Terbentuknya Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi

10. Pola Komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal. Kadang – kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri. Untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai budaya suatu organisasi, dapat dilakukan dengan cara menilai suatu organisasi berdasarkan karakteristik – karakteristik budaya organisasi tersebut. Masing - masing dari karakteristik budaya organisasi tersebut berada dalam suatu kontinum mulai dari yang rendah sampai yang tinggi.Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dominant culture dan banyak sub budaya sub culture. Budaya dominan mengungkapkan nilai – nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi, sedangkan sub budaya cenderung berkembang di dalam organisasibesar untuk merefleksi masalah, situasi, atau pengalaman sama yang dihadapi oleh para anggotanya. Apabila suatu organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas sub budaya saja, maka budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan berkurang secara signifikan, karena tidak ada keseragaman penafsiran mengenai perilaku yang semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Sesuai dengan defenisi budaya, yaitu sistem makna bersama, maka aspek makna bersama tersebut merupakan alat potensial yang menuntun dan membentuk perilaku .

1.5.3 Terbentuknya Budaya Organisasi

Menurut Falikhatun, 2003 3 dalam Danang Sunyoto, Budaya organisasi merupakan kebiasaan, tradisi, dan tata cara umum dalam melakukan sesuatu dan sebagian besar berasal dari pendiri organisasi. Secara tradisional pendiri organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya awal organisasi. Mereka memiliki visi tentang akan menjadi apa organisasi itu nantinya. Mereka juga tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil organisasi yang merupakan ciri ketika organisasi baru pertama kali berdiri, 3 Danang Sunyoto. Teori Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : CAPS, halaman 150. Universitas Sumatera Utara lebih memudahkan pendiri untuk memaksakan visi mereka kepada seluruh anggota organisasi. Proses penciptaan budaya organisasi terjadi melalui 3 cara, yaitu : 1. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang memiliki satu pikiran dan satu perasaan dengan mereka. 2. Mereka melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan cara pikir serta perilaku mereka kepada karyawan. 3. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai modal peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan menginternalisasi keyakinan, nilai, serta asumsi tersebut. Apabila organisasi dapat mencapai kesuksesan, maka visi pendiri tersebut selanjutnya dianggap sebagai faktor penentu utama keberhasilan organisasi. Pada titik ini seluruh kepribadian para diri jadi melekat dalam budaya organisasi.

1.5.4 Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Yuki 4 , 2007 dalam Danang SunyotoSetiap organisasi harus menyelesaikan permasalahan integrasi internal dan adaptasi eksternal. Permasalahan internal dan eksternal saling berkaitan, sehingga harus dihadapi secara jelas. Oleh sebab itu, fungsi utama budaya organisasi adalah meresponsnya, sehingga dapat mengurangi kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Budaya organisasi memiliki 2 fungsi utama, yaitu : 1. Sebagai proses integrasi internal, dimana para anggota organisasi dapat bersatu, sehingga mereka akan mengerti bagaimana berinteraksi satu dengan yang lain. Fungsi integrasi internal ini akan memberikan seseorang dan rekan kerja lainnya identitas kolektif serta memberikan pedoman bagaimana seseorang dapat bekerja sama secara efektif. 2. Sebagai proses adaptasi eksternal, dimana budaya organisasi akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi berbagai tujuannya dan berhubungan dengan pihak luar. Fungsi ini akan memberikan tingkat adaptasi 4 Danang Suyonto. Teori Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : CAPS, halaman 151. Universitas Sumatera Utara organisasi dalam merespons perubahan zaman, persaingan, inovasi, dan pelayanan terhadap konsumen, Safaria, 2004 dalam Danang Sunyoto 5 .

1.5.5 Tipe – Tipe Budaya Organisasi