Daun sirsak sebagai Penghancur Kanker

darah. Penggunaan alami daun sirsak untuk menormalkan tekanan darah tinggi sudah dilakukan banyak orang. Manfaat dan efek samping dari suplemen herbal daun sirsak, saat ini masih terus dipelajari dan diuji. Beberapa penelitian telah menunjukkan efektivitas dan potensi efek yang positif. Disisi lain sirsak kadang-kadang dapat menyebabkan kantuk atau relaksasiAstika.A.,2013.

2.1.4 Daun sirsak sebagai Penghancur Kanker

Annona acetogenins atau yang dikenal dengan acetogenins merupakan kumpulan senyawa aktif didalam daun sirsak yang berpotensi sebagai senyawa sitotoksik bermanfaat bagi kesehatan. Sejak berabad-abad silam, daun sirsak dan bagian pohon sirsak lainnya telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Acetogenins adalah kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas sitotoksik didalam tubuh dengan cara menghambat transport ATP atau energy yang digunakan oleh sel kanker untuk berkembangbiak. Senyawa sitotoksik sendiri adalah senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan sel tumor yang ada dalam tubuh. Keunggulan acetogenins adalah sebagai berikut : 1. Acetogenins hanya akan membunuh sel kanker yang ada didalam tubuh, sedangkan sel normal tidak akan diserang dan akan tetap hidup. 2. Acetogenins dalam daun sirsak dapat membunuh sel kanker 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin obat kemoterapi. 3. Kemoterapi dapat menimbulkan efek rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, sedangkan acetogenins tidak. 4. Acetogenins dapat melindungi system kekebalan tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan. 5. Pasien yang melakukan pengobatan menggunakan acetogenins akan merasa lebih kuat dan lebih sehat selama proses perawatan dan penyembuhan, serta memiliki penampilan fisik yang baikZuhud, Ervizal A.M.,2010. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan oleh wijaya2006 dilakukan dimulai dari mengekstraksi daun sirsak yang telah kering dan diblender dengan etanol 95 yang menghasilkan fraksi etanol,selanjutnya difraksinasi menggunakan pelarut air dan diklorometan dengan perbandingan volume sebesar 1:1 menghasilkan fraksi air dan diklorometana.Fraksinasi kedua menggunakan pelarut heksana dan methanol 90 dengan perbandingan volume sebesar 1:1 menghasilkan fraksi heksana dan fraksi methanol. Fraksi ini semuanya dikonsentrasikan dengan menguapkan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator, kecuali fraksi air. Semua perlakuan dilakukan pada suhu ruang karena annonaceous acetogenin dapat rusak pada suhu diatas 60 o C. Wijaya, Monica 2006

2.2 Kitosan