, penyiapan makanan, lingkungan, air dan sanitasi
dengan pengaruh yang tidak signifikan Stina et al, 2008. Tetapi menurut S. Kumar dan S. Vollmer, 2012, dikatakan juga
terdapat heterogenisitas dalam dampaknya seperti pada anak wanita dan anak dengan sosial ekonomi menengah kebawah, menandakan ada hal
lain yang juga berpengaruh dalam peningkatan resikonya. Faktor yang mempengaruhi diare yang sudah terbukti sejak dulu di
Malaysia adalah masalah sosiodemografi yang lalu ditambah dengan masalah yang kemungkinannya harus diperhatikan adalah jalur transmisi
air dan makanan Lim et al, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Dan dari data penelitian ini didapatkan bahwa pendidikan formal ibu memiliki dampak yang signifikan terhadap kejadian diare anak
dengan nilai p = 0,094. Hal ini dimungkinkan karena tingkat pendidikan formal tidak dapat
sepenuhnya merangkum pengetahuan ibu terhadap faktor-faktor dan kejadian diare dengan banyaknya edukasi diluar pendidikan formal yang
mungkin didapatkan ibu, ataupun pengetahuan yang tidak diikuti tindakan.
Dalam Kariuki et al, 2012, dikatakan bahwa terdapat penurunan kejadian diare yang signifikan dengan pengetahuan dan tindakan ibu
dalam sanitasi dan higien. Pengetahuan orang tua dalam hal ini ibu menjadi determinan penting dalam meramalkan kejadian diare pada anak
Osumanu, 2008. Dalam penelitian tesis lain mengatakan bahwa tidak ada hubungan
pengetahuan ibu terhadap kebersihan dan kejadian diare anak Rahmah, 2006.
Namun seperti yang dikatakan dalam Waheed, 2011, bahwa angka kejadian diare dalam pre and post test memiliki makna secara statistik.
Karenanya seperti disinggung diatas perlu dilakukan edukasi secara terus menerus diikuti pemantauan dan memberikan bantuan dalam bentuk
alat dan bahan untuk menyukseskan program edukasi tersebut. Ibu dari responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sampai 62,1
dan sisanya bekerja diluar rumah dengan pembagian buruh, pedagang, PNS, swasta berurutan 15, 6, 1, 2, dan 2 orang.
Ibu rumah tangga diasumsikan memiliki waktu lebih banyak untuk mengajari dan mengawasi anaknya terhadap hal-hal yang
sepengetahuannya merupakan factor resiko diare. Ibu yang bekerja diluar rumah dianggap memiliki waktu yang lebih sedikit dalam melakukan hal
serupa. Namun ternyata dari penelitian ini dalam kelompok populasi ini tidak terdapat pengaruh antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare anak.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini mungkin karena terdapat faktor-faktor lain yang mempunyai pengaruh lebih atau berperan sebagai faktor perancu.
Hasil serupa dikemukakan oleh Sitinjak, 2011, yang menyatakan bahwa pekerjaan ibu tidak memberikan pengaruh signifikan kepada
kejadian diare anak. Dalam hal pendapatan keluarga responden berada di kisaran kurang
dari Rp 1.500.000,00 sampai 62,1 , dengan hubungan yang tidak signifikan terhadap kejadian diare. Hal ini mungkin disebabkan faktor
lain seperti pengetahuan dan kebiasaan hidup yang juga mempengaruhi responden, dan dalam populasi ini faktor ekonomi kurang memegang
peranan atau pengaruh terhadap kejadian diare anak. Namun dari penelitian Yilgwan, 2010, didapatkan bahwa terdapat
hubungan bivariat antara sumber air bersih dirumah dan pendapatan keluarga. Dimana dikatakan juga bahwa ekonomi status yang lebih tinggi
memiliki asosiasi yang tinggi dengan kejadian diare yang lebih sedikit Opryszko et al, 2010. Banda et al, 2007, dalam penelitiannya
mendapatkan bahwa selain kualitas air, status sosial ekonomi rendah merupakan faktor yang signifikan.
Dan dari penelitian Musran, 2011, dikatakan bahwa terdapat faktor- faktor lain yang memiliki relasi signifikan dengan angka kejadian diare
seperti tradisi, kepercayaaan, dukungan dari lingkungan serta keluarga.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang terbukti berpengaruh signifikan secara statistik terhadap angka kejadian diare anak pada Kecamatan Medan Deli
adalah sumber air, pengolahan air, mencuci tangan setelah buang air, memotong kuku, kebiasaan jajan dan pemdidikan ibu.
2. Prevalensi kejadian diare di Kecamataan Medan Deli adalah 47. 3. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan sumber air
4. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan penyimpanan air 5. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan pengolahan
6. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan jamban 7. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan mencuci tangan
sebelum makan 8. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan mencuci tangan
setelah buang air 9. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan memotong kuku
10. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan alas kaki 11. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan kebiasaan jajan
12. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan status gizi 13. Terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan pendidikan ibu
14. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan pekerjaan ibu 15. Tidak terdapat perbedaan kejadian diare berdasarkan pendapatan
keluarga
6.2 Saran
6.2.1. Kepada Masyarakat Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian dalam memperhatikan
hal-hal yang mempengaruhi kejadian diare pada anak dan melakukan pencegahan yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara