beradaptasi secara cepat bila memiliki SDM yang sensitif terhadap perubahan diluar organisasi dan mampu belajar secara cepat, serta apabila organisasi
memiliki lingkungan yang kondusif untuk mendorong proses belajar.
4.5.2. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil analisis deskriptif yang dilakukan pasca implementasi pembelajaran organisasi dan budaya kerja pada Kantor Pos Medan memperlihatkan bahwa
mayoritas responden menyatakan budaya kerja Kantor Pos Medan adalah baik 65.6dan mayoritas responden menyatakan kinerja pegawai Kantor Pos
Medan adalah baik 73.4. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya kerja
memiliki hubungan linier positif dengan kinerja pegawai. Dengan kata lain,
semakin baik budaya kerja, semakin meningkat pula kinerja pegawai. Hal
ini juga dikonfirmasi oleh hasil analisis kuantitatif dengan analisis regresi linier dimana budaya kerja memberi pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Budayakerjamempunyaiartiyang sangatmendalam,karenaakan merubah sikap
dan perilaku
sumberdayamanusiauntuk mencapai
produktivitaskerjayanglebihtinggidalam menghadapitantanganmasa
depan.Disampingitu masihbanyaklagimanfaatyang
munculseperti kepuasankerjameningkat,pergaulanyanglebih
akrab, disiplinmeningkat,
pengawasan fungsional berkurang, pemborosanberkurang, tingkat absensi menurun,terusinginbelajar,inginmemberikanterbaikbagiorganisasi, dan lain-lain.
Pembentukan budaya
kerja terjadi
ketika lingkungan
kerjaatauorganisasibelajardalam menghadapipermasalahan
Universitas Sumatera Utara
yangmenyangkutmasalah organisasi.Cakupanmakna
setiap nilai
budaya kerjatersebut, antara lain: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, dan kerjasama.
Tujuan fundamental budaya kerja adalah untuk membangun sumberdaya manusia seutuhnya agarsetiap orang sadarbahwamereka
beradadalam suatuhubungansifatperanpelanggan,pemasokdalam
komunikasi denganoranglain
secaraefektif danefisienserta
menggembirakan.Budaya kerja berupaya mengubah komunikasi tradisional
menjadiperilaku manajemenmodern, sehinggatertanam kepercayaandan semangat kerjasama yang tinggiserta disiplin Ndraha, 2006.
Fungsibudayakerja bertujuanuntukmembangunkeyakinan
sumberdayamanusiaataumenanamkannilai-nilaitertentu yangmelandasi
ataumempengaruhisikapdanperilakuyang konsisten
sertakomitmen membiasakansuatucara kerjadi lingkungan masing-masing.Dengan adanyasuatu
keyakinan dan
komitmen kuat
merefleksikan nilai-nilai
tertentu,misalnyamembiasakankerjaberkualitas,sesuaistandar, atau
sesuai ekpektasi pelanggan organisasi, efektifatau produktifdan efisien.
Kesuksesan organisasibermuladariadanyadisiplin menerapkan nilai-nilai intiperusahaan.Konsistensi
dalam menerapkankedisiplinan
dalam setiaptindakan,penegakanaturandankebijakanakanmendorong munculnya kondisi
keterbukaan, yaitu keadaan yang jadi prasangka positif karenasegalasesuatu disampaikanmelaluifaktadandatayangakurat informasiyang benar. Selanjutnya,
situasiyang penuh dengan keterbukaan akanmeningkatkan komunikasi horizontal
Universitas Sumatera Utara
danvertikal, membinahubunganpersonalbaikformalmaupuninformaldiantarajajaran manajemen, sehinggatumbuh sikap saling menghargai.
Pada gilirannya setelah interaksi lintas sektoral dan antar karyawan semakin baik akan menyuburkan semangatkerjasamadalam wujud saling
koordinasi manajemen atau karyawan lintas sektoral, menjaga kekompakkan manajemen,
mendukung dan
mengamankan setiap
keputusanmanajemen,sertasalingmengisidanmelengkapi.Halinilah yang menjadi tujuan bersama dalamrangka membentuk budaya kerja. Dengan membiasakan
kerja berkualitas,
seperti berupaya
melakukancarakerjatertentu,sehinggahasilnyasesuaidenganstandar atau kualifikasi yang
ditentukan organiasi.
Jika hal
ini dapat
terlaksana denganbaikataumembudayadalam
diripegawai,sehinggapegawai tersebutmenjaditenagayangbernilaiekonomis,atau
memberikannilai tambahbagioranglaindanorganisasi.Selainitu,jikapekerjaanyang dilakukanpegawai
dapat dilakukan dengan benar sesuaiprosedur atau ketentuan yang berlaku,berarti pegawai dapat bekerjaefektifdan efisien.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan