3 Pembelajaran tidak hanya tentang penataan kembali atau perancangan kembali unsur-unsur organisasi;
4 Pembelajaran lebih merupakan suatu bentuk meta-pembelajaran yang mensyaratkan pemikiran kembali pola-pola yang menyambung dan
mempertautkan potongan-potongan
sebuah organisasi
dan juga
mempertautkan pola-pola dengan lingkungan yang relevan; 5 Pembelajaran organisasi adalah suatu proses yang seolah-oleh mengikat
beberapa sub-proses,
misalnya perhatian,
penafsiran, pencarian,
pengungkapan dan penemuan, pilihan, pengaruh dan penilaian. 6 Pembelajaran organisasi mencakup baik unsur kognitif, misalnya pengetahuan
dan wawasan yang dimiliki bersama oleh para anggota organisasi maupun kegiatan organisasi yang berulang-ulang, misalnya rutinitas dan perbaikan
tindakan.
2.1.5. Faktor Faktor Penentu Pembelajaran Organisasi
Studi dari Garvin 2000, Goh dan Richards 1997 serta Marquardt 2002 menunjukan adanya beberapa faktor yang dapat dipandang sebagai kondisi
kunci agar pembelajaran organisasi dapat terjadi. Faktor-faktor tersebut adalah : 1. Kejelasan visi organisasi ;
2. Peluang pembelajaran; 3. Kebijakan manajemen sumber daya manusia;
4 Dukungan pimpinan serta; 5. Dukungan Information and Communication Technology ICT Teknologi
Informasi dan Komunikasi TIK.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Organisasi
Menurut Robbins 2008, beberapa hambatan pelaksanaan pembelajaran organisasi adalah :
1. Globalisasi dunia Perkembangan masyarakat informasi akan sejalan dalam masyarakat
pengetahuan, oleh karena itu tidak ada alasan dalam kepemimpinan abad baru atas kebutuhan akan pelaksanaan organisasi pembelajar untuk menghadapi
tantangan dalam ekonomi global. 2. Kemajuan teknologi web dan aplikasi internet
Sejalan dengan kemajuan teknologi web dan aplikasi internet, maka terjadi pula beragam kemajuan, seperti orang mengembangkan dan memanfaatkan
aplikasi internet baik ke dalam intranet maupun extranet. Akibatnya orang bisa komunikasi dengan siapa saja dan di mana saja, atasan bisa komunikasi dengan
bawahan di ruangnya masing-masing. Oleh karena itu, perilaku organisasi akan mengalami perubahan, dan suka tidak suka setiap orang dalam organisasi harus
selalu belajar untuk mengejar ketertinggalannya. 3. Total Quality Management dan bertambahnya pengaruh pelanggan
Ungkapan pelanggan adalah raja karena sikap dan perilakunya sangat menentukan keberhasilan suatu produk yang akan dibelinya dan karena ia
memiliki kekuasaan sebagai raja untuk memilihnya. Pilihan itu didasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sangat menguntungkan dilihat dari hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang disebut cost, quality, times, services, innovation, customization
Universitas Sumatera Utara
4. Mengubah Cara Pandang Organisasi Untuk Menatap Masa Depan Tantangan terbesar menejer saat ini adalah berkaitan dengan upaya untuk
menghadapi lingkungan yang berubah dengan cepat. Inovasi dari penemuan- penemuan dalam bidang komunikasi dan dikombinasikan dengan penemuan
dalam bidang komputer dan informasi menghasilkan pasar global yang membuat dunia tidak sebagaimana pada era sebelumnya. Sebagai hasil, prinsip-prinsip dan
pedoman-pedoman menejemen yang mampu membuat organisasi lebih stabil dan dapat diprediksi, tidak dapat lagi diterapkan dalam kurun waktu yang lama.
Kesuksesan organisasi pada saat ini sangat tergantung pada kemampuan organisasi tersebut untuk belajar dan merespon perubahan-perubahan yang terjadi
dengan cepat. Menejer organisasi yang sukses adalah orang yang mampu secara efektif menggunakan kebijaksanaan, mengelola organisasi dengan berbasis ilmu
pengetahuan, dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Di sinilah letak pentingnya organisasi pembelajar. Organisasi pembelajar adalah
pengembangan kapasitas organisasi untuk terus belajar, beradaptasi dan berubah. Perbedaan antara organisasi pembelajar dengan organisasi tradisional disajikan
sebagaimana tabel berikut
2.2. Budaya Kerja 2.2.1. Pengertian