Kadar karbohidrat Analisa kadar nutrisi edible film 1. Kadar air

dengan indikator tashiro. Akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari hijau menjadi ungu. Reaksi : NH 4 2 B 4 O 7 + 2HCl → 2NH 4 Cl + H 2 B 4 O 7 + 5H 2 O Larutan Hijau → Larutan Ungu Sudarmadji, 1992.

2.7.5. Kadar karbohidrat

Ada beberapa cara analisis yang dapat digunakan untuk memeperkirakan kandungan karbohidrat dalam bahan makana. Yang paling mudah adalah dengan cara perhitungan kasar proximate analysis atau juga disebut Carbohydrate by Difference. Yang dimaksud dengan proximate analysis adalah suatu analisis dimana kandungan karbohidrat termasuk serat kasar diketahui bukan melalui analisis tetapi melalui perhitungan, sebagai berikut: karbohidrat = 100 - protein + lemak + abu + air Perhitungan Carbohydrate by Difference adalah penentuan dalam bahan makanan secara kasar, dan hasilnya ini biasanya dicantumkan dalam daftar komposisi bahan makananWinarno, 1992. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensasi polimer-polimernya yang tebentuk.Sudarmadji, 1992. Dalam bahan-bahan pangan nabati, karbohidrat merupakan komponen yang relatif tinggi kadarnya. Beberapa zat yang termasuk golongan karbohidrat adalah gula, dekstrin, pati, selulosa, hemiselulosa, pektin, dan beberapa karbohidrat yang lain. Unsure-unsur yang membentuk karbohidrat hanya terdiri dari karbon C, hidrogen H dan oksigen O, kadang-kadang juga nitrogen N Winarno, 1980. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengemasan makanan merupakan suatu proses pembungkusan makanan dengan bahan pengemas yang sesuai. Bahan pengemas yang dapat digunakan antara lain kertas, kaca, plastik ,dan logam. Tetapi penggunaan material sintetis tersebut akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Bahan makanan pada umumnya sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas karena faktor lingkungan, kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Penurunan kualitas tersebut dapat dipercepat dengan adanya oksigen, air, cahaya, dan temperatur. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan lingkungan sekitar, merupakan hal yang mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan teknologi bahan kemasan yang dapat terdegradasi secara alami. Cara untuk mencegah atau memperlambat fenomena tersebut adalah dengan pengemasan yang tepat, Salah satu penelitian yang dilakukan terhadap biopolimer yang berasal dari bahan pangan alami, yaitu bahan yang tersusun dari komponen lemak, protein, karbohidrat atau gabungan dari ketiga unsur tersebut adalah edible film. Edible film adalah salah satu jenis kemasan yang ramah lingkungan bahkan bisa langsung ikut dikonsumsi bersama pangan yang dikemasnya karena terbuat dari bagian bahan pangan alami tertentu.edible film berperan sebagai lapisan yang dapat didegradasi oleh bakteri dan terbuat dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Selain itu edible film memberikan perlindungan yang unik dengan mengurangi transmisi uap air, aroma, dan lemak dari bahan pangan yang dikemas, hal tersebut merupakan karakteristik yang tidak didapatkan pada kemasan konvensional http:nugrohogalih.wordpress.com. Berdasarkan penelitian Dwi Rafiaah Ulpa2011 yg berjudul “Pembuatan Edible Film Dari Campuran Kanji, Ekstrak Pepaya Carica papaya L dan Gliserin Sebagai Bahan Pengemas” menghasilkan permukaan edible yang lentur dengan uji kuat tarik sebesar 0,02 KgFmm 2 , kemuluran 24 dan permukaan pori-pori rapat. Universitas Sumatera Utara